Share

Pagi yang Baru

Pagi itu, aku terbangun. Langit di luar masih remang-remang, cahaya matahari belum sepenuhnya menguasai ruangan. Jam dinding menunjukkan pukul enam. Dengan perlahan aku mendudukkan diri, merasa bingung harus melakukan apa.

Suara lembut Mas Dewangga terdengar di sampingku, membuatku sedikit tersentak.

"Kamu sudah bangun, Sayang?" tanya Mas Dewangga dengan nada serak khas orang yang baru saja bangun tidur.

Aku langsung menoleh. "Kamu terbangun, Mas? Maafkan aku."

Suamiku tersenyum tipis, lalu mengusap wajahnya sebelum duduk di sampingku. "Kenapa bangun sepagi ini?"

Aku menghela napas pelan, mencoba menjelaskan. "Biasanya jam segini aku sudah mulai menyiapkan sarapan atau bersih-bersih di rumah. Rasanya aneh kalau hanya duduk diam saja."

Mas Dewangga terkekeh mendengar jawabanku. "Sayang, sudah ada pelayan yang akan melakukannya. Jadi kamu tidak perlu repot-repot seperti dulu. Sekarang kembali tidur saja, ya."

"Aku tidak mengantuk, Mas," kataku lirih, meski tetap membiarkan Mas Dewangga
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status