Share

Bab. 12. Mister X, Si Penagih Hutang Dadakan

“Astagfirullah ... Nggak perlu sampai ngatain anak orang idiot!” murka Cani. “Aku yang bakal merawat Roni!”

Cani paling tidak bisa melihat anak kecil ditindas atau dihina.

“Oh ... Mbak Cani mau merawat Roni? Bagus lah ... Sekalian, bayarin biaya anak pertama Mbak Fatin yang lagi mondok. Biar tambah miskin,” ledek Victory.

“Merawat seorang anak nggak bakal mungkin bisa bikin makin miskin,” tandas Cani. “Malah enak. Hidupku bakal dipenuhi keberkahan,” tambahnya.

“Halah!! Banyak omong! Yaudah sana! Pungut tuh anak! Palingan juga bakal jadi beban doang,” komentar Bu Helena sinis.

Cani terus beristigfar setiap kali Bu Helena berbicara. Karena semua yang keluar dari mulut wanita setengah baya itu, tak patut untuk didengar.

“Sekarang kalian pulang gih! Rumah ini mau aku kosongin,” usir Victory.

“Kita juga mau pulang. Setelah mengambil baju-baju, dan surat penting anak-anak Mbak Fatin,” sosor Cani.

“Yaudah! Buruan! Ambil semua kain lusuh itu!” dengus Bu Helena.

Cani bergegas mengambi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status