Sienna juga tidak berharap mendapatkan reaksi apa pun dari Jacob. Setelah mengirim pesan itu, dia pergi mandi. Setelah Sienna selesai berpakaian dan keluar, dia melihat bahwa 200 juta telah dikembalikan kepadanya dan tidak ada tanggapan dari Jacob.Sienna mengernyitkan kening, apakah ini artinya dia tidak perlu membayar ganti rugi? Sienna memang tahu bahwa Jacob tidak kekurangan uang, tetapi pria itu selalu tampak sangat dingin terhadap Sienna.Lebih tepatnya, keduanya saling bersikap dingin satu sama lain. Hubungan mereka tidak sedekat itu hingga tidak perlu membayar ganti rugi.Selain itu, Sienna juga tidak bisa mengerti apa yang ada di pikiran Jacob. Sampai sekarang, adegan makan malam bersama Jacob itu masih sangat segar dalam ingatannya. Jadi, Sienna mengambil gambar kerusakan pada payung itu dan mengirimkannya kepada Jacob.Setelah itu, Sienna kembali mengingatkan agen propertinya, berharap agar bank segera mengalihkan dana agar dia bisa pindah dari Vila Cahwana lebih awal. Mengh
Setelah menikah tiga tahun, Jacob bahkan belum pernah menyentuh istrinya sendiri. Kini dia malah menemukan bahwa ternyata istrinya membeli mainan seperti itu. Jacob tidak bisa berkomentar terhadap masalah ini, tetapi bukankah agak aneh meletakkan benda seperti itu di tempat yang begitu mencolok?Terlintas sebuah wajah dalam benak Jacob. Dia hanya mengerutkan alis dengan tatapan jengkel. Namun, ketika mengingat kakeknya, Jacob terpaksa mempertahankan pernikahan ini. Setelah menenangkan diri sejenak, Jacob kembali menyalakan komputer dan melanjutkan pekerjaannya.Sementara itu, Sienna masih tidak sadar bahwa alat pemijat wajahnya telah disalahpahami sebagai mainan orang dewasa oleh Jacob. Dia masih sedang sibuk memikirkan tim konstruksi yang baru sambil mencemaskan pesta besok malam.Setelah itu, Sienna mengeluarkan ponselnya. Dia melihat pesan yang dikirimkan oleh Jacob sebelumnya untuk mengajaknya ketemuan di rumah lama Keluarga Yuwono. Saat itu Sienna mengalami kendala sehingga tidak
"Nona Sienna, apa ada barang yang hilang?"Rina merasa khawatir dan tanpa sadar ingin mencari tahu lebih lanjut."Nggak apa-apa, hanya saja bukunya berpindah tempat."Setelah mendengar itu, Rina menjadi lega dan melanjutkan memasak sup.Setelah Sienna mengambil kotak hadiah itu dan membukanya, dia melihat sebuah gelang tangan giok yang sangat cantik. Gelang itu adalah hadiah dari Darwo, jadi pasti sangat berharga. Sebagai sopan santun, Sienna mengambil ponselnya dan segera menelepon Darwo. Ketika teleponnya tersambung, dia mendengar suara batuk Darwo."Sienna, apa ayahmu sudah membaik?"Darwo benar-benar sangat baik terhadap Sienna. Jadi, Sienna merasa sangat bersalah ketika mengingat dirinya telah berbohong kepada Darwo tentang masalah hamil dan diam-diam menandatangani perjanjian dengan Jacob."Kakek, ayahku sudah membaik. Terima kasih hadiahnya, gelang ini terlalu mahal.""Aku suruh Jacob untuk menjenguk ayahmu, tapi entah bocah itu sudah pergi atau belum." Darwo sedang menguji Sien
Saat berkata demikian, suara Tania menjadi makin pelan dan menatap Snow dengan makin penuh kasih."Snow benar-benar mirip dengan anjing kecil itu, lucu sekali. Penny, di mana rumahmu? Apa aku boleh sering ke rumahmu untuk bermain dengannya kelak?"Setelah mengatakan itu, Tania melihat ke belakang Sienna. Jalanan ini tampaknya mengarah ke daerah vila yang sangat mahal di ibu kota. Tempat itu bahkan tidak bisa dinilai dengan uang. Saat awal diluncurkan, beberapa unit vila terbaik di sana sudah dipesan orang yang memiliki koneksi. Jadi, jika Penny keluar dari tempat itu, berarti dia berasal dari keluarga yang sangat kaya.Sienna bisa menebak isi pikiran Tania. Jadi, dia buru-buru menjelaskan, "Aku hanya kebetulan lewat sini. Jalanan ini sangat cocok untuk jalan-jalan dengan anjing dan pemandangannya juga bagus. Rumahku bukan di sini. Baru-baru ini, masa sewa rumahku sudah habis, sebentar lagi aku harus pindah lagi. Setelah menetap nanti, aku akan memberitahumu alamatnya."Tania tidak mera
Melihat Jacob sepertinya akan menunggu Sienna di sini, Rina menjadi agak gelisah. Dia benar-benar berharap agar Sienna segera kembali. Meskipun Sienna pernah bilang dia tidak memiliki perasaan khusus terhadap Jacob, Rina tetap tidak berharap hubungan di antara mereka menjadi terlalu tegang.Waktu Jacob sangat berharga dan terlihat jelas dia juga tidak menyukai Sienna, tetapi sekarang dia bersedia menunggu di sini. Jika Sienna membuat Jacob menunggu terlalu lama, takutnya Daria akan datang mencari masalah lagi. Rina buru-buru mencari tempat yang sepi dan menelepon Sienna."Nona, Tuan Jacob sedang menunggumu di sini. Bagaimana kalau kamu mengikat Snow di luar dulu?"Jika Sienna kembali sekarang, asalkan Snow menggonggong sekali saja, Jacob pasti akan menyadarinya. Apalagi, mereka harus masuk dari pintu depan. Sienna tahu Jacob datang untuk menghakiminya dan akhir paling buruknya adalah perjanjian mereka harus berakhir. Kemungkinan yang lebih buruk lagi adalah Jacob akan mengumumkan kepad
Sienna perlahan-lahan masuk ke mobil sambil memegang pintu mobil. Walaupun lutut dan pergelangan kakinya sangat sakit hingga tak tertahankan, dia tetap bersikeras menahannya. Saat menghadapi Jacob, dia juga tetap sopan dan menjaga jarak."Maaf sudah merepotkan Tuan Jacob."Bau amis darah menyebar di udara. Setelah mengatakan itu, Sienna khawatir akan mengganggu Jacob bekerja, jadi dia duduk di sudut dengan tenang dan tidak berbicara lagi.Sejak Sienna masuk ke mobil, mata Jacob tertuju ke lututnya yang masih berdarah. Ada sebuah luka gores yang panjang, sedangkan pergelangan kakinya memerah dan bengkak. Jika wanita lain yang terluka seperti itu, mungkin sudah kesakitan hingga tidak bisa mengontrol ekspresinya.Namun, Sienna hanya berkedut, lalu duduk melihat ke depan dengan tenang. Mobil dengan cepat melewati area di mana Tania berada. Snow sangat mencolok, jadi Jacob langsung melihat Tania yang sedang bermain-main dengan Snow.Jacob tidak bisa menahan dirinya dan bertanya, "Kamu tadi
Rina membawakan beberapa potong es untuknya. Setelah mengompres dengan es selama satu jam, daerah yang membengkak masih terasa sakit dan tidak nyaman, terutama saat dia mengenakan sepatu hak tinggi. Kulit di daerah tersebut terasa seperti ditusuk beberapa jarum.Keringat dingin mengucur deras dari dahinya, tetapi Sienna tetap melanjutkan untuk berdandan. Melihat kondisi Sienna, Rina merasa tidak tega dan berkata, "Nona, bagaimana kalau aku telepon Pak Darwo dan bilang Nona akan pergi lain kali saja?""Nggak bisa begitu," balas Sienna.Tujuan utama dari acara malam ini adalah untuk memberi semangat pada Pak Darwo. Pria tua itu memperlakukan Sienna dengan sangat baik, tetapi Sienna bahkan melewatkan momen untuk menjemput pria tua itu di bandara. Maka dari itu, Sienna tidak boleh lagi melewatkan acara malam ini.Setelah bersusah payah menyelesaikan riasannya, Sienna mengenakan gelang yang diberikan oleh Darwo. Selain itu, dia tidak mengenakan perhiasan lainnya. Namun, kulitnya yang putih
Namun, di sisi Nelson tiba-tiba muncul beberapa orang yang tampak seperti preman sedang mendorong bahunya. Kemudian, Nelson dibawa ke gang yang berada tidak jauh dari sana.Sienna berjalan beberapa langkah. Sambil menahan rasa sakit, dia berpegangan pada pohon di sisi jalan untuk bernapas. Dia khawatir Nelson akan terlibat dalam pertikaian dengan para preman tersebut. Oleh karena itu, Sienna berusaha mengikutinya.Di dalam gang yang gelap gulita itu, terdengar suara tinju dan tendangan, serta umpatan."Kapan kamu mau kembalikan uangnya? Kalau nggak, aku akan membunuhmu hari ini!" Terdengar suara marah seseorang."Sialan, kamu membuat kami kesulitan menemukanmu. Beraninya kamu menghilang begitu saja!"Saat Sienna baru saja tiba di ujung gang, dia mendengar suara-suara makian tersebut. Dia langsung menelepon polisi karena khawatir bahwa Nelson akan dianiaya oleh para preman tersebut. Dengan suara lantang, dia berteriak, "Berhenti!"Beberapa preman itu menghentikan pukulan mereka. Ketika
Melihat situasi itu, Deshton merasa makin puas dan ujung jarinya perlahan-lahan mendorong belati yang ditekan di dadanya. "Kalau kamu nggak tega melakukannya, biarkan saja aku tetap tinggal di sini. Oh ya. Sienna masih hamil, sungguh malang kalau anak itu lahir tanpa ayah. Mungkin saja nggak bisa lahir juga, 'kan?"Setelah mengatakan itu, tatapan Deshton terlihat menantang dan lega.Jacob meninju wajah Deshton dengan keras. Tidak ada yang tahu mengapa Deshton tiba-tiba menggila seperti ini sampai membuat kesepakatan dengan K karena pada akhirnya K tidak akan melepaskannya. Lagi pula, jika K menyerang lokasi berdasarkan alat pelacak itu, Deshton sendiri juga akan mati.Padahal Deshton adalah orang yang menyayangi nyawanya dan selalu berusaha mengusir Desmond agar bisa menguasai tubuh ini sepenuhnya. Jacob tidak mengerti mengapa sekarang Deshton bisa begitu putus asa seperti ini.Pipi Deshton langsung bengkak karena dipukul Jacob. Dia merasa sakit, tetapi hanya menekan pipinya dengan uju
Sienna yang memahami situasi mereka saat ini pun air matanya mengalir deras. Namun, dia juga tidak tahu harus bagaimana karena dia sudah bersusah payah mencari ibunya. Apakah dia harus membiarkan ibunya tetap berada di ruangan bawah tanah yang dingin ini? Siapa yang sebenarnya sudah melakukan ini pada ibunya?Saat memikirkan semua itu, Sienna tersenyum dingin dan tatapannya penuh dengan niat membunuh. Dia tidak pernah merasa begitu ingin membunuh seseorang."Sienna ...." Jacob hanya bisa memeluk Sienna dengan tak berdaya. Dia sudah merencanakan semua ini dengan baik, tetapi dia tidak menyangka tempat Luna ditahan ini ternyata begitu kokoh.Mendengar suara tembakan di luar masih terdengar, Jacob segera menggendong Sienna.Sienna ingin melawan, tetapi dia tidak memiliki tenaga lagi."Maaf, kamu tidur dulu," kata Jacob, lalu mengangkat tangannya dan memukul tengkuk Sienna.Mata Sienna pun membelalak karena tidak percaya dan langsung pingsan.Luna yang masih duduk di dalam ruangan di belak
Setelah mendekat, Jacob menyadari ada sebuah titik merah yang berkedip di rantai di pergelangan kaki Luna. Saat dia menarik sebentar benda yang menjepit pergelangan kaki Luna, terdengar suara seorang pria dari dalamnya."Luna, kamu ingin melarikan diri lagi? Kenapa kamu masih ingin lari dan begitu nggak patuh? Kamu ingin aku mematahkan kakimu?" kata pria itu yang bergema di ruangan itu. Meskipun nada bicaranya terdengar lembut, orang yang mendengarnya merasa menyeramkan.Luna sudah tidak bisa mendengar, tetapi dia seolah-olah tahu rantai itu sedang mengeluarkan suara. Dia berusaha keras untuk menarik benda di pergelangan kakinya, tetapi tetap tidak berhasil."Pergi! Pergi!" teriak Luna. Kukunya sudah menusuk ke dalam dagingnya, tetapi benda yang mengikat pergelangan kakinya tetap tidak bergerak sedikit pun.Sementara itu, suara pria itu terus terdengar. "Matamu sudah buta, telingamu juga sudah tuli. Apa kamu ingin aku membuatmu jadi bisu juga? Kalau kamu mendekati pintu lagi, kamu akan
Saat mobil sedang melaju, terlihat kobaran api dan terdengar suara tangisan di mana-mana. Dengan kekuatannya sendirian, Deshton berhasil membuat seluruh pulau bagian dalam ini menjadi neraka dunia.Saat bersandar di pelukan Jacob dan merasakan dada Jacob yang bergerak, mata Sienna terasa panas.Jacob hanya memeluk Sienna dengan diam dan telapak tangannya menepuk punggung Sienna dengan lembut untuk waktu yang cukup lama. Saat tiba di tempat Risky, dia melihat Risky sedang berdiri di halaman untuk melihat kobaran api dan ledakan di kejauhan.Melihat Jacob kembali, mata Risky langsung membelalak karena terkejut. "Aku hampir saja mengira kamu sudah mati."Risky bergegas mendekati Jacob. Setelah memastikan Jacob baik-baik saja, dia pun menghela napas lega. Menyadari Jacob melihat ke langit, dia juga mengikutinya dan melihat ada banyak helikopter yang terbang di langit. Namun, tidak jelas orang-orang dari siapa yang berada di dalam helikopter itu."Risky, masuk ke mobil, kita tidak punya ban
Deshton benar-benar merasa tidak puas.Setelah mengalihkan pandangannya dari Jacob ke Sienna selama beberapa detik, Deshton tersenyum dingin. "Kalau aku nggak mau mencabut jarum-jarum di tubuhnya, dia hanya akan menjadi orang cacat seumur hidupnya. Kecuali kamu bisa menemukan orang-orang dari markas penelitian. Tapi, semua orang yang ada di sana adalah monster, apa mereka mau membantumu?"Jacob tidak mengatakan apa-apa, hanya menggendong Sienna dan berjalan ke depan terlebih dahulu.Deshton yang ditekan oleh dua orang tiba-tiba berteriak, "Jacob!"Jacob langsung menghentikan langkahnya karena ingin tahu apa lagi yang akan dikatakan orang ini.Deshton malah hanya menundukkan kepala dan bergumam, "Kenapa? Kenapa semua keuntungan harus jatuh di tanganmu?"Jacob mengernyitkan alis karena sama sekali tidak mengerti apa yang dikatakan orang ini."Kalian bawa dia dan ikuti aku," perintah Jacob."Baik," jawab orang-orang dari Keluarga Wibowo, lalu mereka semua segera bergegas menuju tempat Ris
Situasi malam ini benar-benar terlalu kacau. Sienna tidak bisa menebak tujuan Deshton, tetapi dia tahu Deshton sudah memasang bom di banyak tempat saat mendengar suara ledakan keras di sekitarnya.Sienna bertanya-tanya Deshton sebenarnya sudah mendapat seberapa banyak ingatan Desmond karena bom ini jelas bukan dibeli dari seseorang, melainkan dibuat Deshton sendiri. Desmond adalah seorang genius dalam hal seperti ini, sehingga membuat bom adalah hal yang sangat mudah baginya.Sienna mengernyitkan alis saat mencium bau darah dan mendengar jeritan yang menyeramkan dari suara ledakan itu. Cara Deshton ini benar-benar tidak memberi jalan keluar bagi siapa pun, bahkan Keluarga Sayid juga. Dia menarik napas dalam-dalam, tetapi udara yang dipenuhi dengan bau belerang membuatnya merasa tidak nyaman.Deshton memeluk Sienna dengan satu tangan, sedangkan tangan yang satunya lagi merobek sepotong kain untuk membalut betisnya yang terluka."Deshton, kamu sebenarnya ingin membawaku ke mana?" tanya S
Orang-orang dari Timothy dan Keluarga Sayid sudah mengelilingi di depan pintu. Namun, Reyman tidak menunjukkan diri di sana. Jika dia menunjukkan diri pada saat seperti ini, berarti dia melawan Timothy secara terang-terangan. Dengan begitu, Timothy bisa langsung menghadapinya.Namun, orang-orang dari Keluarga Sayid yang berada di sana adalah orang-orang yang bekerja secara tersembunyi. Meskipun nanti Timothy akan menyelidiki masalah ini, Reyman bisa berdalih orang-orang itu sudah disuap Deshton. Selama dia tidak menunjukkan diri, dia bisa melepaskan diri dari masalah ini dengan mudah.Melihat orang-orang dari Keluarga Sayid yang berdiri di belakang Deshton, Timothy tersenyum dingin. "Apa yang sedang kalian lakukan?"Sudah ada satu orang yang tergeletak di samping Timothy karena terkena tembakan tadi. Situasi malam ini di pulau bagian dalam sudah dipastikan tidak akan damai.Tanpa ragu-ragu sedikit pun, Deshton langsung melambaikan tangannya. "Jangan biarkan satu pun lolos, bunuh semuan
Merasa ada seseorang yang menyentuhnya, Sienna mengernyitkan alis karena marah. Namun, dia tidak bisa bergerak karena Deshton menusukkan jarum entah di tubuhnya bagian mana. Dia bisa merasakan dunia luar dengan jelas, tetapi sama sekali tidak bisa bergerak.Timothy membungkuk dan berkata, "Nona Sienna, apa kamu sudah tahu kamu akan menikah dengan Deshton?"Tatapan Sienna terlihat sangat terkejut. Apakah Deshton sudah gila? Dia sudah hamil pun Deshton ini masih ingin menikahinya? Selain itu, siapa orang ini dan dari mana orang ini mendengar berita ini?Sienna berusaha keras untuk mengedipkan matanya dua kali karena ingin berbicara, tetapi dia tidak bisa mengatakan apa pun.Melihat kondisi Sienna, Timothy mengernyitkan alis. Dia bukan genius dalam bidang ilmu medis, sehingga dia tidak tahu apa yang telah terjadi pada Sienna. "Apa kamu ingin menikah dengannya? Kalau nggak mau, kedipkan matamu."Sienna langsung mengedipkan mata berkali-kali dan wajahnya memerah karena marah. Namun, dia mem
Jacob awalnya tidak berniat menghubungi dunia luar. Bagaimanapun, mengatur semua ini sangat berisiko.Namun, setelah melihat Timothy membantunya merahasiakan identitas, Jacob langsung berubah pikiran. Kini, orang-orangnya telah memasuki pulau. Kelak, semua akan lebih mudah untuk Jacob.Kedua orang yang duduk di meja sama sekali tidak makan. Mereka hanya duduk sekitar 30 menit sebelum dibawa pembantu ke kamar untuk beristirahat.Reyman dan Galang ingin berbicara dengan Timothy, tetapi Timothy menolak dengan mengatakan dirinya lelah.Ketika melewati kamar Sienna, Jacob memandang ke dalam. Tirai tertutup rapat. Tidak ada yang terlihat lagi kali ini.Tidak lama setelah Jacob masuk ke kamar, terdengar kebisingan di luar. Suasana sepertinya menjadi sangat meriah.Tidak berselang lama, seseorang mengetuk pintu kamarnya. Jacob membuka pintu, lalu melihat seorang pembantu yang membawa beberapa permen."Tuan, hari ini ada acara bahagia. Tuan Reyman mentraktir kalian semua makan permen.""Acara a