Share

194 Jebakan

Pria itu bukan Yusuf. Dia melangkah mendekatiku saat aku mundur menjauhinya.

"Harusnya saya yang bertanya, kamu siapa? Apa kamu perempuan yang dikirim seseorang untuk menemani saya siang ini?" Pria itu mengulum senyum jahat. Dia terus saja mendekatiku aku pun segera menjauh menuju pintu.

"Buka pintunya. Saya harus pulang!" Aku menarik handle pintu yang sudah terkunci.

"Saya bahkan tidak tahu siapa yang mengunci pintunya." Pria itu mulai membuka kancing jasnya.

"Hentikan, jangan mendekat!" Aku mengangkat sebelah tangan kanan. Namun dia tetap mendekat.

"Kamu itu perempuan aneh! Kamu datang sendiri dan sekarang malah hendak pergi," celotehnya sambil melemparkan jas hitamnya ke sembarang arah.

"Ayolah cantik. Kita main bersama siang ini. Saya sudah tidak sabar," sambungnya kali ini sambil membuka kancing kemejanya.

Aku berusaha membuka pintu tapi sulit. Sepertinya seseorang telah mengunci pintunya dari luar. Ah sial! Aku bahkan tak membawa ponsel atau pun benda lainnya untuk sekedar minta
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (1)
goodnovel comment avatar
arifin lipa lebu
Mia yang lemah dan bodoh
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status