Share

Tak Ada Kabar Paman

Sepanjang perjalanan, aku sempat bertemu orang yang kukenal dan sengaja tidak menyapa. Jika biasanya jalan yang kulewati adalah jalan utama sebagai penghubung asrama dan kampus, kini aku memutar arah ke jalan lain.

Namun, aku dikejutkan oleh sesuatu. Seseorang tiba –tiba meraih lenganku, hingga langkah kaki terhenti. Begitu menoleh, seseorang itu adalah Hasan.

“San, kamu ...?” Pertanyaanku menggantung. Bagaimana bisa dia mengenaliku, di saat aku bisa lolos dari Om Rudi dan anak buahnya.

Atau ... jangan –jangan hanya aku yang terlalu percaya diri dan merasa sudah lolos dari mereka. Padahal, sekarang mereka sedang mengawasiku? Oh tidak! Itu tidak boleh terjadi. Karena pikiran itulah, kepalaku celingukan ke sana ke mari, memperhatikan sekitar.

“Apa yang kamu lakukan?” tanya Hasan. “Apa kamu mencari seseorang?”

Aku menggeleng cepat. Mana mungkin aku jujur pada pria itu? Selagi nyawaku dan Paman Hamzah terancam. Jika kuberitahu pada Hasan, tidak menutup kemungkinan dia akan bercerita kepad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status