Share

215 Adik Ipar Semakin Menyebalkan

Aku kini sudah berada diantara Khaila dan Mas Yusuf.

"Mas, kalau Mia ini wanita yang baik, mengapa dia lancang menguping pembicaraan kita dan mecampuri dengan tidak sopannya. Dia lancang, Mas," tuduh Khaila lagi.

"Tidak, Khaila. Mengapa kamu jahat sekali sama saya. Kamu tega. Salah saya apa sama kamu? Harusnya sebagai adik kandung, kamu berusaha memulihkan ingatan suami saya," kesalku pada sang adik ipar yang tak punya hati.

"Cukup, cukup! Kalian jangan bertengkar di sini. Saya mau istirahat." Mas Yusuf tak membela siapa-siapa diantara kami. Mungkin dia masih ragu dengan ucapan Khaila.

Aku menghela napas kesal. Hanya bisa berharap semoga Mas Yusuf tak termakan ucapan adiknya yang pendusta itu.

"Saya akan keluar, Mas. Ingat selalu hati kecil terdalam. Saya ada di bagian terdalam itu, Mas. Jangan sampai Khaila merusak cinta kita," tuturku pada Mas Yusuf yang masih terlihat kebingungan

"Tutup mulut kamu!" Khaila geram.

"Sudah, Khaila. Keluar dari kamar ini. Kalian berdua keluar. Saya mau
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (1)
goodnovel comment avatar
arifin lipa lebu
Mia kok bisa sebodoh itu, sudah tau di musuhi oleh ade ipar nya kok tidur kamar nya ga dikunci, terlalu sabar jadi orang bisa merugikan diri sendiri.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status