Suami Titipan Mantan

Suami Titipan Mantan

last updateLast Updated : 2025-02-07
By:   Pusparani Surya  Updated just now
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
Not enough ratings
18Chapters
18views
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
Scan code to read on App

Maya ditinggalkan calon suaminya--Arman-- di hari pernikahan mereka. Lalu tanpa dia duga Firhan--calon kakak iparnya justru menggantikan Arman atas permintaan adiknya itu. Apa yang menyebabkan Arman melakukan hal seperti itu? Apa rumah tangga Maya dan Firhan akhirnya bahagia? Ikuti kisah mereka.

View More

Latest chapter

Free Preview

bab 1

JTA 1"Saya terima nikahnya Ismaya Seroja dengan mas kawin tersebut tunai!"Lantang suara itu membuat Maya memejamkan mata. Dia jelas tak salah mengenali suara. Dia tahu dengan pasti, laki-laki yang beberapa detik lalu menyebut namanya dalam ikrar ikatan suci, bukanlah kekasihnya, Arman."Mbak ...!" seru Maya saat melihat pintu kamarnya dibuka dari luar, sosok sang kakak datang dengan wajah yang terlihat murung."Selamat, May, kamu sudah resmi jadi seorang istri," ucap Mala memaksa segurat senyuman di bibirnya."Tapi, kenapa suara Arman terdengar berbeda, Mbak? Itu--""Kamu lihat langsung saja, ya?! Yuk, kita keluar sekarang," sela Mala tak memberikan Maya kesempatan untuk berbicara banyak. Dengan lembut ditariknya tangan Maya untuk berdiri."Mbak, semua baik-baik saja, kan?" tanya Maya menahan langkah dari tarikan tangan Mala. Hatinya berkata ada yang tidak beres."Yang barusan ngucapin janji buat sehidup semati denganku Arman 'kan, Mbak?"Mala memalingkan tatap dari tuntutan pertany...

Interesting books of the same period

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

No Comments
18 Chapters
bab 1
JTA 1"Saya terima nikahnya Ismaya Seroja dengan mas kawin tersebut tunai!"Lantang suara itu membuat Maya memejamkan mata. Dia jelas tak salah mengenali suara. Dia tahu dengan pasti, laki-laki yang beberapa detik lalu menyebut namanya dalam ikrar ikatan suci, bukanlah kekasihnya, Arman."Mbak ...!" seru Maya saat melihat pintu kamarnya dibuka dari luar, sosok sang kakak datang dengan wajah yang terlihat murung."Selamat, May, kamu sudah resmi jadi seorang istri," ucap Mala memaksa segurat senyuman di bibirnya."Tapi, kenapa suara Arman terdengar berbeda, Mbak? Itu--""Kamu lihat langsung saja, ya?! Yuk, kita keluar sekarang," sela Mala tak memberikan Maya kesempatan untuk berbicara banyak. Dengan lembut ditariknya tangan Maya untuk berdiri."Mbak, semua baik-baik saja, kan?" tanya Maya menahan langkah dari tarikan tangan Mala. Hatinya berkata ada yang tidak beres."Yang barusan ngucapin janji buat sehidup semati denganku Arman 'kan, Mbak?"Mala memalingkan tatap dari tuntutan pertany
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
bab 2
"Tolong jangan seperti ini, Maya! Saya akan menjelaskan semuanya!" kata Firhan yang mengabaikan pemberontakan Maya. "Aku mau ketemu Arman, Bang! Aku mau dia langsung yang menjelaskan semuanya padaku! Bagaimana bisa tiba-tiba pengantinku berubah jadi kamu, Bang?!" raung Maya. Suaranya terdengar sampai keluar kamar. Kerabat dan para tamu undangan bahkan bisa mendengar teriakan pengantin wanita itu. Ibu Maya menatap sedih pada pintu kamar anaknya yang tertutup rapat. Di sebelahnya, sang suami menatap tajam pada kedua besannya yang menunduk malu. Lantas saja tadi rombongan pengantin laki-laki hanya satu mobil yang datang. Ternyata rencana yang sudah disusun sedemikian rupa, berubah tak seperti awalnya. Pengantin pria, berganti orang yang tidak dia duga. Andai saja dia tidak ingat akan malu oleh tetangga, akan dia batalkan saja pernikahan anak bungsunya itu. Tapi kadung penghulu sudah datang, dia pun tak bisa menolak saat harus berganti menantu tiba-tiba. "Sebenarnya kemana Arman
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
bab 3
Ingatan Firhan lantas kembali pada saat dia menemukan selembar surat di atas tempat tidurnya. Dia baru saja datang khusus untuk acara pernikahan adiknya itu, tapi bukannya dia mengucapkan selamat atas pernikahan Arman, justru dia yang jadi terjebak dalam pernikahan dengan calon adik iparnya. "Kamu jangan gila, Arman! Kembali cepat!" murka Firhan setelah membaca goresan tangan Arman di surat yang ditulis untuknya. Namun percuma karena setelah menjelaskan kalau dia tidak bisa mengubah keputusannya, Arman lantas memutuskan sambungan teleponnya. Dengan amarah juga kebingungan yang memenuhi kepala, Firhan berjalan menuju ke kamar Arman. Langkah tergesa Arman yang baru saja sampai, membuat Rudi dan Lidya yang tengah melihat kelengkapan hantaran untuk esok, bertanya. "Bang, istirahat dulu. Biarkan Arman--" "Arman nggak ada, Ma, Pa! Anak itu pergi!" sela Firhan dengan menahan kekesalan juga amarah. "Apa? Pergi gimana maksudnya?" Lidya langsung mendekat Pada Firhan. Dia tahu Arman mem
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
bab 4
Kata-kata penuh pertanyaan Maya menyentil ego Firhan. Dia tahu dia tak diinginkan oleh gadis itu. Begitu pun dengan dirinya yang merasa terpaksa mengikuti keinginan adiknya, untuk menjadi pengantin pengganti. Namun pantang bagi Firhan mempermainkan satu hubungan. Pernikahannya dengan Maya jelas sah secara agama juga negara, meskipun buku tanda statusnya kembali menjadi seorang imam, belum ada dalam genggaman. Lantas, akankah dia mengikuti keinginan Maya yang ingin ikatan suci mereka dibatalkan? "Kamu sadar dengan apa yang kamu tanyakan, Dik?" tanya Firhan dengan tatapan tajam, berbeda dengan sorot mata tadi yang menatapnya penuh rasa bersalah. "Memangnya Abang berniat serius dengan pernikahan ini? Kita sama-sama terpaksa, Bang! Abang dengan paksaan Arman." Maya memejamkan mata saat harus mengucapkan nama itu, nama yang selama lima bulan terakhir selalu ada dalam hati dan pikirannya. Namun nama itu yang sekarang sangat enggan dia sebut untuk satu alasan pun. "Dan aku yang merasa di
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
bab 5
Nova [May, ini nama kamu bukan, sih?] Satu screenshoot melengkapi pesan Nova, jelas nama yang tertera di sana adalah namanya. Tulisan yang menyertai postingan tersebut, yang menunjukan Firhan tengah ijab kabul dengan ayahnya tercetak jelas.[Kasihan, adiknya lari dari pernikahan, kakaknya yang menggantikan. Yang sabar ya, Mbak.] Air mata Maya kembali berjatuhan. Tapi tak lama gadis itu tersenyum, lalu tertawa dengan air mata yang membasahi pipi. "Kamu lihat, Arman? Gara-gara kamu aku jadi terkenal. Hahaha!" Lagi satu dan pesan lainnya masuk. Nova [May, kamu ok, kan?] "Pertanyaan yang bodoh, Nova." Nova: [Yang sabar, ya May. Tapi suami kamu ganteng, kok! Emang kamu sama si Arman ada masalah apa, sih? Kok, tiba-tiba dia batalin pernikahan kalian?] Maya: [Aku baik-baik aja, Nov. Kamu tenang aja.] Nova: [Alhamdulillah. Nanti pulang kerja aku ke rumah kamu, yang sabar, ya?!] Maya tak membalas pesan Nova lagi, pun dengan pesan lainnya yang masuk tak dihiraukannya sama sekali
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
bab 6
Sementara di kamar rawat Idham, Lani merasa lega karena suaminya sudah sadar, selang oksigen terpasang untuk membantu pernapasan. "Maya mana, Bu?" tanya Idham sambil mengamati di mana dia sekarang. "Sebentar lagi pasti sampai, lagi dijemput Nak Firhan." Lani membenarkan selimut yang menutupi perut suaminya. Di dekatnya Rudi dan Lidya menatap wajah lelah besannya yang terbaring lemah. "Pak Rudi," panggil Idham pada besannya. "Iya, Pak." Rudi lantas mendekat. "Saya mohon maaf, kalau sekiranya nanti saya lebih memilih bagaimana keputusan Maya untuk kelanjutan pernikahan dia dengan Nak Firhan. Saya tahu saya juga salah, karena tidak meminta persetujuannya saat calon suaminya harus diganti Nak Firhan." "Jangan bicarakan ini dulu, Pak. Sekarang ini, kesehatan bapak lebih penting. Saya yakin Maya pun bisa--" "Assalamua'aikum." Suara salam menghentikan perkataan Rudi, Maya memasuki kamar rawat ayahnya dengan tergesa. "Pak, Bapak baik-baik saja, kan?" Wajah panik dan sedih Maya semakin
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
bab 7
Mobil Firhan memasuki pekarangan, tenda yang masih terpasang, juga tumpukan kursi yang tadi pagi sempat dipakai, membuat hati Maya kembali teriris. Inilah salah satu alasan dia ingin secepatnya pergi kembali ke mess. Semua bukti hari bahagianya yang berantakan, terpampang jelas di depan mata. Hembusan napas kasar Maya terdengar oleh Firhan, belum lagi tatapan gadis itu yang berubah jadi sendu saat melihat pekarangan rumahnya. Mengerti dengan apa yang tengah dirasakan Maya, Firhan langsung memaklumi kenapa Maya ingin langsung pergi besok. "Kita akan berusaha bareng-bareng, Dik," ujar Firhan saat dia bisa menebak arah pikiran Maya saat ini. Maya menghempas punggungnya ke sandaran kursi. "Kalau ternyata gagal?" ujarnya kemudian. "Setidaknya kita sudah mencoba melakukan yang terbaik untuk takdir yang sudah tertulis ini," ucap Firhan yang sebenarnya sedang mengingatkan dirinya sendiri juga. "Memangnya Abang tidak punya pacar, jadi langsung mau aja nerima jadi pengatin pengganti?
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
bab 8
Waktu berjalan dengan pasti, janji Nova yang akan datang ke rumahnya, dibatalkan oleh Maya. Dia berbohong kalau saat ini tidak ada di rumah, karena harus menunggu Idham di rumah sakit. Dia tak ingin mendapat tatapan iba dan juga kasihan saat temannya itu datang mengunjunginya. "Besok aku masuk kerja, kok. Kita ngobrol sepuasnya nanti. Kamu bebas mau tanya apa juga." Begitu kata Maya saat menelpon Nova agar tidak jadi datang ke rumahnya. Padahal yang sebenarnya pergi ke rumah sakit adalah Mala, dia diminta Lina menemani di rumah sakit sekalian membawa makanan dan pakaian ganti. Selain memberikan waktu berdua saja untuk Firhan dan Maya. Firhan terlihat canggung. Bagaimanapun dia jelas asing dengan rumah yang kini mau tidak mau menjadi rumahnya juga. Ditambah sikap Maya yang kadang masih terlihat seperti melamun, Firhan semakin serba salah akan melakukan apa. Seperti sekarang, dia tengah terdiam sendiri di ruang tengah, sedang Mala ada di dalam kamar, perutnya terasa melilit lapa
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
bab 9
Di antara kecanggungan-kecanggungan lainnya setelah dia menikah hari ini adalah: Ketika Maya harus tidur bersama Firhan malam ini. Maya tahu pernikahan mereka sangat di luar rencana, tapi mengingat dia sudah berikrar di depan ayahnya akan mencoba menerima keberadaan Firhan sebagai suaminya, rasanya tak pantas juga dia meminta Firhan tidur di kamar lain. Di rumah itu memang hanya ada mereka berdua saat ini, juga ada satu kamar yang sengaja dipersiapkan untuk tamu, namun apa boleh dia atau Firhan yang menempatinya untuk semalam ini? Karena untuk besok, dan besoknya lagi, dia akan berada di mess entah untuk berapa lama. Seminggu, dua minggu, atau berbulan kemudian seperti biasanya dia tidur di sana selama ini. Pertemuan dia dan Arman terjadi saat dirinya dan Nova jalan-jalan. Arman yang saat itu bersama temannya, tak sengaja menyenggol Maya hingga hampir membuat gadis itu terjatuh. Dari sanalah semua bermula, bertukar nomor telepon, janji ketemu kemudian, lalu berniat serius menghala
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
bab 10
Setelah memeriksa pintu dan jendela, Maya kembali ke kamar. Dengan perlahan dia mendekat ke tempat tidur yang di sana sudah ada Firhan yang berbaring, mata Firhan menatap lurus langit-langit kamar, dia tak ingin membuat Maya canggung kalau dirinya menatap gadis itu. Merebahkan diri dengan canggung, Maya lantas memunggungi Firhan tanpa kata sama sekali. Memangnya apa lagi yang harus dibicarakan? Semua sudah keduanya bahas tadi. Melanjutkan pernikahan, dan bila sama-sama tak bisa saling nyaman, maka berpisah adalah pilihan terakhir. "Terima kasih," ucap Firhan setelah keheningan kamar itu menguasai. Tak ada sahutan dari Maya, tapi Firhan yakin Maya belum tidur, dan mendengar apa yang dia katakan. "Dan maafkan adik saya. Saya berjanji akan membuat kamu bahagia dalam pernikahan kita, meski awal kisah kita, dibuka dengan cara yang tak biasa. Bukalah hati kamu untuk kehadiran saya, seperti saya membuka hati saya untuk kehadiran kamu." Maya tetap membisu, namun matanya yang dia paksa t
last updateLast Updated : 2025-01-11
Read more
Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status