Share

205 Duka Yang Mendalam

"Apa-apaan ini, Khaila?" Aku terkejut. Belum sirna rasanya kepedihan di dalam dada, kini ditambah lagi dengan sambutan adik ipar yang tak mengenakan.

"Biar saya bersihkan, Bu." Ijah langsung gerak cepat membersihkan percahan beling di belakangku agar tak melukai siapa pun.

Kulihat kembali wajah Khaila yang nampak berantakan dengan ramut yang juga acak-acakan. Dia manatapku begitu nyalang.

Aku berusaha mendekat ke arah Khaila. "Kenapa harus menyambut saya dengan lemparan gelas, Khai. Apa yang salah dengan saya?" Pelan-pelan bertanya.

"Kamu masih berani pulang ke rumah ini ya! Berani kamu! Setelah apa yang terjadi pada kakakku." Nada suara Khaila terdengar naik satu oktav. Sorotan matanya begitu tajam seperti singa yang hendak menerkam mangsa.

Aku tetap berusaha tenang. "Khai, memangnya harus kemana saya pulang kalau bukan ke rumah suami saya. Mengertilah, Khai. Saya pun sangat berduka dengan kejadian yang menimpa suami saya," lirihku berbicara apa adanya. Tak tahukah dia betapa kehancu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (3)
goodnovel comment avatar
Ando
bu anjaninya kemana ya???
goodnovel comment avatar
Fivi Hanitiani
aaah malah sedih. males lnjut baca nya ahhh..
goodnovel comment avatar
sudu garfu
Terima kasih kerana sudah update thor. Semoga diberi kelancaran update2 berikutnya jgn pki kelamaan...semangat
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status