Share

203 Berita Duka

Dalam perjalanan menuju maskapai penerbangan internasional, aku dan Khaila kini saling diam merasakan kecemasan di dalam dada. Sementara nomor ponsel suamiku memang tidak bisa dihubungi.

"Semua ini gara-gara kamu, Mba!" Tiba-tiba Khaila mengucapkan kalimat yang membuatku terkejut dan menoleh kepadanya.

"Khaila, apa maksud kamu bicara seperti itu?" Aku bertanya sambil mengusap air mata yang tak terasa jatuh di pipi.

"Dari awal, aku sudah meragukan pernikahan, Mas Yusuf dan Mba Mia. Aku merasakan Mba Mia tidak akan membawa keberuntungan. Dan lihat yang terjadi sekarang, Mas Yusuf tak bisa dihuhungi, pesawat yang ditumpanginga hilang kontak. Kamu pembawa sial, Mba!" Khaila menampakan wajah geram kepadaku. Sementara di sudut matanya masih saja meneteskan air mata kesedihannya.

Seketika aku mengusap dada. Tega sekali, Khaila bicara seperti itu kepadaku.

"Tidak, Khaila. Saya tidak pernah membawa sial untuk siapa pun apalagi suami saya sendiri," bantahku segera. Aku tak habis pikir dengan ad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status