공유

206 Bersi Tegang Lagi

Sebelum berangkat, terlebih dahulu aku menghubungi Siska. Aku meminta sahabatku itu untuk menemaniku. Sebenarnya aku merasa tidak enak pada Siska karena selalu saja merepotkannya. Tapi, tubuh lemah ini butuh sekali bantuan.

"Mau kemana kamu?" Dengan tidak sopan Khaila langsung melayangkan pertanyaan saat aku baru saja keluar dari kamar.

"Saya akan ke bandara," jawabku singkat. Tatapan Khaila masih saja sinis. Aku jadi enggan ramah kepadanya.

"Sarapan dulu saja," ajak Khaila. Seperti terdengar janggal.

Aku mengernyitkan dahi. Kutatap wajah Khaila seperti bertentangan dengan kalimat yang baru saja dia keluarkan.

"Tidak, terima kasih. Saya belum merasa lapar," tolakku dengan sopan.

"Kamu harus temani saya sarapan, Mia. Tidak sudikah kamu untuk sekedar menemani saya sarapan padahal kamu telah membuat Mas Yusuf hilang." Lagi, kalimat yang keluar dari mulut Khaila kembali terdengar menyakitkan. Dia bahkan seperti tak sudi memanggilku kakak ipar, padahal usiaku jauh lebih tua darinya

Aku men
잠긴 챕터
앱에서 이 책을 계속 읽으세요.

관련 챕터

최신 챕터

DMCA.com Protection Status