Aroma itu membuatnya merasa mual. Sienna berjalan ke lantai bawah dengan langkah mantap. Melihat Susan yang sedang duduk santai di sofa, ekspresi Sienna tampak muram.Susan merawat penampilannya dengan sangat baik. Selain itu, jika bisa menarik perhatian Harris, menandakan bahwa Susan tampak cukup memesona. Jika tidak, dia juga tidak mungkin bisa menikahi Harris yang mapan sambil membawa anak-anaknya.Saat ini, tatapan Susan tampak berkilauan. Sekujur tubuhnya memancarkan pesona seorang wanita paruh baya. Sienna mengernyitkan alisnya tanpa sadar.Awalnya, dia ingin bertanya mengapa Susan tidak pergi ke rumah sakit hari ini. Namun, dia teringat bahwa Harris memang selalu bersikap perhatian terhadap Susan. Meskipun Susan benar-benar ingin istirahat di rumah, Harris juga tidak akan mengatakan apa pun.Oleh karena itu, Sienna mengurungkan niatnya untuk bertanya dan membuka pintu dengan gesit. Di luar pintu itu, berdiri seorang pria. Setelah melihat wajahnya, pupil Sienna menyusut seketika,
Sienna juga tidak berharap mendapatkan reaksi apa pun dari Jacob. Setelah mengirim pesan itu, dia pergi mandi. Setelah Sienna selesai berpakaian dan keluar, dia melihat bahwa 200 juta telah dikembalikan kepadanya dan tidak ada tanggapan dari Jacob.Sienna mengernyitkan kening, apakah ini artinya dia tidak perlu membayar ganti rugi? Sienna memang tahu bahwa Jacob tidak kekurangan uang, tetapi pria itu selalu tampak sangat dingin terhadap Sienna.Lebih tepatnya, keduanya saling bersikap dingin satu sama lain. Hubungan mereka tidak sedekat itu hingga tidak perlu membayar ganti rugi.Selain itu, Sienna juga tidak bisa mengerti apa yang ada di pikiran Jacob. Sampai sekarang, adegan makan malam bersama Jacob itu masih sangat segar dalam ingatannya. Jadi, Sienna mengambil gambar kerusakan pada payung itu dan mengirimkannya kepada Jacob.Setelah itu, Sienna kembali mengingatkan agen propertinya, berharap agar bank segera mengalihkan dana agar dia bisa pindah dari Vila Cahwana lebih awal. Mengh
Setelah menikah tiga tahun, Jacob bahkan belum pernah menyentuh istrinya sendiri. Kini dia malah menemukan bahwa ternyata istrinya membeli mainan seperti itu. Jacob tidak bisa berkomentar terhadap masalah ini, tetapi bukankah agak aneh meletakkan benda seperti itu di tempat yang begitu mencolok?Terlintas sebuah wajah dalam benak Jacob. Dia hanya mengerutkan alis dengan tatapan jengkel. Namun, ketika mengingat kakeknya, Jacob terpaksa mempertahankan pernikahan ini. Setelah menenangkan diri sejenak, Jacob kembali menyalakan komputer dan melanjutkan pekerjaannya.Sementara itu, Sienna masih tidak sadar bahwa alat pemijat wajahnya telah disalahpahami sebagai mainan orang dewasa oleh Jacob. Dia masih sedang sibuk memikirkan tim konstruksi yang baru sambil mencemaskan pesta besok malam.Setelah itu, Sienna mengeluarkan ponselnya. Dia melihat pesan yang dikirimkan oleh Jacob sebelumnya untuk mengajaknya ketemuan di rumah lama Keluarga Yuwono. Saat itu Sienna mengalami kendala sehingga tidak
"Nona Sienna, apa ada barang yang hilang?"Rina merasa khawatir dan tanpa sadar ingin mencari tahu lebih lanjut."Nggak apa-apa, hanya saja bukunya berpindah tempat."Setelah mendengar itu, Rina menjadi lega dan melanjutkan memasak sup.Setelah Sienna mengambil kotak hadiah itu dan membukanya, dia melihat sebuah gelang tangan giok yang sangat cantik. Gelang itu adalah hadiah dari Darwo, jadi pasti sangat berharga. Sebagai sopan santun, Sienna mengambil ponselnya dan segera menelepon Darwo. Ketika teleponnya tersambung, dia mendengar suara batuk Darwo."Sienna, apa ayahmu sudah membaik?"Darwo benar-benar sangat baik terhadap Sienna. Jadi, Sienna merasa sangat bersalah ketika mengingat dirinya telah berbohong kepada Darwo tentang masalah hamil dan diam-diam menandatangani perjanjian dengan Jacob."Kakek, ayahku sudah membaik. Terima kasih hadiahnya, gelang ini terlalu mahal.""Aku suruh Jacob untuk menjenguk ayahmu, tapi entah bocah itu sudah pergi atau belum." Darwo sedang menguji Sien
Saat berkata demikian, suara Tania menjadi makin pelan dan menatap Snow dengan makin penuh kasih."Snow benar-benar mirip dengan anjing kecil itu, lucu sekali. Penny, di mana rumahmu? Apa aku boleh sering ke rumahmu untuk bermain dengannya kelak?"Setelah mengatakan itu, Tania melihat ke belakang Sienna. Jalanan ini tampaknya mengarah ke daerah vila yang sangat mahal di ibu kota. Tempat itu bahkan tidak bisa dinilai dengan uang. Saat awal diluncurkan, beberapa unit vila terbaik di sana sudah dipesan orang yang memiliki koneksi. Jadi, jika Penny keluar dari tempat itu, berarti dia berasal dari keluarga yang sangat kaya.Sienna bisa menebak isi pikiran Tania. Jadi, dia buru-buru menjelaskan, "Aku hanya kebetulan lewat sini. Jalanan ini sangat cocok untuk jalan-jalan dengan anjing dan pemandangannya juga bagus. Rumahku bukan di sini. Baru-baru ini, masa sewa rumahku sudah habis, sebentar lagi aku harus pindah lagi. Setelah menetap nanti, aku akan memberitahumu alamatnya."Tania tidak mera
Melihat Jacob sepertinya akan menunggu Sienna di sini, Rina menjadi agak gelisah. Dia benar-benar berharap agar Sienna segera kembali. Meskipun Sienna pernah bilang dia tidak memiliki perasaan khusus terhadap Jacob, Rina tetap tidak berharap hubungan di antara mereka menjadi terlalu tegang.Waktu Jacob sangat berharga dan terlihat jelas dia juga tidak menyukai Sienna, tetapi sekarang dia bersedia menunggu di sini. Jika Sienna membuat Jacob menunggu terlalu lama, takutnya Daria akan datang mencari masalah lagi. Rina buru-buru mencari tempat yang sepi dan menelepon Sienna."Nona, Tuan Jacob sedang menunggumu di sini. Bagaimana kalau kamu mengikat Snow di luar dulu?"Jika Sienna kembali sekarang, asalkan Snow menggonggong sekali saja, Jacob pasti akan menyadarinya. Apalagi, mereka harus masuk dari pintu depan. Sienna tahu Jacob datang untuk menghakiminya dan akhir paling buruknya adalah perjanjian mereka harus berakhir. Kemungkinan yang lebih buruk lagi adalah Jacob akan mengumumkan kepad
Sienna perlahan-lahan masuk ke mobil sambil memegang pintu mobil. Walaupun lutut dan pergelangan kakinya sangat sakit hingga tak tertahankan, dia tetap bersikeras menahannya. Saat menghadapi Jacob, dia juga tetap sopan dan menjaga jarak."Maaf sudah merepotkan Tuan Jacob."Bau amis darah menyebar di udara. Setelah mengatakan itu, Sienna khawatir akan mengganggu Jacob bekerja, jadi dia duduk di sudut dengan tenang dan tidak berbicara lagi.Sejak Sienna masuk ke mobil, mata Jacob tertuju ke lututnya yang masih berdarah. Ada sebuah luka gores yang panjang, sedangkan pergelangan kakinya memerah dan bengkak. Jika wanita lain yang terluka seperti itu, mungkin sudah kesakitan hingga tidak bisa mengontrol ekspresinya.Namun, Sienna hanya berkedut, lalu duduk melihat ke depan dengan tenang. Mobil dengan cepat melewati area di mana Tania berada. Snow sangat mencolok, jadi Jacob langsung melihat Tania yang sedang bermain-main dengan Snow.Jacob tidak bisa menahan dirinya dan bertanya, "Kamu tadi
Rina membawakan beberapa potong es untuknya. Setelah mengompres dengan es selama satu jam, daerah yang membengkak masih terasa sakit dan tidak nyaman, terutama saat dia mengenakan sepatu hak tinggi. Kulit di daerah tersebut terasa seperti ditusuk beberapa jarum.Keringat dingin mengucur deras dari dahinya, tetapi Sienna tetap melanjutkan untuk berdandan. Melihat kondisi Sienna, Rina merasa tidak tega dan berkata, "Nona, bagaimana kalau aku telepon Pak Darwo dan bilang Nona akan pergi lain kali saja?""Nggak bisa begitu," balas Sienna.Tujuan utama dari acara malam ini adalah untuk memberi semangat pada Pak Darwo. Pria tua itu memperlakukan Sienna dengan sangat baik, tetapi Sienna bahkan melewatkan momen untuk menjemput pria tua itu di bandara. Maka dari itu, Sienna tidak boleh lagi melewatkan acara malam ini.Setelah bersusah payah menyelesaikan riasannya, Sienna mengenakan gelang yang diberikan oleh Darwo. Selain itu, dia tidak mengenakan perhiasan lainnya. Namun, kulitnya yang putih
Ed melempar pisau itu ke tong sampah, lalu menyerahkan 00 kepada Hans dan berujar, "Tanya Bu Mae sekarang Fredie ada di mana."Orang abnormal seperti Fredie pasti tidak akan melepaskan wanita yang sangat mirip dengan Luna. Niat jahat Ed muncul, dia merasa seperti Sienna yang menderita jika 00 dinodai Fredie. Mana mungkin Fredie sama sekali tidak menyentuh Luna setelah mengurungnya selama bertahun-tahun?Jika Luna dan putrinya sama-sama dinodai Fredie, ini hal yang menarik. Ed merasa antusias begitu memikirkan hal ini.Sebelumnya 00 memang dilatih secara profesional, tetapi dia hanya berlatih untuk meniru Sienna. Kemampuan bertarung 00 tidak begitu hebat. Dia tidak bisa melindungi dirinya dari orang munafik seperti Ed.Sekarang kedua tangan 00 ditahan sehingga dia sama sekali tidak bisa bergerak. Dia berteriak, "Lepaskan aku!"Ed menyahut, "Aku bisa lepaskan kamu. Tapi, kamu harus beri tahu aku di mana Jacob dan apa tujuannya."Apa Jacob benar-benar masuk ke markas penelitian? Namun, un
Namun, sekarang mereka tidak bisa mengeluarkan Arlo. Begitu bahan eksperimen hilang, semua anggota markas penelitian akan menyadari ada orang yang menyusup. Nantinya semua orang di markas penelitian akan diperiksa.Jacob dan lainnya yang belum berhasil kabur akan terekspos. Mereka tidak akan bisa keluar lagi. Sekarang Jacob harus kembali ke ventilasi, lalu mengambil kembali botol-botol obat dan mengembalikannya ke tempat semula. Dengan begitu, Jacob baru bisa menghilangkan kecurigaan terhadap dirinya."Bakti, kamu kembali ke tempatmu dulu," ucap Jacob.Bakti bertanya, "Bagaimana dengan Arlo?"Jacob memijat kening seraya menyahut, "Aku lihat dia masih bernapas. Seharusnya dia belum mati. Kalau kita mengeluarkannya, kita semua pasti mati."Tentu saja Bakti memahami hal ini. Kemudian, Bakti pergi. Jacob kembali ke ruang penelitian Sharon. Ruangan ini tidak terpengaruh, tetapi Sharon menghilang.Jacob tidak curiga. Dia langsung kembali ke kamarnya, lalu memanjat ke ventilasi dan mengambil
Jacob tahu itu adalah suara pria berseragam yang muncul di aula utama. Seharusnya dia mengikuti rapat di Armania, tetapi banyak kamera pengawas dipasang di berbagai sudut markas penelitian. Cepat atau lambat pria berseragam pasti akan mengetahui kekacauan di sini.Hanya saja, Jacob tidak menyangka pria itu akan mengetahuinya begitu cepat. Jacob terus memutar otak, lalu membuka pintu kandang binatang buas. Semua binatang buas pun keluar.Bakti yang berdiri di samping bertanya, "Memangnya ada gunanya? Kekacauan yang kita buat langsung digagalkan oleh suara bel yang aneh. Aku rasa orang-orang di sini sudah dihipnosis. Apa pun kondisinya, mereka akan segera bangun begitu mendengar suara bel itu."Jacob menjawab, "Ada. Sekelompok binatang buas ini sudah dijinakkan. Kalau mereka dilepaskan, mereka hanya ingin kabur. Binatang buas ini cuma berani makan orang yang dimasukkan ke kandang."Jacob melanjutkan, "Waktu melihat orang di luar kandang, semua binatang buas ini akan ketakutan dan mengamu
Dulu Ed memang ingin mendapatkan lencana itu, tetapi sekarang dia sama sekali tidak menyentuhnya. Hans yang mengambil lencana itu dan memainkannya sejenak sebelum menyematkannya di pakaian Ed.Ed tiba-tiba merasa sesak. Amarahnya hampir meledak. Ed menarik napas dalam-dalam, lalu melihat lencana di dadanya. Dia menepis tangan Hans.Hans melirik Ed dengan gugup dan berjalan ke pintu. Setelah pintu ditutup, Ed merasa gusar. Dia menarik napas lagi, lalu mengambil rokok. Begitu Ed menyalakan rokok, tiba-tiba terdengar suara raungan yang keras.Ed membuang abu rokok dan pergi ke aula utama untuk memeriksa kondisinya. Suasana di aula kacau balau. Pemuda di ruang eksperimen nomor 8 dilepaskan. Sekarang terdengar suara tembakan.Selain itu, asap putih mengepul dan menyebar dengan cepat. Seketika, seluruh ruangan diselimuti asap.Para staf penelitian di aula panik. Mereka meringkuk di sudut karena takut diincar senjata mematikan itu.Senjata mematikan itu paling membenci staf penelitian. Setida
Pria berseragam mengamati Sharon dan bertanya, "Sepertinya Bu Sharon nggak menyukai Ed. Padahal itu orang yang direkomendasikan Mae."Sharon lanjut menyusun tabung reaksi, lalu menjawab dengan datar, "Aku cuma nggak merasa cocok."Ketujuh petinggi tidak mengatakan apa pun. Mereka tahu sifat Sharon agak aneh. Jacob yang berdiri di depan Sharon bisa melihat layar dengan jelas.Seharusnya ruang rapat para petinggi tidak terletak di area ini. Desain ruangannya jauh berbeda. Yang membuat Jacob bingung adalah latar belakang tempat para petinggi berada tampak sangat familier. Namun, Jacob tidak bisa mengingatnya.Jacob yakin tempat itu bukan bagian internal markas penelitian. Dia mengernyit, mungkin mereka memang tidak berada di area ini. Bahkan, mereka tidak berada di Kango.Tidak ada yang tahu identitas ketujuh petinggi ini. Kemungkinan besar mereka adalah petinggi dari negara lain, jadi mereka memakai topeng. Mungkin juga mereka tidak mengetahui identitas satu sama lain dan hanya merupakan
Di Afrikan. Sienna terus memperhatikan berita di dalam negeri. Setelah memastikan Cristin dihujat habis-habisan, Sienna baru merasa puas.Sienna tidak menelepon Wanda. Nantinya Wanda pasti akan meminta maaf kepada Sienna lagi. Lebih baik dia tidak mengganggu Wanda dan membiarkannya istirahat untuk beberapa waktu.Sienna mengusap matanya, lalu meletakkan laptop di atas meja. Wanita di samping mengingatkan, "Ibu hamil harus batasi penggunaan peralatan elektronik."Sienna pergi ke kamar mandi untuk mencuci muka. Ketika keluar, matanya tetap memerah. Belum ada kabar dari Jacob. Minggu ini Sienna kurang istirahat, dia sering terbangun saat tengah malam karena mimpi buruk.Sekarang Sienna merasa lelah sesudah mengurus masalah di dalam negeri. Setelah menunggu 1 hari lagi, Sienna sudah kehilangan kesabaran.Sienna menelepon Jero, mungkin saja Jero sudah mendapatkan petunjuk. Jero berucap, "Nggak ada, Sienna. Kamu nggak usah khawatir. Sistem di markas penelitian sangat rumit, kemungkinan merek
Keesokan harinya, Wanda baru mendengar kabar Cristin pergi ke luar negeri. Rebecca mengira Wanda akan merasa senang, tetapi Wanda tetap terlihat tenang. Wanda terus memandang ke luar jendela. Setelah beberapa saat, dia baru mengangguk.Wanda makin kurus. Wajahnya tampak tirus. Saat bermimpi di malam hari, Wanda akan memanggil, "Wanwan."Wanda tidak berani membayangkan bagaimana Wanwan mati. Setiap mengingat hal ini, Wanda akan membenci dirinya yang tidak berguna.Rebecca mengkhawatirkan kondisi mental Wanda, jadi dia ingin mengundang psikolog. Wanda menolak, "Nggak usah, cuma tubuhku yang sakit. Aku cuma butuh istirahat yang cukup."Wanda diantar pulang. Makanan anjing dan air di mangkuk masih ada, tetapi Wanwan sudah pergi. Wanda takut dirinya menangis di depan Rebecca. Dia segera tersenyum dan berujar, "Rebecca, jadwalmu sudah terganggu. Sebaiknya kamu kembali syuting. Kamu tenang saja, aku pasti istirahat di rumah."Rebecca mengangguk, lalu berpesan setelah berpikir sejenak, "Aku s
Cristin masih linglung ketika dibawa keluar dari kediaman Keluarga Salim. Dia sudah berlutut sambil memohon pada keluarganya, tetapi tidak ada yang membelanya. Bahkan, kakak Cristin juga menghindari adiknya. Semua orang tetap terdiam.Dulu, kehidupan Cristin sangat indah. Sekarang dia berakhir tragis. Sebelumnya, Cristin merasa Wanda sangat kasihan. Wanda dicampakkan orang tuanya dan semua orang, bahkan Benny juga tidak menginginkannya lagi. Biarpun Wanda memohon, Benny juga tidak memedulikannya. Namun, saat ini nasib Cristin sama seperti Wanda. Dia juga dicampakkan begitu saja.Cristin naik ke mobil, lalu dia dibawa ke sebuah vila. Sopir berkata, "Nona Cristin, cepat bereskan kopermu. Pesawat terbang 3 jam lagi. Ke depannya kamu nggak usah pulang."Ini adalah keputusan Keluarga Salim. Mereka juga telah mengumumkan keputusan ini di internet dan memberi keluarga siswa yang mati itu kompensasi sebesar 20 miliar.Namun, para netizen tetap menghujat Cristin dan Keluarga Salim. Semua masal
Tubuh Cristin lemas. Dia meremas ponselnya dan air matanya terus mengalir. Anggota Keluarga Salim masih mengetuk pintu kamar Cristin sambil berseru."Cristin, apa kamu sudah lihat berita di internet? Saham Keluarga Salim anjlok lagi. Sebaiknya kamu minta maaf. Tindakanmu memang keterlaluan.""Hujatan di internet terus bertambah. Para pemegang saham mulai marah-marah. Kalau kamu nggak bersuara, kemungkinan besar Keluarga Salim akan diperiksa petinggi."Cristin yang duduk di lantai memeluk kedua kakinya. Bahunya terus bergetar. Dia berteriak, "Aku nggak mau minta maaf pada wanita rendahan itu!"Anggota Keluarga Salim di luar berang setelah mendengar ucapan Cristin. Bisa-bisanya Cristin bersikap kekanak-kanakan pada saat-saat seperti ini!Salah satu anggota Keluarga Salim membalas, "Oke. Kalau kamu nggak mau minta maaf, Keluarga Salim akan segera mengumumkan bahwa kamu sudah diusir! Ke depannya semua tindakanmu nggak ada hubungannya dengan Keluarga Salim! Kamu pikirkan baik-baik!"Keluarg