Home / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 19. Keinginan Tidak Tahu Diri Mas Irawan

Share

Bab. 19. Keinginan Tidak Tahu Diri Mas Irawan

Author: Kurnia
last update Last Updated: 2024-07-19 18:36:47

“Masmu yang menusukmu dari belakang?” tanya Han melempar senyuman ke arah Cani.

“Jangan ngomong gitu, Mas. Mungkin Mas Irawan sudah berubah,” tukas Cani seakan membela kakaknya.

“Seseorang tidak mungkin bisa berubah dalam waktu singkat,” timpal Han.

“Bukan hanya mengkhianatimu. Mas Irawan juga pernah menghinamu. Karena kamu hanya meminta sepuluh ribu rupiah untuk maharmu,” tambah Han.

Kenyataan di masa lalu yang dibeberkan Han, tak bisa Cani hempaskan dari ingatannya.

“Emh, Mas Han tidak mengizinkan Mas Irawan bekerja di sini ya?” Cani menyimpulkan berdasarkan respons yang diberikan oleh Han.

“Aku khawatir dengan keselamatanmu, Sayang,” ungkap Han.

Bukannya tidak ingin memberi izin. Han hanya takut jika istrinya dilukai lagi.

Sesuatu paling menyakitkan bagi Han adalah, ketika melihat Cani mengeluarkan air mata.

“Aku baik-baik saja kok, Mas. ‘Kan ada, Mas yang selalu berada di sisiku. Jadi, aku nggak takut bakal dilukai oleh orang lain,” tutur Cani meyakinkan.

Cani berusaha me
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 20. Loh? Ke Mana Uang Cani?

    “Bukannya aku nyesel atau apa, Ni. Aku pengen tinggal di sini untuk sementara waktu. Setelah hubunganku sama istriku membaik. Aku bakal pergi dari sini. Dan nggak kerja lagi sama kamu, Ni,” kilah Mas Irawan.Cani menghembuskan napas lelah. Tidak ada gunanya saling melempar argumen dengan kakaknya. Melawan seseorang yang pandai bersilat lidah memang susah, dan tidak ada gunanya. “Baiklah, Mas Irawan boleh tinggal di rumah ini. Kebetulan. Rumah ini ‘kan punya banyak kamar,” sahut Han mengambil keputusan. Sebenarnya Cani tak setuju. Mengingat kelakuan tercela Mas Irawan terhadapnya. Cani masih sedikit kesal. Namun, berhubung Cani sangat menghormati suaminya. Mau tak mau, Cani setuju dengan Han.Perbincangan mereka terhenti saat ada beberapa pembeli yang datang. Dengan sigap Cani melayani para pembeli. Begitu pun dengan Mas Irawan yang menunjukkan kinerjanya. Sementara Han berpamitan untuk berangkat bekerja. “Hati-hati, Mas,” ucap Cani setelah mencium punggung tangan Han. Selama b

    Last Updated : 2024-07-20
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 21. Mas Irawan Keterlaluan!

    Mendengar suara berisik di dalam kamar. Han bergegas menghampiri sang istri. Begitu sampai di dalam kamar. Pemandangan pertama yang disaksikan oleh Han adalah, istrinya yang sedang membongkar isi lemari pakaian. “Kamu ngapain, Sayang?” tanya Han ketika menyadari jika Cani terlihat seperti orang kebingungan bercampur panik. “Mas ... Uang yang tadi, Mas kasih ke aku hilang,” lapor Cani sudah bergelimang air mata. “Hilang? Kok bisa hilang? Emang kamu taro di mana?” Han merasa kasihan pada istrinya. “Aku taro di dalam lemari, Mas. Di bawah pakaian. Seperti biasa aku naro uangku,” jelas Cani menangis. “Haduh, Mas ... Di mana ya uangku?” resah Cani. “Tenangkan dirimu terlebih dahulu, Sayang. Mungkin kamu lupa menyimpan uang itu di mana,” tutur Han berusaha membuat Cani tidak panik. “Enggak lupa, Mas. Aku ingat dengan persis. Aku menyimpan uangku di sini!” tandas Cani sangat yakin. “Jangan-jangan?” gumam Han. “Jangan-jangan apa, Mas?” tanya Cani mendengar suara lirih Han. “Aku tid

    Last Updated : 2024-07-21
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 22. Loh? Kok Han Yang Ditangkap Polisi?

    Han yang kesal meminta anak buahnya untuk memukuli Mas Irawan. Tenang saja. Han tak mungkin membuat Mas Irawan terlalu kesakitan. Han menamai pukulan tersebut sebagai pukulan peringatan penuh kasih sayang. “Jangan sampai wajahnya terluka,” perintah Han. Han tak bodoh. Dia tidak akan meninggalkan luka di area terbuka. Seperti wajah, tangan, maupun kaki Mas Irawan. Pukulan kecil seperti itu saja, sudah mampu membuat Mas Irawan bertekuk lutut. Mas Irawan yang tak pernah mendapatkan kekerasan sebelumnya. Tak kuasa menahan rasa sakit akibat pukulan bertubi-tubi dari anak buah Han.“Hentikan! Jangan pukul aku lagi! Maafkan aku, Han!” rintih Mas Irawan memohon ampun. Han memerintahkan anak buahnya untuk berhenti memukul. Han kembali berjongkok. Jemarinya yang besar mencengkeram rahang Mas Irawan cukup kuat. Meminta sang pemilik rahang untuk menatapnya. “Mas Irawan. Padahal sudah memilih. Kenapa tidak bertahan dengan pilihanmu?” ringis Han.Pandangan remeh tak bisa lagi Mas Irawan tun

    Last Updated : 2024-07-22
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 23. Pak Herman, Bikin Heran Deh! Skenario Murahan

    “Kamu itu ngomong apa sih, Ni? Kapan aku mencuri uangmu? Memangnya kamu punya uang?” kelit Mas Irawan. Enggan mengaku. “Kamu pasti kena omongan suamimu yang bohong itu!” Malah balik menuduh, dan memfitnah Han. Mas Irawan justru berusaha memanipulasi Cani. Akan tetapi, Cani bukan orang yang mudah. Wanita manis itu lebih percaya dengan sang suami. “Yang tukang bohong itu kamu, Mas!” bentak Cani muak. “Sudah! Jangan halangi aku lagi! Aku mau nyusul suamiku!” hardik Cani. Mas Irawan sama sekali tidak membiarkan Cani beranjak dari tempat. Bahkan Mas Irawan sengaja merebut Roni dari gendongan Cani. “Kamu nggak kasihan sama Roni? Masih kecil sudah kamu ajak ke kantor polisi. Lagian, Roni ‘kan lagi tidur siang. Malah diajak keluar,” cerca Mas Irawan. Mas Irawan tahu persis jika Cani sangat menyayangi Roni. “Yaudah, kalau kamu mau nyusul suamimu, silakan. Tapi, Roni sama aku. Bakal aku bawa. Terus tinggal di rumahku. Aku yang ngasuh,” tantang Mas Irawan. Cani gelagapan. Dan sesuai den

    Last Updated : 2024-07-23
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 24. Terima Kasih, Marci Ganteng

    Malam hari setelah aksi pemukulan Mas Irawan. Mas Irawan berjalan tertatih memasuki kediamannya yang lumayan besar. Istrinya yang membuka pintu langsung memarahi Mas Irawan yang akhir-akhir ini tak pulang berhari-hari. Mas Irawan tak mau ambil pusing. Pria penuh keriput itu memilih untuk membersihkan tubuhnya yang penuh luka akibat digebuki anak buah Han. Mas Irawan sangat kesal dengan Han. Dan timbullah kebencian untuk sang adik ipar. Setelah membersihkan tubuh. Mas Irawan langsung bergegas pergi menemui Indra. Meskipun harus melakukan perjalanan lumayan jauh, dengan mengendarai sepeda motor. Mas Irawan tak mengeluh. Biarpun seluruh tubuhnya terasa sangat sakit. Sampainya di kediaman mewah Indra. Mas Irawan langsung mengadu. Awalnya Indra enggan percaya. Namun, setelah Mas Irawan menunjukkan tubuhnya yang penuh luka. Barulah Indra percaya. “Bagus! Luka di tubuhmu sudah cukup untuk memasukkan Han ke dalam penjara,” tandas Indra senang. “Han bakal masuk penjara? Terus, gimana n

    Last Updated : 2024-07-24
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 25. Han Pulang, Pengen Jadi WNI

    Roni tersentak mendengar suara pintu utama rumah digedor oleh seseorang. Roni pun segera menghampiri Buleknya yang sedang mengaji di ruangan khusus sembahyang. Beribadah, atau berserah diri kepada Sang Pencipta merupakan kegiatan favorit Cani ketika dalam suasana kacau seperti saat ini. Sejak ditangkapnya Han tadi. Hati Cani tak bisa tenang. Dia merasa sangat cemas akan keselamatan Han. “Bulek ....” panggil Roni menghampiri Cani. Cani otomatis menghentikan aksinya. Kini, dia memfokuskan diri pada Roni. “Iya, Roni. Ada apa? Roni sudah mengantuk?” tanya Cani penuh perhatian. “Enggak ngantuk! Ada yang pukul pintu. Aku kaget, Bulek,” jawab Roni memberi tahu, dengan tatapan polos. Cani tersenyum lembut kemudian berjalan menuju ke arah pintu rumah. Masih dengan mengenakan mukena. “Siapa yang bertamu? Apa Bu RT mau bagi-bagi makanan?” batin Cani menduga-duga. Begitu pintu rumah Cani terbuka. Rasa lega bercampur senang menyelimuti hati Cani. Bagaimana tidak? Sosok yang berdiri di had

    Last Updated : 2024-07-25
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 26. Siapa Sih Han? Kok Serem?

    “Kenapa aku tidak bisa?” tanya Han penasaran dengan jawaban yang akan Marci lontarkan. “Mau tidak mau. Anda harus kembali ke Colorado. Posisi Godfather tidak boleh dibiarkan kosong terlalu lama,” jelas Marci menatap Han intens. Godfather dalam dunia mafia merujuk pada sosok pemimpin tertinggi, atau figur otoritas yang sangat dihormati dalam hierarki mafia.“Untuk saat ini, Keluarga Ditmer masih memegang kuasa tertinggi. Mereka selalu melindungimu. Tapi, perselisihan antar Kartel masih berlangsung,” urai Marci. Suasana yang santai. Kini berubah menjadi tegang, dan sedikit memanas. “Ah ... Sial. Kalian yang memintaku untuk pergi menghindari konflik,” gerutu Han cemberut. “Semua demi keselamatanmu, Godfather. Bersabarlah sampai saudara perempuanmu menjadi Presiden,” tutur Marci kembali mencairkan suasana. Entah mengapa, Han merasa hampa saat mendengar sebutan ‘Godfather’. Gelar tertinggi yang selama ini ia emban. Tak lagi menarik baginya. “Jika Cani tahu siapa aku. Apa yang akan d

    Last Updated : 2024-07-26
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 27. Malam Takbir Pertama Han

    Han langsung membantu Cani yang sedang membersihkan toko. Cani merasa sangat terkejut atas kehadiran Han. Cani pun segera meraih tangan Han. Lalu mencium punggung tangan suaminya.“Mas kok sudah pulang? Bukannya, Mas bilang kalau pulang jam lima sore?” tanya Cani heran.“Hari ini pabrik tutup lebih awal. Kamu tahu sendiri ‘kan? Besok sudah lebaran,” jawab Han tersenyum tipis.“Oh ... Yaudah, Mas Han mandi dulu gih. Terus istirahat,” pinta Cani mengelus pundak Han.“Dan membiarkanmu membersihkan rumah sendirian? Jangan bercanda, Sayang. Aku tidak ingin melihatmu kelelahan,” tolak Han bersikukuh untuk membantu Cani.“Baiklah ... Mas ganti baju dulu. Baru boleh bantu aku. Ini tinggal nyapu lantai aja kok, Mas,” tutur Cani memberi tahu. “Nanti, Mas Han bantuin bersih-bersih rumah saja,” tambah Cani.“Iya, Sayang. Aku ganti baju dulu.” Han pamit undur diri.Setelah Han masuk untuk berganti pakaian. Cani lanjut membersihkan toko. Karena besok hari raya idul fitri. Jadi, semua harus serba

    Last Updated : 2024-07-27

Latest chapter

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 149. Karena Han Lupa

    “Sebenarnya siapa kau?” Albert mendesak Eila supaya lekas menjawab pertanyaannya. Eila yang gelagapan pun menjelaskan bahwa ia tidak memiliki hubungan khusus dengan Rio. Soal dirinya dan Rio yang berciuman mesra, itu hanya sekedar keisengan yang dilakukan Rio untuk mempermainkan harga diri dan memberinya tekanan. “Aku adalah mantan pelayan di rumah Tuan Rio, sebelumnya aku pernah membuatnya ingin membunuhku. Untungnya, aku diselamatkan oleh Nyonya Cani,” imbuh Eila menundukkan kepala. Albert memandang Eila dengan menyipitkan mata. “Jadi, kamu bukan mata-mata yang dikirim Rio?” tanyanya. “Mata-mata? Saya tidak berani macam-macam, Tuna ....” Eila menyanggah dengan cepat. “Hidup saya, saya dedikasikan seluruh hidup saya untuk mengabdi pada Nyonya Cani,” tandasnya menggebu sambil menepuk dadanya. Tak mendapati gelagat kebohongan dari Eila, Mau tak mau Albert melepaskan cengkeram

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 148. Rio Ikut Turun Tangan

    Sebelumnya, Rio sudah menyerahkan sempel DNA Haily yang dimiliki pihak Kartel, agar dokter bisa mencocokkan apakah kepala yang ditemukan benar Haily atau bukan.Dan ... Setelah menunggu berjam-jam, akhirnya penantian mereka membuahkan hasil yang mengejutkan. Dokter penyatakan jika kepala tersebut milik Haily, terbukti dengan hasil DNA yang 100 persen cocok. Data tersebut juga membuktikan bahwa asumsi Han bukan hanya bualan. Kini, tak ada alasan bagi Rip untuk tidak memercayai Han. "Jadi, Haily benar-benar sudah tewas? Pantas ia sulit dihubungi pemimpin," gerutu Rio menyentuh dagunya. "Sekarang yang menjadi teka-teki, siapa pelakunya?" sambung Han setelah menghembuskan napas lelah. Berhunung Haily berada di bawah kendali dan tanggung jawab Kartel nomor satu, di mana Rio menjadi petinggi di sana, Rio tak mungkin tinggal diam, dan membiarkan masalah ini sampai ke tangan pemimpin Kartel sebelum berhasil dipecahkan. "Ak

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 147. Penemuan Kepala

    Setelah mendengar kabar mengerikan itu—penemuan kepala manusia di pantai pangkalan militer milik Kartel Black Ice—Han langsung bergegas.Mobil jipnya meluncur cepat, meninggalkan Cani yang berdiri di balik pintu rumah mewah mereka.Sebelum Han benar-benar pergi, Cani meminta Han untuk mengirim pesan apabila sudah mengetahui identitas dari si pemilik kepala. Setelah Han menyanggupi, barulah Cani membiarkan suaminya berlalu. Cani, dengan gaun sutra biru lautnya yang berkilauan, menatap kepergian Han dengan mata berkaca-kaca. Kecemasannya menggunung. "Kepala itu ... Mungkinkah milik Mbak Hime?" Hime, wanita yang telah dianggapnya sebagai kakak sendiri. Kenangan bersama Hime berputar di benak Cani. Tawa mereka, air mata mereka, pelukan hangat di bawah pohon randu ....Kemungkinan terburuk itu menghantui pikiran Cani. Rumah mewah milik Keluarga Ditmer terasa seperti penjara. Sedari tadi Cani tak berhenti mondar-mandir,

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 146. Keisengan Rio Pada Eila

    Eila berdiri di ambang pintu kamar Rio, jantungnya berdebar-debar seperti drum perang. Udara di dalam terasa dingin, menusuk hingga ke tulang, seakan mencerminkan sikap dingin mantan majikannya itu. Seragam pelayannya yang sederhana terasa semakin mencolok di tengah kemewahan ruangan yang dipenuhi perabotan antik dan karya seni bernilai jutaan dolar. Aroma parfum mahal yang menyengat hidungnya tak mampu menutupi bau samar ketakutan yang menyelimuti dirinya. Suara Kepala Pelayan, nyaring dan tegas, masih bergema di telinganya. Perintah itu, singkat dan lugas, telah mengantarnya ke tempat ini, ke hadapan bayangan masa lalunya yang kelam. Ia menghela napas, mencoba menenangkan diri sebelum melangkah masuk. Rio duduk di kursi besar berlapis kulit, siluetnya terukir jelas oleh cahaya redup yang menerpa dari jendela besar di belakangnya.Tatapan Rio tajam, menusuk, seperti pisau yang siap menghujam. Eila merasakan bulu kuduknya merinding. I

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 145. Xander, Pria pengagum Hime

    Sosok itu tertawa keras. "Aku sudah berjanji padamu. Siapa pun yang menghambat jalanmu, pasti akan aku singkirkan."Hime tercengang mendengar jawaban pria tersebut. "Xander ... Kamu gila. Xixu adalah adik kandungmu." Hime tak habis pikir. "Meskipun itu ibuku, jika ia membuatku jengkel, aku tak 'kan ragu untuk melenyapkannya," tandas Xander. Xander menarik pinggang Hime hingga kedua tubuh menempel. "Aku dengar, kamu sudah bercerai dengan Marci," bisik Xander menyatukan kedua kening. Hime menyeringai. "Kamu selalu mengetahui semua tentangku. Dasar penguntit," katanya mendorong pundak Xander agar menjauh. Hime tahu jika Xander sudah lama tergila-gila padanya. Bahkan sejak mereka masih belia, namun sayang, Hime selalu menolak cinta Xander, dan justru lebih memilih menikah dengan Marci yang juga pernah menyatakan cintanya pada Hime. “Apa yang kamu lakukan di sini?” tanya Hime. 

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 144. Kematian Xixu

    Pernyataan Albert mengenai Xixu yang pernah melenyapkan seseorang lewat makanan mungkim benar. Terbukti dengan beberapa remaja yang jatuh pingsan setelah memakan masakan Xixu dan Eila. Mereka langsung dilarikan ke rumah sakit milik Keluarga Ditmer. Untungnya kondisi mereka baik-baik saja, setelah menerima perawatan. Sementara di rumah, Cani tak memperbolehkan Xixu maupun Eila untuk memasak lagi. Dua wanita itu menunduk, menunjukkan rasa bersalah mereka. "Ada masalah apa?" tanya Hime menghampiri Cani yang duduk bersama dua pelayannya. "Bukan masalah besar. Kamu tidak perlu tahu," sahut Xixu. "Aku tidak berbicara dengan bawahan," timpal Hime melemar tatapan sengit ke arah Xixu."Kamu juga bawahan," celetuk Xixu tak mau kalah dari Hime. Eila yang tak ingin ikut campur, memutuskan untuk pergi secara diam-diam. "Sejak kapan aku menjadi bawahan?" sungut Hime meremehkan Xixu. Cani menepuk punggung tang

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 143. Cani Sakit?

    "Maya siapa?" tanya Cani pada Xixu. "Nama asli wanita di depan anda adalah Maya," jawab Xixu. Hime terkekeh, "Suami palsu?" Ia berhenti sejenak, lalu kembali melanjutkan, "Sayangnya, aku dan Marci benar-benar menikah."Dilihat dari cara mereka berdua berinteraksi, Cani bisa menyimpulkan bahwa Hime dan Xixu sepertinya tidak saling menyukai satu sama lain. "Tapi aku bersyukur, aku sudah bebas sekarang," imbuh Hime. "Bebas gimana, Mbak?" tanya Cani merasa aneh dengan perkataan Hime. Sebelum menjawab, Hime mengalihkan pandangannya pada Cani. "Aku dan Marci sudah resmi bercerai. Aku yang menceraikannya."Pernyataan tegas Hime membuat Cani dan Xixu terkejut. Awalnya mereka mengira jika Hime hanya sekedar bercanda, namun setelah Hime membeberkan beberapa bukti dari ponselnya, barulah dua wanita itu percaya. "Ke-kenapa, Mbak?" tanya Cani khawatir. "Gara-gara Pak Marci yang disuruh menjaga Victory?" Tak s

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 142. Kebebasan Xixu Dari Cengkeraman Rio

    Tanpa basa-basi lebih lama, Han menyalurkan nafsunya seperti orang kesetanan. Ia tidak peduli meski Cani memintanya untuk lembut. Han tidak bisa, ia menggebu-gebu. Cani hanya pasrah, menerima segala kenikmatan yang diberikan Han, sambil terus mendesah, memanggil-manggil nama suaminya tercinta. Respons Cani membuat gairah Han makin naik. Goyangannya jadi tak beraturan. Di sini Han menunjukkan sisi egoisnya, ia hanya mementingkan kepuasannya saja. Seakan menjadikan Cani sebagai objek belaka. Namun ... Cani justru bertingkah lebih binal dari biasanya. Ia seperti lenih senang jika Han beringas. "Mas Han ... Enak!" racaunya. Kedua matanya juling, berubah menjadi warna putih. Han mencengkeram pinggang Cani agar miliknya tertanam lebih dalam. Sambil sesekali menampar pantat berisi Cani. Keduanya terlena dalam suasana panas penuh gairah. Ketika sedang asyik mendesah, Cani terkejut dengan kedatangan anak buah Han. Namun begitu mereka melihat Cani dan Han yang sedang bercinta, mereka lan

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 141. Perceraian Hime dan Marci

    Hime terlihat begitu menikmati suasa pedesaan Meksiko di sore hari. di mana matahari mulai tenggelam, langit berwarna jingga dan ungu. Udara hangat dan tenang. Hime duduk di atas tembok rendah, memandang ke arah ladang jagung yang luasSetelah puas dengan apa yang ia lakukan, Hime beranjak dari tempatnya untuk menemui Han. Ada sesuatu yang ingin ia katakan pada lelaki yang sudah ia snggap sebagai keluarganya itu. Begitu sampai di ruang kerja Han, tanpa membuang-buang waktu, Hime langsung memberitahu Han mengenai keinginannya untuk pergi ke Indonesia. "Beri aku alasan yang tepat," pinta Han. "Aku sangat merindukan suamiku. Bolehkah aku bertemu dengannya?" dalih Hime. "Aku juga akan membawa beberapa anak buah," imbuhnya. Han memandang Hime, ada kecurigaan yang terlihat dari raut wajahnya. Hal itu wajar, mengingay Hime yang pernah bermain di belakanhnya. Namun, pada akhirnya Han tetap mengizinkan Hime untuk menemui suaminya. "Terima kasih," ucap Hime. Sebelum Hime meninggalkan rua

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status