Share

Mengikhlaskan Salsa

“Gawat Paman! Apa itu mereka?!” tanyaku panik. Kami telah membuang banyak waktu bertahan di tempat ini. Bisa jadi anak buah Om Rudi sudah menemukan kami. Yah, uang memang sangat bermanfaat hingga pergerakan mereka bisa secepat itu.

“Junia! Buka!” Suara Salsa terdengar dari sana, hingga aku dan Paman menghela napas lega.

“Assalamualaikum!” teriaknya lagi. Tumben dia tidak runut saat bertamu. Biasanya mengucap salam lebih dulu, kemudian mengetuk perlahan. Namun sekarang, sudahlah berteriak, mengetuk keras ditambah mengucap salam ogah –ogahan.

Tak membuang waktu, aku pun bergegas ke arah pintu dan membukanya. Setidaknya yang kucemaskan tidak terjadi. Yang di luar adalah Salsa bukan anak buah Om Rudi.

“Jun, buk ....” Ucapan gadis itu menggantung karena pintu itu sudah kubuka. Kami saling menatap bingung.

Namun, tampaknya Salsa terlihat lebih bingung melihat dari atas hingga bawah kakiku. Lalu celingukan ke dalam seperti mencari sesuatu.

“Jun, kamu nggak papa?” tanyanya. Dia sepertinya men
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status