Suatu amarah menyelimuti hatinya. Dia pun tidak memahami apa yang terjadi pada dirinya.Dia berkata dengan nada dingin, "Kalian pamer kemesraan di sini?"Suara ini ....Meskipun baru kenal tidak lama, Cassie langsung mengenali suara ini. Tubuhnya menegang dan dia menoleh ke belakang.Zico berdiri di kejauhan dengan ekspresi muram. "Kamu mengabaikan ucapanku?"Cassie otomatis melepaskan diri dari pelukan Reynold. Karena terlalu mengkhawatirkan Debby, dia tidak menyadari Reynold sedang merangkulnya."Aku ...."Ketika Cassie ingin menjelaskan, Reynold malah meraih pergelangan tangannya. Reynold menatap Zico sambil berkata, "Pernikahan kalian cuma satu bulan dan dilangsungkan untuk kepentingan masing-masing, apa kamu berhak mencampuri urusan pribadinya?"Setelah mengetahui segala sesuatu yang menimpa Cassie, Reynold sangat sedih dan kesal. Jadi, dia ingin melindungi Cassie.Mata Zico tertuju pada pergelangan tangan Cassie yang digenggam oleh Reynold. Dia mendengus dingin. "Kamu membiarkan
Cassie kebingungan.Bukannya Zico juga berpacaran dengan Hazel?Selain itu, hubungannya dengan Reynold tidak seperti yang Zico pikirkan. Kenapa Zico mengatur hidupnya?"Aku nggak mengaturmu, tolong jangan ikut campur dalam masalah pri ...."Sebelum dia selesai berbicara, bibirnya sudah disumbat oleh sesuatu.Semua kata-katanya berputar di ujung lidah, tetapi tidak bisa diucapkan."Cup."Cassie kaget dan langsung mendorong Zico.Zico pun tersadar dan mundur selangkah.Dia menatap Cassie dengan kaget!Apa yang dia lakukan?Hazel sangat berinisiatif, tetapi dia tidak memiliki keinginan untuk menyentuh Hazel.Namun, pikirannya menjadi kosong saat melihat pergerakan bibir Cassie. Seketika, dia pun melakukan hal di luar kendali!Selain malam itu, Cassie tidak pernah melakukan kontak intim dengan pria. Dia sangat malu dan kaget."Kamu, kenapa kamu ...." Cassie merasa dirinya dilecehkan.Dia menjual diri, tetapi dia bukan wanita sembarangan.Kenapa Zico menciumnya?Zico memalingkan wajah, lalu
"Aku dan ....""Kamu sudah boleh keluar!" Sebelum Cassie berbicara, Zico sudah menyelanya.Dia tidak ingin mendengar Cassie menceritakan soal Reynold.Menyebalkan!Cassie menggerakkan bibirnya. Namun, pada akhirnya dia tidak berbicara dan langsung berbalik pergi.Begitu pintu ruang kerja ditutup, ketenangan di wajah Zico sontak menghilang.Dia mengerutkan keningnya, tadi dia terlalu impulsif.Mengingat ciuman singkat yang mengesankan itu, dia perlahan-lahan menyentuh bibirnya. Aroma Cassie masih tertinggal di bibirnya, tanpa sadar, suatu senyuman tipis muncul di sudut bibirnya.Bahkan dia sendiri pun tidak menyadari bahwa dirinya sedang tersenyum.Jelas-jelas sangat konyol, tetapi juga menyenangkan.'Bibirnya sangat lembut.''Mirip bibir Hazel.'Sejak malam itu berlalu, dia sama sekali tidak tertarik pada Hazel.Apa ketertarikannya saat itu disebabkan oleh kondisi tubuhnya?Rasanya aneh sekali.Setelah keluar dari ruang kerja, Cassie tidak tinggal di rumah. Debby masih berada di rumah
Cassie menghentikan langkahnya dan berbalik. Zico melepaskan Hazel, lalu berjalan menghampirinya dengan santai.Sudut bibir Zico terangkat, dia berkata dengan tegas, "Minta maaf pada Hazel!"Cassie tidak bergerak, dia menatap Zico dengan kukuh."Aku nggak akan minta maaf padanya!" Sebenarnya dia takut pada Zico.Dia tidak salah, Hazel yang duluan mendorongnya.Dia hanya melindungi diri sendiri, ini adalah reaksi alam bawah sadar!Kenapa dia harus meminta maaf?Melihat ekspresi tegas Cassie, Zico sontak mengerutkan kening. Dia tidak pernah memandang wanita ini dengan cermat, termasuk saat dia kehilangan akal sehat dan mencium Cassie.Dia agak kurus, wajahnya hanya seukuran telapak tangan, sangat halus dan polos. Saat ini, sepasang matanya sangat tegas dan kukuh.Keduanya bertatapan dan enggan mengalah."Kamu mendorongnya, harus minta maaf!" Nada bicara Zico sangat dingin, tetapi tidak terlalu galak.Sepertinya dia dikejutkan oleh ekspresi Cassie."Zico, aku baik-baik saja, aku nggak hat
Namun, sepertinya Zico memiliki maksud lain.Hazel melangkah maju dan ingin mengetuk pintu, tetapi Lasri mengadangnya. "Bukannya Tuan Muda sudah menyuruhmu pulang?"Hazel tahu Lasri tidak menyukainya.Seberusaha apa pun dia menyanjung Lasri, sikap Lasri tidak pernah berubah.Lasri bukan pembantu biasa, dia adalah orang yang merawat Zico dari kecil.Zico sangat menghargainya."Bibi Lasri, kulihat suasana hatinya kurang baik, aku ingin temani dia ....""Temani dia? Biar Nyonya Cassie yang lakukan. Kelak Nona Hazel jangan sering-sering datang ke sini, kalau sampai dicap sebagai selingkuhan, reputasi Nona Hazel bisa hancur." Sebelum Zico menikah dengan Cassie, Lasri sudah tidak menyukai Hazel.Namun, sejak Zico menikah dengan Cassie dan Hazel masih datang untuk mendekati Zico, dia tampak seperti seorang selingkuhan.Di dunia ini, tidak ada yang menyukai wanita selingkuhan!Terutama orang yang sudah berumur seperti Lasri."Zico menyukaiku. Dia juga nggak mau nikah dengan anggota Keluarga La
Ketika Cassie sampai di rumah sakit, Reynold sedang duduk di koridor. Dia meletakkan tangannya di lutut dan sedikit membungkukkan badan, seolah-olah sedang memikirkan sesuatu.Bahkan saat Cassie sudah berdiri di sampingnya pun, dia tidak sadar."Lagi pikir apa?"Reynold mendongak. Melihat Cassie datang, dia menstabilkan emosinya dan melihat ke dalam bangsal. "Sepertinya emosi ibumu nggak stabil."Cassie sudah mempersiapkan diri. "Ya, pulanglah untuk beristirahat, biar aku yang jaga ibuku."Reynold menatap perutnya sambil berkata, "Kamu pun perlu istirahat.""Jangan khawatir, aku bisa menjaga diri diriku sendiri." Cassie tersenyum padanya.Reynold terdiam beberapa saat, lalu mengangguk. "Kalau butuh sesuatu, hubungi aku."Cassie mengiakan, lalu Reynold bangkit dan berjalan keluar. Cassie memandang punggung Reynold sambil mengerutkan kening. Meskipun mereka sudah lama kenal, Cassie tidak tahu apa-apa soal Reynold, termasuk latar belakang dan keluarganya.Terlihat jelas dia sedang memikir
"Apa bisa diobati?" kata Cassie dengan linglung. Dia berusaha untuk bertahan.Dokter mengembuskan napas. "Gangguan jiwa sulit diobati. Bukannya kamu kenal Dokter Reynold, dia psikiater, seharusnya dia bisa membantumu."Cassie teringat akan sikap Reynold, apa dia menyadari sesuatu?Namun, tidak berani memberitahunya?"Kusarankan pindahkan ibumu ke rumah sakit jiwa."Cassie mengangguk untuk mengiakan.Setelah mengantar dokter pergi, Cassie duduk di lantai. Dia menatap wajah Debby yang terluka, hatinya sangat sesak.Momen Debby kehilangan kendali dan terus melukai diri sendiri melekat di benaknya.Hari ini, Debby dipindahkan ke rumah sakit jiwa. Karena pasien sakit jiwa tidak bisa mengendalikan emosi, dapat melukai diri sendiri dan orang lain, keluarga pasien hanya boleh berkunjung pada waktu yang ditentukan.Mereka diisolasi untuk menjalani pengobatan.Setelah meninggalkan rumah sakit, Cassie mengemas barang-barang Debby dan mengosongkan rumah.Karena benda-benda di depan pintu, pemilik
"Bu, maaf, jangan tinggalkan aku ...."Zico tertegun, dia menatap tangan Cassie yang sedang menggenggam kerah bajunya. Matanya perlahan-lahan beralih ke wajah Cassie, sepertinya Cassie sangat menderita dan kesakitan.Zico mengerutkan keningnya. "Cassie?"Cassie tidak mendengarnya, seolah-olah terperangkap dalam ketakutan dan sangat gelisah. Namun, emosinya segera kembali tenang. Dia melepaskan Zico dan kembali tertidur.Zico perlahan-lahan menegakkan badannya. Setelah menatap Cassie beberapa detik, dia keluar dari kamar.Hazel duduk di sofa sambil menggenggam erat gelas di tangannya. Makin lama Zico berada di kamar, makin panas hatinya.Bukankah seharusnya Cassie merawat ibunya di rumah sakit?Kenapa punya waktu untuk pulang ke rumah?Hazel mendapati Jason ingin menyelidiki Cassie. Jadi, sebelum Jason mengirim orang pergi ke Negara Aruna untuk menyelidiki Cassie, bawahan Hazel sudah membunuh wanita yang menawarkan bisnis itu pada Cassie. Kematian wanita itu dirancang dengan cermat hing