Share

Marah Yang Membuat Senang

Butet naik ke mobil, kami pun keluar dari tempat itu. Butet memang kadang keterlaluan, sebelum kami pergi, dia masih sempat mengancam.

"Jangan ada yang macam-macam ganggu kami ya, atau kalian semua ikut sakit perut," kata Butet.

Aku mengemudikan mobil dengan kecepatan sedang, dalam perjalanan Raja menelepon, katanya dia sudah kembali dari Medan.

"Udah, Raja, kami tidak mau terlibat lagi, tolong jangan ganggu Butet," kataku saat dia meminta kami menunda pulang.

Semuanya ini memang berasal dari pikiran Butet, Raja yang meminta pendapat Butet tentang penculikan, sehingga tertuduh seorang perwira muda, yang ternyata selingkuhan ibu dewan, yang juga punya koneksi ke pusat. Mulai dari percobaan jebakan narkoba, sampai KPK gadungan,.

"Iya, Pak, maaf, aku telah membuat kalian terlibat," kata Raja.

"Maaf juga, Raja, tapi tolong selesaikan semua, aku sudah memudahkan pekerjaanmu," kataku lagi.

"Memudahkan bagaimana, Pak?"

"Lihat siapa yang sakit perut, yang sakit perut berarti terlihat, soal
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP
Komen (6)
goodnovel comment avatar
Ansyahri Romadhon
Pak parlin dan sekeluarga yang sabar ya,,,tuhan maha tau,, mungkin cuma bang parlin sekeluarga yang mampu menyelesaikan menyelesaikan masalah mereka dengan baik.. Tetap berbuat baik,,,, lanjut thour
goodnovel comment avatar
sekai
yeahhh butet, hebat... jagain mamakmu, yaa, cok.. jan ada yg ganggu lg
goodnovel comment avatar
sekai
dah jd hukum alam kalo jabatan sering bikin mabuk lautan lupa daratan. ambisi bikin pak bupati dan bu dewan lupa keluarga. semoga jd pelajaran buat bang parlin biar g lagi calonkan diri jd anggota dewan, jg buat nia yg punya jabatan. apapun itu, hidup jujur emang yg hrs dilakukan.
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status