Share

200 Tamu Tak Diundang

"Kok merah, Mia?" Suara Yusuf terdengar kaget saat dia telah membuka kedua pahaku dan melihat bagian mis v.

Aku membuka mata karena sedari dari memejamkan mata kegelian. "Merah?" Aku malah berbalik tanya.

Bergegas aku memeriksanya. Aku menepuk kening. "Kok bisa datang tamu ya. Padahal tadi pagi bersih kok, Mas." Aku menggaruk kening yang tak gatal. Aduh malu sekali rasanya sampai sadar ada bercak darah haid yang datang pada waktu yang tak diharapkan.

Kulihat Yusuf menghela napas kecewa, tapi dia berusaha tetap mengukir senyum. Dia langsung menutup barang paling berharga dalam tubuh ini dengan beberapa lembar tissue tanpa merasa jijik.

"Maaf, Mas. Sungguh saya tidak tahu kalau tamu bulanan akan datang," ucapku merasa bersalah tentu karena merasa tak enak pada suamiku.

"Tidak apa-apa, Sayang. Ini kan sudah kodratnya seorang wanita. Lagian saya juga paham tamu bulanan memang harus tetap datang jika sudah waktunya." Yusuf tetap mengukir senyum paling manis.

Dia meluruhkan tubuhnya di samp
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status