Share

Bab 86 Kamu Menyesal?

Ketika membahas tentang anak itu, hati Billy terasa sakit. Tebersit kesedihan pada ekspresinya.

Erica menatapnya dengan dingin dan bertanya, "Untuk apa kamu pura-pura sedih begini?"

"Ibu, itu anakku," ucap Billy setelah menarik napas dalam-dalam.

"Hehe, rupanya kamu bisa berpikir begitu juga," sindir Erica.

"Aku ... waktu aku sampai di sana, semuanya sudah terlambat. Kalau aku sampai lebih awal, mungkin anak itu masih hidup ...," ujar Billy.

"Nggak mungkin. Syifa telanjur kecewa padamu, makanya membuat keputusan seperti itu. Dia ingin memutuskan hubungan denganmu. Kalau nggak, mana mungkin tindakannya selugas ini," jelas Erica.

Billy merasa hatinya seolah-olah diremas dan dicabik-cabik oleh sebuah tangan besar. Dia meninju dadanya untuk menenangkan diri, lalu mengembuskan napas panjang.

Ibunya benar. Syifa telah memperjelas semuanya waktu di rumah sakit. Syifa tidak ingin melihatnya lagi, makanya membuat keputusan semacam itu. Sekalipun Billy tiba lebih awal dan menghentikan semuanya,
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status