Share

Perpisahan itu Menyakitkan

“Selamat tinggal, Salsa! Aku tidak tahu apa kita akan bisa berjumpa lagi.” Aku menggumam di sela langkah. Hampa sekali hidup ini, aku bahkan juga tidak melihat gadis itu di asrama sebelumnya.

Namun, senyumku terkembang, kala melihat sosok gadis yang menyukai warna ungu itu berjalan ke arah kelasnya. Langkah ini kemudian berbelok. Rasanya tidak rela pergi tanpa berpamitan dengannya lebih dulu.

“Salsa!” panggilku.

Aku berjalan cepat mendekat sambil celingukan, takut jika ada Bianca atau anak buah Om Rudi yang melihatku mendatangi Salsa, kemudian menjadikan gadis itu sebagai target juga. Setelah merasa aman, aku pun terus melangkah tanpa ragu.

Gadis itu pun menoleh. Begitu melihatku, dia tampak bingung dan salah tingkah. Sepertinya benar dugaanku, kalau dia menghindariku. Walau awalnya aku berniat menghindarinya, pada kenyataannya aku tak sanggup. Setidaknya, aku perlu memastikan dia baik –baik saja dan tidak marah padaku dulu.

“Eh, Junia. Kamu nggak ada kelas?” tanyanya.

“Ada, tapi sete
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status