Share

Bab 89 Diari Kehamilan

Ketika masih mengobrol, Meriam sudah selesai berkemas. "Tuan, aku dan Nyonya pergi dulu. Suasana hati Nyonya kurang baik. Kalau dia bertemu Nona Shifa, takutnya dia bakal insomnia untuk beberapa hari."

Terdengar desakan Erica dari luar. "Bibi Meriam, nggak usah bawa terlalu banyak barang. Yang cepat sedikit. Kita bisa beli kalau kekurangan nanti."

"Ya, Nyonya. Aku sudah siap," respons Meriam. Kemudian, dia berkata dengan lirih, "Tuan, mungkin aku bicara terlalu banyak hari ini. Tapi ... kamu renungkan saja sendiri."

Meriam membawa koper keluar dan berujar, "Nyonya, ayo kita pergi."

"Ayo, ayo." Erica tampak terburu-buru.

Billy berbalik untuk menyusul. Dia hendak mengambil koper dari tangan Meriam, lalu berkata, "Biar kuantar kalian."

Erica menolak, "Nggak usah repot-repot. Bibi Meriam bisa panggil taksi."

Namun, Billy sudah mengambil koper mereka dan membuka bagasi mobil. Hanya saja ... ada sesuatu di bagasi mobil. Itu barang Syifa.

Erica mengejar dan melihatnya. Dia langsung me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status