Share

212 Adik Ipar Yang Jutek

Aku menunjuk diri sendiri. Bisa-bisanya Khaila menyalahkan aku. Padahal jelas dirinya sendiri yang sedari dari menekan Mas Yusuf.

"Kenapa saya yang disalahkan?" Setengah berbisik aku bertanya. Mas Yusuf sudah kembali tidur dan istirahat. Aku tak mau mengganggunya.

"Karena kamu salah! Kamu masih saja berada di sini. Sudah saya bilang kamu segera pergi, tapi memaksa untuk tetap di sini!" Khaila dengan sinisnya.

Aku mengusap dada. Khaila benar-benar tak paham kondisi. Dalam kondisi Mas Yusuf seperti ini dia masih saja dengan egonya yang tinggi.

Kulirik kembali suamiku. Aku semakin yakin kalau aku harus tetap berada di dekatnya. Meninggalkan Mas Yusuf sama saja membuat keadaan semakin buruk.

Aku tak mau menimpali ucapan Khaila yang pedas. "Saya tak akan kemana-mana."

Aku membalikan badan lalu duduk di sofa yang berada di ruangan yang sama. Aku pura-pura tidur dengan memejamkan mata yang tak mengantuk. Entahlah, Khaila benar-benar sudah memancing emosiku. Beruntung aku bukan tipe manusia p
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status