Share

221 Hari Ini Kamu Bersamaku

Kutelan dengan tenang rasa kecewa ini. Nampaknya aku harus benar-benar bersabar. "Tidak apa-apa, Mas. Suatu hari nanti ingatan tentang kita pasti akan kembali lagi," tuturku dengan yakin.

Mas Yusuf kembali meluruskan pandangannya ke ujung taman. "Tapi sepertinya saya pernah ke ujung sana." Dia meluruskan jari telunjuk pada ujung taman. Tempat saat pertama dia mengecup bibir ini beberapa bulan lalu.

"Tentu saja pernah, Mas." Aku langsung menyeringai.

"Kita pernah berdiri di sana," imbuhku.

"Tapi saya tidak ingat dengan wajah wanita di dekat saya kala itu. Saya hanya merasa pernah berada di sana. Berdiri." Mas Yusuf kembali menerangkan.

Aku mengukir senyum. "Setidaknya kamu bisa merasakan kehadiran kita berdua di kala itu."

Kali ini Mas Yusuf membalas senyumanku. Gegas aku menceritakan semua cerita-cerita konyol yang sempat kami lewati. Semuanya. Mas Yusuf sesekali menahan tawa. Mungkin dia merasa geli dengan dirinya sendiri kala itu.

Di hadapan kami bahkan sudah tersedia makanan dan mi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status