Share

Bab 17 Billy, Jangan Menganggapku Bodoh

Ada pepatah yang mengatakan bahwa patah hati bisa membuat orang makin giat bekerja. Syifa akhirnya memahaminya hari ini. Laporan yang membuatnya frustrasi selama 2 bulan ini tiba-tiba disiapkan olehnya dalam semalaman.

Pukul 5.30 pagi, Prilly menelepon Syifa. "Aku sudah berangkat. Mungkin aku akan tiba dalam sejam."

"Sebenarnya nggak perlu sepagi ini. Jam 7 pagi baru berangkat juga boleh kok." Syifa merasa terharu.

"Nanti macet kalau kesiangan," ujar Prilly dengan tidak berdaya.

"Baiklah kalau begitu. Terima kasih, nanti aku traktir kamu makan ya," balas Syifa.

"Jangan bicara sesungkan itu. Cepat bereskan barang-barangmu. Aku paling nggak suka menunggu orang," pesan Prilly.

Barang bawaan Syifa tidak banyak. Charger ponsel dan pakaiannya telah disimpan sejak tadi. Tasnya diletakkan di atas meja dan tinggal diambil.

Syifa tidak berniat untuk menulis laporan di perjalanan kali ini. Itu sebabnya, dia tidak mengambil laptop dan mengetik semuanya dengan ponsel. Kini, matanya pun terasa kerin
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status