Share

188 Kejutan Sampah Berserakan

Kehangatannya kini bisa kembali kurasakan. Getaran jantungnya menembus jantungku. Kedua tangannya menggenggam tanganku, membuat raga ini hanya bisa diam seolah terkunci.

Beberapa detik berlalu, dia melepaskan ciumannya. Yusuf mengusap bibirku yang basah dengan jemari tangannya.

"Seandainya waktu bisa diatur. Sungguh saya tidak ingin menunda waktu terlalu lama. Saya ingin memiliki kamu seutuhnya," bisik Yusuf. Hanya beberapa senti meter saja dia berada di depanku.

"Iya, Mas. Kita tunggu waktu yang tepat ya. Semua akan indah pada waktunya. Percayalah. Saya juga mencintai kamu, tanpa alasan," balasku dengan berbisik pula. Aku ingin dia yakin betapa getaran di dalam dada ini tak bisa dihentikan saat bersamanya. Aku seperti sudah bangkit dari masa lalu yang pedih. Aku benar-benar telah jatuh cinta pada lelaki yang kini mendekapku begitu erat.

Tak lama, suara tangisan bayi kembali terdengar nyaring memecah gendang telinga dan kami berdua tersentak. Aku dan Yusuf langsung berlari menuju kama
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status