Share

Mati Lampu

Aku mengerjap, mencoba membaca sorot matanya yang penuh arti. Ada kekhawatiran kecil yang mengusikku, tetapi aku berusaha tetap tenang.

"Apa yang ingin kamu bicarakan, Mas?" tanyaku dengan suara yang sedikit bergetar.

Mas Dewangga menarik napas dalam, seolah menimbang kata-kata yang akan diucapkannya.

"Zoya, aku ingin kita mempertimbangkan sesuatu," katanya yang membuatku semakin penasaran.

Jantungku berdegup semakin cepat. Aku menggigit bibir, mencoba menenangkan diriku dan menanti penjelasan selanjutnya.

"Bagaimana kalau kita pindah rumah ke rumah orang tuaku?" kata Mas Dewangga sembari menatap mataku.

Detak jantungku berdegup lebih kencang setelah mendengar perkataannya.

"Kenapa ... kenapa kita harus pindah, Mas?" tanyaku, tak bisa menyembunyikan nada cemas dalam suaraku.

Mas Dewangga tersenyum tipis dan meraih tanganku, menggenggamnya erat.

"Aku hanya ingin kamu hidup lebih tenang, Zoya. Agar kamu tidak merasa tertekan lagi dengan omongan orang. Di sana, kamu bisa lebih nyaman d
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status