Share

20

Jarum jam menunjukkan angka satu dini hari. Leona terlarut dalam lamunan, matanya menatap jalanan gelap yang dilewati mobil mereka. Percakapan antara dia dan anak-anak Tuti tadi masih terngiang-ngiang di telinganya, menciptakan rasa kegelisahan di dalam hatinya. Entah mengapa, ada sesuatu yang meresahkan tentang kematian ART mereka tersebut.

Pagi tadi, Tuti sempat berbicara terbata, seperti hendak menyampaikan sesuatu, namun ketika suaminya tiba, wanita paruh baya itu malah beralasan meminjam uang untuk kebutuhan mendesak. Padahal anak-anaknya tidak menyebut hal seperti itu. Mungkinkah mereka tidak tahu apa-apa? Berpikir tentang itu membuat kepala Leona pening. la berusaha memejamkan mata, menyandarkan tubuhnya di samping Denis yang tampak sibuk memainkan ponselnya.

"Mas, tadi aku bicara sama anak-anak mbok Tuti, kalau ada yang butuh pekerjaan, aku minta mereka datang ke rumah kita," ucap Leona, memecah keheningan malam itu.

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status