Share

Tak Ada Kata Maaf

Perkataan Butet ini memang selalu menohok, entah bagaimana cara meredamnya. Ada bupati, kapolres sampai ketua DPRD. tapi Butet ini seakan tak peduli, ucapannya sampai membuat pejabat Bupati terdiam.

"Tujuan kami mulia, Bang Parlin, memberantas korupsi dari kabupaten kita pada khususnya, Indonesia pada umumnya," kata Pejabat Bupati itu lagi.

"Bagaimana mau berantai korupsi, Pak, bapak datangnya sudah bawa suap, apa namanya, gratifikasi,' lagi-lagi Butet yang menjawab.

Mereka memang datang bawa hadiah ada buket bunga, bahkan ada hadiah uang untuk Bang Parlin. Pejabat Bupati sampai geleng-geleng kepala.

"Pikirkan saja dulu, Bang Parlin, kita akan jadi tim yang solid," kata Kapolres.

"Baik, Pak, akan saya pikirkan," kata Bang Parlin.

Para tamu itu lalu permisi untuk pulang. Di luar rumah ternyata sudah ramai warga desa, mereka minta foto bersama dengan tamu kami. Memang baru kali ini datang tamu dari ibukota kabupaten yang begitu lengkap.

"Kami permisi pulang, Pak, oh, ya, Bu Felina t
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP
Comments (12)
goodnovel comment avatar
carsun18106
kayak spontan gitu ya bang hahahaha
goodnovel comment avatar
carsun18106
bener bang parlin, sekarang giliran abang yg sabar aja, anggap aja ini balasan atas perbuatan abang menzolimi istri dulu, jgn terus nia disalahin, disudutkan
goodnovel comment avatar
carsun18106
bang parlin, nia udh makan hati selama 16 thn, krn suami dibayang2i perempuan lain, skrg abang berharap semua lenyap ngga berbekas kyk ngga pernah terjadi apa2? dgn bang parlin diem aja pun ngga ngungkit2 sedikit pun, nia pasti msh keinget, tp ngga akan diomongin, lah ini diungkit2 wae
VIEW ALL COMMENTS

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status