Share

Menjadi Mata-Mata Amatiran

Setelah tiba di rumah, aku langsung masuk ke kamar dan berbaring di sana. Abiyan yang sudah sangat mengantuk, tertidur dalam hitungan detik.

Namun, aku? Rasanya tidak bisa memejamkan mata begitu saja. Pikiranku melayang pada kejadian tadi. Kejadian di mana Mas Dewangga menaiki mobil mewah, entah untuk pergi ke mana.

Tubuhku lelah, tetapi kepalaku penuh dengan beragam dugaan. Aku berusaha memaksa mata ini untuk terpejam, meski sia-sia. Beberapa menit kemudian, suara pintu depan yang terbuka membuyarkan konsentrasiku.

Aku menahan napas.

"Itu pasti Mas Dewangga," pikirku, perasaanku bercampur aduk antara penasaran dan curiga. Namun, aku memilih pura-pura tidur, menunggu dia datang tanpa menyambutnya.

Suara langkah kakinya semakin mendekat, lalu berhenti sejenak. Aku mendengar dia melepaskan jaket, mungkin dengan gerakan santai yang biasa dia lakukan.

Sejurus kemudian, aroma khas parfumnya yang segar dan sedikit hangat menguar di udara, memenuhi indra penciumanku.

Aku mengenal aroma i
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status