Share

24

Leona mengepal tangannya saat membaca surat yang Tuti tinggalkan. Air mata mengalir deras di wajahnya yang pucat, membuat napasnya terasa tercekat. Hatinya menolak untuk percaya pada apa yang ditulis Tuti dalam surat itu. Namun, di lubuk hati yang paling dalam, sebuah keraguan mulai tumbuh. Menyangkut pernikahan, suami, dan masa depan yang seakan hancur di hadapannya.

"Nggak mungkin, Mas Denis dan Mbak Saras nggak mungkin melakukan ini," Leona berbisik pada dirinya sendiri, mencoba meyakinkan hatinya yang goyah.

Sekilas Leona menatap kembali surat itu, menggenggamnya begitu erat hingga tulisan pada kertas menjadi kerut. Kertas yang mungkin menjadi wasiat terakhir Tuti, pembantu rumah tangganya yang telah tiada.

Leona menelan ludah, berusaha menepis rasa curiga yang makin menghantuinya. Dia merenung, mencoba mengingat momen-momen yang mencurigakan antara Denis dan Saras. Malam sebelum kejadian nahas itu, dia mendapati sua
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status