Share

Bab 23 Aku Ingin Membakarnya

Shifa akhirnya memahami alasan Billy bersikap aneh hari ini. Dia bertanya dengan lembut, "Tapi, kamu mencintaiku, 'kan?"

"Kita akan menikah. Kehadiran anak itu cuma akan merusak kebahagiaan kita. Aku bisa melahirkan anak untukmu kok. Selain itu, anak di kandunganku ini juga akan mengikuti margamu nanti."

"Jangan berpikir terlalu jauh. Usia kandungannya cuma sebulan, 'kan? Janinnya belum terbentuk kok. Bisa dibilang, itu masih sel kecil atau genangan darah ...."

"Sudah, jangan dilanjutkan lagi," sela Billy. Hatinya terasa sakit saat teringat pada tisu merah itu.

"Jadi, jam berapa kamu kemari? Aku mau makan malam bersamamu," tanya Shifa.

"Aku mau menenangkan diri dulu. Kamu makan saja, nggak usah menungguku," sahut Billy.

Jarak dari departemen kebidanan dan ginekologi ke pusat pembuangan limbah medis tidak jauh, bahkan tidak sampai 200 meter.

Setelah menjadi dokter selama bertahun-tahun, Syifa sebenarnya tidak membutuhkan waktu lama untuk tiba. Akan tetapi, dengan dipapah oleh Prilly kal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status