Share

Sales Promotion Cilik

Calon presiden itu hanya tertawa kecil, seolah-olah apa yang dikatakan oleh bapak-bapak tadi hanyalah lelucon. Kemudian calon presiden itu merangkul Mas Dewangga dengan penuh percaya diri.

"Kita tidak boleh menghakimi tanpa tahu cerita lengkapnya. Mantan narapidana pun tetap manusia yang punya masa depan," ucapnya dengan nada tenang, penuh karisma.

Warga yang mendengar respon itu ada yang terlihat kecewa karena merasa tidak mendapat tanggapan sesuai ekspektasi, sementara sebagian yang lain mengangguk pelan, mungkin setuju dengan kata-kata bijak calon presiden itu.

Aku mengamati semuanya dengan hati yang campur aduk. Sebagian dari diriku merasa lega, tetapi rasa khawatir masih menggantung. Namun, apa yang dikatakan calon presiden selanjutnya membuatku benar-benar tercengang.

"Saya permisi dulu, Pak Dewangga. Saya mau melanjutkan perjalanan," katanya sembari menepuk lengan suamiku sebelum beranjak pergi.

Aku terpaku. Bagaimana bisa seorang calon presiden tahu nama suamiku? Jantungku ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status