Share

Bab. 19. Keinginan Tidak Tahu Diri Mas Irawan

“Masmu yang menusukmu dari belakang?” tanya Han melempar senyuman ke arah Cani.

“Jangan ngomong gitu, Mas. Mungkin Mas Irawan sudah berubah,” tukas Cani seakan membela kakaknya.

“Seseorang tidak mungkin bisa berubah dalam waktu singkat,” timpal Han.

“Bukan hanya mengkhianatimu. Mas Irawan juga pernah menghinamu. Karena kamu hanya meminta sepuluh ribu rupiah untuk maharmu,” tambah Han.

Kenyataan di masa lalu yang dibeberkan Han, tak bisa Cani hempaskan dari ingatannya.

“Emh, Mas Han tidak mengizinkan Mas Irawan bekerja di sini ya?” Cani menyimpulkan berdasarkan respons yang diberikan oleh Han.

“Aku khawatir dengan keselamatanmu, Sayang,” ungkap Han.

Bukannya tidak ingin memberi izin. Han hanya takut jika istrinya dilukai lagi.

Sesuatu paling menyakitkan bagi Han adalah, ketika melihat Cani mengeluarkan air mata.

“Aku baik-baik saja kok, Mas. ‘Kan ada, Mas yang selalu berada di sisiku. Jadi, aku nggak takut bakal dilukai oleh orang lain,” tutur Cani meyakinkan.

Cani berusaha me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status