Share

Didesak Pergi Oleh Warga

Perlahan, aku membuka mataku, mencoba menyesuaikan diri dengan cahaya yang menyilaukan.

Tubuhku terasa lemah, dan entah mengapa ada rasa nyeri di setiap sendiku. Sambil mencoba mengumpulkan kesadaran, aku merasakan genggaman hangat di tanganku.

"Zoya, kamu sudah sadar?" suara Mas Dewangga terdengar lembut di sampingku.

Aku mencoba menoleh ke arahnya, meskipun kepalaku masih terasa berat. "Mas ... kita di mana?"

Mas Dewangga tersenyum lega, meskipun matanya memperlihatkan kelelahan yang tampak jelas. "Kamu di rumah sakit, Zoya. Setelah kamu pingsan di depan rumah, aku langsung membawamu ke sini."

Aku hanya bisa mengangguk pelan. Rasanya aneh berada di tempat asing yang serba putih ini, dan aku sendiri tidak ingat banyak setelah kejadian malam itu. Yang kuingat hanya wajah para warga yang marah dan Abiyan yang ketakutan.

Pandangan mataku beralih ke sudut ruangan, dan di sana aku melihat Abiyan duduk dengan wajah kusut, tetapi penuh perhatian.

Begitu sadar aku benar-benar bangun, dia s
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status