Share

196 Paranoid

Yusuf menarik napas kesal. Dia tampak geram dengan dua ocehan ibu-ibu tadi.

"Apa tetangga di sini memang tak bisa menjaga ucapannya, Mia?" Yusuf kembali duduk di dekatku.

"Entahlah, Mas." Aku tak memperdulikan mereka. Perasaan masih saja cemas dengan diri sendiri.

"Jangan banyak pikiran. Saya tidak mau kamu kenapa-kenapa," ucapnya.

Bulir bening lagi-lagi menganak sungai di pelupuk mata. Kemudian luruh di pipi tanpa bisa dikendalikan.

"Kenapa menangis lagi? Kamu sudah aman. Saya akan selalu menjaga kamu." Yusuf mengusap bahuku lembut.

"Saya takut, Mas." Lagi-lagi kejadian tadi mempengaruhi bayang-bayangku. Aku kembali merasa takut. Wajah pria tadi membuat perasaan ini hancur berkeping-keping bak pecahan kaca.

Yusuf kembali mendekapku dari samping. "Tenang, Mia. Tak akan ada lagi yang bisa menyakiti kamu. Saya akan pastikan, Jenifer dan pria brengsek itu akan menjadi penghuni sel jeruji besi selamanya."

"Bagaimana kalau Jenifer bermain dibelakang, Mas. Bagaimana kalau dia menyuruh sese
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status