CAN'T STOP (INDONESIA)

CAN'T STOP (INDONESIA)

last updateTerakhir Diperbarui : 2022-04-29
Oleh:  Psychopath Tender  Tamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
79 Peringkat. 79 Ulasan-ulasan
97Bab
35.2KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Tinggalkan ulasan Anda di APP

Tak selamanya cinta pertama itu membawa kebahagiaan dan juga kebaikan untuk sang pemilik hati. Ada kalanya yang muncul malah sebuah penolakan, rasa sakit dan juga ... keinginan balas dendam. Berawal dari perkenalan singkat Julia dengan Jacob di akun Instagram miliknya, siapa sangka hal itu kelak akan menimbulkan malapetaka besar dalam hidupnya yang semula damai dan terlihat baik-baik saja. Dialah sosok yang secara tak langsung akan mengungkap segala teka-teki dalam kehidupan Julia, hingga membuat semua misteri yang saling terhubung itu pun perlahan muncul ke permukaan.Akibat rasa cinta yang berlebihan terhadap sang kekasih, membuat Julia tak bisa lepas dari pesona pemuda itu meskipun telah disakiti berulang kali. Dimulai dari pemaksaan yang menyakitkan, pengkhianatan yang menjemukan dan luka yang menganga telah tertancap begitu dalam di hatinya. Hanya kekerasanlah yang gadis itu dapatkan selama berada di dalam hubungan cinta dengan seorang Jacob Leckner. Namun, mengapa Julia sama sekali tak bisa membenci kekasihnya itu walau sudah mendapatkan perlakuan yang kurang menyenangkan? Apakah Julia sudah menumpulkan mata hatinya, ataukah justru sebaliknya? Satu-satunya cara untuk memastikan suatu kisah adalah dengan cara menonton dan menyaksikannya sampai habis. Dan kini, dimulailah sudah kisah penuh pembelajaran kehidupan anak-anak manusia beserta lingkungan di sekitarnya. Tak bisa berhenti; dari cinta maupun rasa kecewa.

Lihat lebih banyak

Bab terbaru

Pratinjau Gratis

PROLOG

Di tengah gelapnya ruang rahasia yang menjorok ke bawah, tersembunyi di bawah rumah besar dan berdampingan dengan tanah. Sebuah basement, atau orang-orang sering menyebutnya dengan—ruang bawah tanah. Di sanalah, gadis malang itu terkurung. Sendirian, berteman sepi. Ruangan dengan pencahayaan sekadarnya itu seolah menggambarkan apa yang tengah gadis itu rasakan. Dirinya terikat di sebuah ranjang, tanpa sehelai benang pun yang melekat di badan. Tubuhnya berbalut peluh. Dadanya kembang-kempis, naik turun tak beraturan. Sorot matanya kosong, hanya ada genangan air yang terlihat. "Kau paham kesalahanmu?" Suara berat seseorang menyapa. Dengan gerakan patah-patah, Julia menolehkan kepalanya, menatap kedatangan seorang pria dengan ekspresinya yang datar. Sorot mata pria itu ... menyeramkan. Aura dingin begitu terasa sejak kehadirannya. Seperti menusuk-nusuk setiap rongga tubuh Julia. Bibir pucat itu terbuka perlahan. "Apa yang ... akan ... kau lakukan padaku?" tanyanya susah payah.

Buku bagus disaat bersamaan

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

user avatar
Lullaby
plot yang menarik 😍 diksinya juga rapih sekali. enak bacanya. semangat kak 👍
2021-07-11 21:00:20
1
user avatar
Call Me Ans
Aaaa... 😍😍😍bagus banget ceritanya. Wajib banget sih masuk rak. Semngat Thor updatenya
2021-06-20 16:10:50
1
user avatar
RisingOne
Ta ... Tapi kan julia cuman... Jadi kasian dia yg dapet karmanya. Jacob jangan trlalu kasar ya
2021-06-15 14:07:24
0
user avatar
Fadil Albanjary
Cerita yg menarik, bagus kk 🤩
2021-05-29 14:46:32
0
user avatar
Fadil Albanjary
Cerita yg menarik, bagus kk 🤩
2021-05-29 14:46:20
0
user avatar
Danish
Ceritanya lumayan menarik. Alurnya lambat, tapi sudah mulai memasuki konflik sebenarnya. Penasaran dengan masa lalu Jacob ini
2021-05-27 01:30:54
1
user avatar
Realme C20
saya baru install aplikasi ini, ceritanya bagus muncul di beranda aplikasi. Romance misteri apalagi Thriller emang terbaik.top deh
2021-05-20 13:37:43
1
user avatar
jolynetala
muncul di beranda depan, keren banget blurbnya. Baru baca udah ketagihan tiap kata. Prolognya panas juga yah 🙈
2021-05-10 19:15:08
2
user avatar
lalaharianti
Ceritanya bagus banget, ada sesuatu yang bisa dipetik dari cerita ini. Aku udah tamat baca di aplikasi lain, tapi di sini lebih murah koinnya. semangat Thor 😍
2021-05-10 15:36:36
1
user avatar
Kiyozawa Kasumi
Bagus ceritanya, awalnya lambat yah, tapi makin ke sini makin seru
2021-05-10 07:56:07
1
user avatar
Blue Leviatan
Iyahhh jangan pernah berhenti kak 🤭 terus dilanjutkan 😍 ceritanya seru
2021-05-09 16:54:32
2
user avatar
Wintersnow
Ceritanya udah intens saat huruf pertama 😢 Kasian Julia jadi kena karma atas perbuatan orang lain😢 kasian juga si Jacob, yang cuma berdua doang sama adeknya 😢
2021-05-09 16:27:15
2
user avatar
Richa Susilo
Sumpah, ini cerita bener² bikin merinding. Kereeeeen asliiii. Aku bookmark, ya. 😻😻😻😻😻
2021-05-09 16:24:52
2
user avatar
Raf
Wih... baca prolognya aku meremang... serem bgt nasib Julia😥
2021-05-09 16:22:08
2
user avatar
Richa Susilo
Blurbnya kerennnn. 😻 Aku mau lanjut baca dulu 💙💙💙
2021-05-09 16:17:59
0
  • 1
  • 2
  • 3
  • 4
  • 6
97 Bab

PROLOG

Di tengah gelapnya ruang rahasia yang menjorok ke bawah, tersembunyi di bawah rumah besar dan berdampingan dengan tanah. Sebuah basement, atau orang-orang sering menyebutnya dengan—ruang bawah tanah. Di sanalah, gadis malang itu terkurung. Sendirian, berteman sepi. Ruangan dengan pencahayaan sekadarnya itu seolah menggambarkan apa yang tengah gadis itu rasakan. Dirinya terikat di sebuah ranjang, tanpa sehelai benang pun yang melekat di badan. Tubuhnya berbalut peluh. Dadanya kembang-kempis, naik turun tak beraturan. Sorot matanya kosong, hanya ada genangan air yang terlihat. "Kau paham kesalahanmu?" Suara berat seseorang menyapa. Dengan gerakan patah-patah, Julia menolehkan kepalanya, menatap kedatangan seorang pria dengan ekspresinya yang datar. Sorot mata pria itu ... menyeramkan. Aura dingin begitu terasa sejak kehadirannya. Seperti menusuk-nusuk setiap rongga tubuh Julia. Bibir pucat itu terbuka perlahan. "Apa yang ... akan ... kau lakukan padaku?" tanyanya susah payah.
Baca selengkapnya

01. Awal Kisah

"HUWAAA! Papa! Tolong bangunlah, Papa!"Seorang anak laki-laki berusia tujuh tahun terlihat sedang menangis di sebelah peti mati papa-nya yang telah tiada. Air matanya mengalir dengan deras, raungan pilu dan isak tangisnya memenuhi suasana rumah duka yang mulai sepi dari para kerabat dan handai tolan yang datang melayat.Jacob, kakak laki-lakinya Javier yang berdiri di samping anak yang sedang menangis histeris, turut menitikkan air matanya dalam diam. Air matanya jatuh, tanpa suara ia menitikkan air mata. Ia berusaha terlihat tegar di tengah lautan luka yang kini terpaksa mereka selami karena sebuah sebab yang tak mereka sangka sebelumnya.Jacob pun menoleh dan memandangi adiknya dengan perasaan sesak. Adiknya Javier terus saja menangis meratapi kepergian orang yang sangat mereka sayangi dan mereka idolakan. Sosok yang dijadikan panutan oleh seluruh anak laki-laki di penjuru dunia, yaitu sosok seorang ayah.Di usia yang tergolong masih belia, keduanya harus rela ditinggal pergi untuk
Baca selengkapnya

02. Perubahan Julia

"Hai, Julia! Selamat pagi!" Gadis riang bermata biru dengan cepat menarik kursi kosong di sebelah gadis yang sedang fokus membaca sebuah buku tebal. Gadis yang bernama Hana itu lalu memajukan bibirnya sedikit, dia merasa kesal karena diabaikan keberadaannya oleh sang sahabat. Ia lalu mendekati Julia dan berbicara tepat di depan telinga gadis itu. Atau lebih tepatnya, gadis itu berteriak kencang. "SELAMAT PAGI, JULIAAA!" Suara nyaring di dekat telinga kanannya itu, benar-benar menganggu konsentrasi gadis bersurai cokelat panjang yang sedang sibuk membaca. Ia lalu menggebrak meja sedikit menggunakan salah satu tangannya yang tidak memegang buku. "Berisik, Hana!" bentaknya kepada gadis pirang yang hanya terkekeh saja saat melihatnya marah. "Hei, tenanglah." Hana tertawa pelan, lalu berkata, "Tidak perlu pusing memikirkan tes Matematika nanti. Tesnya 'kan ditunda sampai minggu depan!" Julia mendengkus pelan, dan membenarkan kembali gaya duduknya—mencari posisi yang nya
Baca selengkapnya

03. Pertemuan Pertama : Jacob dan Julia

Julia kembali mematut penampilannya di depan cermin. Berkat saran dari Hana dan juga usulan dari Fani dan Viola yang bersikukuh ingin melihat Julia mempunyai seorang kekasih, maka seperti inilah penampilannya sekarang. Untuk pertama kalinya, bagi sang gadis Peterson, ia memakai riasan di wajah dan juga mengenakan gaun pendek selutut. Jujur saja, Julia belum pernah memakai gaun sependek itu. Dia hanya pernah memakai gaun panjang, dan itu pun hanya dipakainya sebanyak dua kalian saja. Gaun yang dipakainya saat ini pun, adalah hasil pencarian di mall yang dilakukannya bersama sang sahabat. Pun dengan peralatan make up yang baru kali pertama ini, dia membelinya. Hana sampai keheranan, sebab Julia terus bertanya mengenai cara memakai berbagai alat hias wajah itu. Pada akhirnya, setelah diajarkan cara menggunakan make up dasar, Julia pun telah siap untuk pergi berkencan bersama cinta pertamanya. Sebuah penantian yang sangat mendebarkan. Julia berputar sekali di depan cermi
Baca selengkapnya

04. Di Sebuah Bar, Keduanya Bertemu

Julia turun dari motor besar milik Jacob dengan hati-hati. Pertama kali baginya naik ke boncengan motor seseorang. "Terima kasih banyak untuk hari ini," ucap sang gadis sambil tersenyum begitu kakinya sudah berpijak di tanah. Jacob melepas helmnya, hanya untuk menatap wajah bersemu Julia yang terlihat begitu menggemaskan, ia tertawa. "Sama-sama," ucapnya seraya menatap sang gadis. Ia menaruh helmnya dengan posisi yang kurang tepat. Julia tersenyum, tetapi begitu melihat helm sang pria berguling karena tak ditaruh dengan baik, ia refleks berseru, "Ah, AWAS! Helmmu hampir!" Julia buru-buru menangkap pelindung kepala Jacob tersebut sebelum menyentuh tanah beraspal yang keras. Ia lalu menaruhnya di tangki bensin yang berada di depan sang lelaki dengan hati-hati. "Oh! Terima kasi—" Ucapan Jacob terputus saat Julia yang menundukkan kepalanya terpekik pelan, saat ujung dari tusuk rambutnya tersangkut di jaket hitam sang pria. Entah karena apa benda berujung sebuah permata hija
Baca selengkapnya

05. Stalker

"Halo semua, perkenalan dia adalah Javier. Mulai sekarang, dia akan membangun saluran Youtube ini bersamaku," ucap Jacob seraya melambaikan tangan ke arah kamera. Pemuda yang duduk di sebelahnya ikut melambaikan tangan, dan berucap kepada warga internet, "Salam kenal, dan salam edukasi!" Julia yang telah selesai mandi bergegas menonton siaran langsung dari sang kekasih, meskipun ia masih mengenakan gaun mandi. Gadis itu hanya terlalu senang saja ketika mendapat pemberitahuan yang masuk ke ponselnya sampai lupa jika ia belum memasang pakaian. "Hmm, wajah mereka sedikit mirip," gumam Julia di sela-sela aktivitasnya menonton video, masih belum memakai baju dan hanya mengenakan handuk. "Tapi kekasihku—Jacob jelas lebih tampan!" komentarnya lagi sambil terus menatap paras rupawan milik sang kekasih dengan tatapan memuja. Rupa-rupanya, Julia sudah jatuh begitu dalam ke pesona yang dimiliki oleh seorang pria Leckner. Pria tampan beralis tebal dan rapi—terlihat seperti ulat bul
Baca selengkapnya

06. Peristiwa Traumatis

Sosok yang mulanya berjalan sekitar 20 langkah dari Julia, mendadak semakin dekat saja dengannya. Julia tidak ingin berpikiran buruk dan menuduh yang tidak-tidak kepada orang yang mengenakan jaket bertudung di atas kepala. Akan tetapi sebenarnya, Julia merasa ada sedikit yang mengganjal pikirannya. Menurut Julia, penampilan orang itu memang terlihat sedikit aneh dan tidak cocok di pertengahan musim panas seperti sekarang. Mengapa ia harus memakai jaket tebal seperti itu? Julia tak mengetahui seperti apa wajah orang yang berjalan di belakangnya, sebab sosok misterius bertudung itu terus menundukkan kepala dan terlihat sangat menakutkan di mata gadis Peterson yang sedari tadi memperhatikan. Itu sikap yang wajar ditunjukkan olehnya. Ia hanya bersikap lebih berhati-hati saja, sebab ini adalah zaman di mana kejahatan merajalela. Terlebih lagi di zaman seperti inj, kita tak tahu apa yang orang lain pikirkan bukan? Entah itu baik atau buruk. Julia kembali melangkah dengan
Baca selengkapnya

07. Berkunjungnya Hana

"Hoi, Javier tidak belajar ya? Bukankah bulan depan dia ujian?" Javier yang baru saja datang dari minimarket dengan membawa empat botol soda di tangannya, langsung tertawa geli saat mendengar pertanyaan teman masa kecilnya—Mark. "Untuk apa belajar?" tukas Javier terdengar meremehkan. Mark seketika tergelak begitu mendengar ucapan sang sahabat, sedangkan Jacob hanya tersenyum mendengar perkataan adiknya. "Belajar itu hanya untuk orang-orang yang tidak percaya diri saja," ucap Javier lagi seraya terkekeh geli, membuat Daniel yang duduk di sebelah Jacob memukul punggung lelaki itu sambil mengeluarkan gelak tawa yang keras. "Adikmu sudah gila rupanya. Hahahaha." Javier lantas memberikan minuman kepada masing-masing orang, lalu duduk sembari membuka minumannya. "Kudengar kau berhenti dari pekerjaanmu sekarang, kenapa?" tanya Javier tanpa menunjuk dan memandang siapa-siapa. Saat Javier sedang bersiap-siap meneguk sodanya, Mark melayangkan pertanyaan. "Kau bertanya kep
Baca selengkapnya

08. Kembali Pulih Dari Ketakutan

Julia yang sudah pulih dari ketakutannya yang sebenarnya tak perlu dikhawatirkan berlebih itu mulai kembali beraktivitas seperti biasa. Gadis itu kembali masuk ke sekolah seolah tak pernah terjadi apa-apa dengannya, dan itu membuat Hana—sahabatnya—merasa sangat bahagia. Tentu saja, apa yang terjadi kepada Julia waktu itu memang sangat menakutkan, tetapi hidup harus terus berjalan. Tak sepantasnya rasa takut itu menjadikan segalanya bertambah semakin buruk dengan tak masuk ke sekolah selama berhari-hari."Julia, kau kemana saja beberapa hari ini?" tanya salah seorang gadis begitu Julia mendudukkan dirinya di atas sebuah kursi kelas. Disusul oleh pertanyaan serupa lainnya dari teman-teman sebaya."Julia, kau sakit?" tanya Melia. Yang disusul pertanyaan serupa dari kembarannya—Mesia. "Ya, kau terlihat pucat. Sakit apa kau, Julia?""Kenapa kau baru datang ke sekolah hari ini, Julia? Minggu depan kita kan sudah ujian," ucap Nancy."Iya! Tugas dan catatan kita ada banyak sekali! Untunglah, p
Baca selengkapnya

09. Pergi Ke Gloove World

Julia memandangi kertas yang berada di dalam genggaman tangannya dengan saksama, gadis itu lalu menaruh kembali buku ensiklopedia tebal di tempatnya semula, sebelum ia kembali memusatkan perhatiannya pada kertas kusam bertinta emas. Julia lantas meniup debu yang mungkin saja menempel di kertas pudar tersebut, berharap tulisan di atasnya dapat terlihat dengan jelas. Namun, tidak ada apa pun yang terjadi, tulisannya masih tetap tak terlihat dan itu membuat Julia sedikit merasa kesal. Gadis itu bahkan sampai menaruh peralatan kebersihannya hanya untuk mencari tahu asal usul dari benda yang membuatnya penasaran. Julia pun melangkah lambat guna menghampiri sebuah sofa bertangan yang berwarna krim dan mendudukkan bokongnya di sana dengan nyaman. Sejenak, Julia meluruskan dulu kakinya yang dipaksa berdiri beberapa jam saat bersih-bersih tadi. Gadis itu lalu kembali memfokuskan pandangannya pada kertas yang sepertinya adalah dokumen penting karena di sana ada sebuah cap resmi d
Baca selengkapnya
DMCA.com Protection Status