Beranda / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 25. Han Pulang, Pengen Jadi WNI

Share

Bab. 25. Han Pulang, Pengen Jadi WNI

Penulis: Kurnia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-25 10:56:15

Roni tersentak mendengar suara pintu utama rumah digedor oleh seseorang. Roni pun segera menghampiri Buleknya yang sedang mengaji di ruangan khusus sembahyang.

Beribadah, atau berserah diri kepada Sang Pencipta merupakan kegiatan favorit Cani ketika dalam suasana kacau seperti saat ini.

Sejak ditangkapnya Han tadi. Hati Cani tak bisa tenang. Dia merasa sangat cemas akan keselamatan Han.

“Bulek ....” panggil Roni menghampiri Cani.

Cani otomatis menghentikan aksinya. Kini, dia memfokuskan diri pada Roni.

“Iya, Roni. Ada apa? Roni sudah mengantuk?” tanya Cani penuh perhatian.

“Enggak ngantuk! Ada yang pukul pintu. Aku kaget, Bulek,” jawab Roni memberi tahu, dengan tatapan polos.

Cani tersenyum lembut kemudian berjalan menuju ke arah pintu rumah. Masih dengan mengenakan mukena.

“Siapa yang bertamu? Apa Bu RT mau bagi-bagi makanan?” batin Cani menduga-duga.

Begitu pintu rumah Cani terbuka. Rasa lega bercampur senang menyelimuti hati Cani. Bagaimana tidak? Sosok yang berdiri di had
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 26. Siapa Sih Han? Kok Serem?

    “Kenapa aku tidak bisa?” tanya Han penasaran dengan jawaban yang akan Marci lontarkan. “Mau tidak mau. Anda harus kembali ke Colorado. Posisi Godfather tidak boleh dibiarkan kosong terlalu lama,” jelas Marci menatap Han intens. Godfather dalam dunia mafia merujuk pada sosok pemimpin tertinggi, atau figur otoritas yang sangat dihormati dalam hierarki mafia.“Untuk saat ini, Keluarga Ditmer masih memegang kuasa tertinggi. Mereka selalu melindungimu. Tapi, perselisihan antar Kartel masih berlangsung,” urai Marci. Suasana yang santai. Kini berubah menjadi tegang, dan sedikit memanas. “Ah ... Sial. Kalian yang memintaku untuk pergi menghindari konflik,” gerutu Han cemberut. “Semua demi keselamatanmu, Godfather. Bersabarlah sampai saudara perempuanmu menjadi Presiden,” tutur Marci kembali mencairkan suasana. Entah mengapa, Han merasa hampa saat mendengar sebutan ‘Godfather’. Gelar tertinggi yang selama ini ia emban. Tak lagi menarik baginya. “Jika Cani tahu siapa aku. Apa yang akan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 27. Malam Takbir Pertama Han

    Han langsung membantu Cani yang sedang membersihkan toko. Cani merasa sangat terkejut atas kehadiran Han. Cani pun segera meraih tangan Han. Lalu mencium punggung tangan suaminya.“Mas kok sudah pulang? Bukannya, Mas bilang kalau pulang jam lima sore?” tanya Cani heran.“Hari ini pabrik tutup lebih awal. Kamu tahu sendiri ‘kan? Besok sudah lebaran,” jawab Han tersenyum tipis.“Oh ... Yaudah, Mas Han mandi dulu gih. Terus istirahat,” pinta Cani mengelus pundak Han.“Dan membiarkanmu membersihkan rumah sendirian? Jangan bercanda, Sayang. Aku tidak ingin melihatmu kelelahan,” tolak Han bersikukuh untuk membantu Cani.“Baiklah ... Mas ganti baju dulu. Baru boleh bantu aku. Ini tinggal nyapu lantai aja kok, Mas,” tutur Cani memberi tahu. “Nanti, Mas Han bantuin bersih-bersih rumah saja,” tambah Cani.“Iya, Sayang. Aku ganti baju dulu.” Han pamit undur diri.Setelah Han masuk untuk berganti pakaian. Cani lanjut membersihkan toko. Karena besok hari raya idul fitri. Jadi, semua harus serba

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 28. Surat Cerai Dari Mas Irawan

    Di tengah kebahagiaan keluarga kecil Cani. Selalu saja ada yang mengganggu. Contohnya, ya satu ini. Kedatangan Mas Irawan yang tiba-tiba. Tanpa undangan, atau pemberitahuan terlebih dahulu.“Loh? Kok ada Han?” Mas Irawan tampak sangat terkejut. Kedua matanya melotot. Seperti ingin mengeluarkan isinya.Cani masih kesal terhadap kakak pertamanya. Bagi Cani, kelakuan Mas Irawan tidak bisa diampuni. Terlalu melampaui batas jahatnya.“Ada perlu apa, Mas Irawan datang ke sini?” ketus Cani.Mark sedikit terkejut melihat respons Cani. Han pikir, Cani akan letoy seperti yang sebelum-sebelumnya. Ternyata Han salah besar. Di sini Cani begitu tegas. Tidak menunjukkan sifat lembutnya.“Haduh, kamu jangan galak-galak dong, Ni,” protes Mas Irawan.Perhatian Cani tertuju pada sebuah map berwarna biru yang ada di genggaman Mas Irawan. Dengan kasar, Cani merebut map tersebut. Cani amat sangat murka, setelah mengetahui lembaran apa yang ada di dalam map itu.Cani pun menunjukkannya kepada sang suami. Ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 29. Rencana Manis Untuk Mas Irawan

    “Sth ... Jangan menyebutnya begitu. Nanti Bosku bisa ngambek,” goda Han menakut-nakuti Cani.“Eh? Aduh! Aku nggak maksud ngatain Pak Marci kok, Mas. Barusan refleks aja,” kilah Cani gelagapan.“Mas Han nggak bakal aduin aku ‘kan?” Cani mulai khawatir.Han tersenyum tipis, kemudian menjawab, “Enggak kok, Sayang. Kamu tenang saja. Lagi pula, aku tidak sedekat itu dengan Bosku.”Cani merasa lega. “Oh ya, Mas. Aku belum merayakan hari raya ketupat. Rencanaku sih besok. Kebetulan, Mas hari ini sudah gajian,” ujar Cani. “Hari raya ketupat? Itu seperti apa? Aku tidak mengerti,” tanya Han bingung sekaligus penasaran.“Mas ini orang Indonesia atau bukan, sih? Mas bukan orang Jawa ya?” Bukannya menjawab, Cani justru balik bertanya dengan mengeluarkan nada penuh curiga.Ekspresi Cani yang menyipitkan kedua matanya, membuat Han tergelitik.“Mas Han ih ... Jawab dong! Kok malah ketawa!” desak Cani tidak sabaran.“Waktu kita menikah. Keluarga, Mas nggak ada yang datang. Sampai sekarang, aku nggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 30. Insiden Penusukan Han

    “Assalamualaikum, Mbak Melati,” ucap Cani begitu sampai di kediaman di mana istri Mas Irawan bekerja.Mbak Melati bekerja di rumah Bos pemilik peternakan bebek. Bukan untuk menjadi pembantu. Melainkan hanya menjadi juru masak di sana.Cani mengunjungi Mbak Melati di waktu senggang. Itulah mengapa, Mbak Melati bisa menemui Cani.“Ada apa, Cani? Kok tumben kamu datangi aku di tempat kerja?” tanya Mbak Melati. “Kamu ‘kan bisa, mampir di rumah saja. Oh ya, kamu datang ke sini sama siapa?” lanjutnya.“Aku tadi diantar suamiku, Mbak. Aduh, maaf ya, Mbak Melati. Kalau aku datang ke rumah. Nanti ketahuan Mas Irawan,” jelas Cani agak takut.Mbak Melati menaikkan sebelah alisnya.“Memangnya kenapa kalau suamiku tahu? Hubungan kalian masih belum membaik, setelah urusan warisan itu?” Mbak Melati penasaran.“Eh? Kok masalah warisan? Itu sudah lewat loh, Mbak. Ini ada masalah baru. Mbak Melati enggak tahu?” Cani cukup terkejut dengan respons Mbak Melati.Mbak Melati langsung menggelengkan kepala d

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 31. Trauma Cani Muncul

    Mas Irawan tertawa penuh kemenangan saat melihat Han terkapar di atas lantai. “Sekarang gimana? Masih bisa sombong?” ejek Mas Irawan merasa puas. Sebelah tangan Han menutupi bekas tusukan dari Mas Irawan. Sebenarnya Han ingin bangkit. Namun, niatnya ia urungkan setelah mendengar suara gaduh dari beberapa orang yang masuk ke dalam rumah. Para polisi yang dihubungi oleh Cani rupanya telah tiba. Dengan sigap. Para polisi menangkap Mas Irawan yang hendak kabur. Mereka mengamankan Mas Irawan beserta pisau yang digunakan untuk melukai Han.Cani makin mengkhawatirkan suaminya setelah melihat Mas Irawan keluar dari dalam rumah, dengan diborgol oleh polisi. Ditambah tubuh Mas Irawan terdapat noda berwarna merah. Tak lama kemudian mobil ambulans tiba. Namun, para medis tak mendekati Mbak Melati. Melainkan langsung masuk ke dalam rumah. “Loh? Yang terluka ada di sini,” ujar Cani memanggil-manggil mereka yang melewatinya. Tubuh Cani langsung lemas. Begitu melihat suaminya berbaring di ata

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-01
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 32. Membela Mas Irawan

    Cani bergidik mendengar ucapan Marci yang asal ceplos tanpa berpikir terlebih dahulu. “Astagfirullah, Pak. Nggak boleh gitu. Jangan sampai menjadi orang yang doyan merusak pagar ayu,” tegur Cani. Marci tertawa canggung sambil mengibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya. “Ey ... Jangan dianggap serius, dong. Aku ‘kan hanya bergurau saja,” tukas Marci meluruskan. “Owalah, hanya bercanda, toh?” timpal Cani mengerti. “Baiklah kalau begitu. Aku meluncur. Nanti akan aku hubungi jika aku sudah bertemu dengan Mbak Melati,” ujar Marci berpamitan. Sebelum Marci melangkah meninggalkan tempat. Cani sempat mengucapkan banyak terima kasih kepada Marci. “NP.” Begitulah jawaban Marci. Melihat Marci sudah menghilang dari hadapannya. Cani kembali duduk di sebelah Han. Cani sedikit memiringkan kepalanya. “Mas Han. NP itu apa? Kok Pak Marci barusan jawabnya gitu doang?” tanya Cani bingung. Han tertawa kecil. Ekspresi polos Cani terlihat begitu menggemaskan. “Mungkin No Problem, Sayang,” jawab

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-02
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 33. Indra Tertarik dengan Marci

    “Jangan gegabah, Mbak! Pikirkan soal istri dan kedua anak Mas Irawan!” pinta Victory lebih terdengar seperti sebuah perintah. “Justru karena aku memikirkan mereka. Orang macam Mas Irawan. Tidak boleh dibiarkan bebas,” tegas Cani tanpa ada keraguan. Victory terlihat sangat kesal dengan Cani yang mempertahankan pilihan. “Nggak masuk akal belas! Mas sendiri kok mau di penjara?” cibir Victory. Cani menghembuskan napas lelah. “Victory, kamu kok mau belain Mas Irawan? Bukannya, dari dulu kamu nggak suka sama Mas Irawan?” tanya Cani penuh curiga. Dengan gelagat sedikit gelagapan, Victory menyangkal dan berkata, “Jangan asal ngomong kamu, Mbak! Kapan aku bilang kalau aku nggak suka sama Mas Irawan? Dasar tukang ngarang.”“Loh, aku nggak ngarang. Aku berbicara kenyataan di lapangan,” tukas Cani enteng.“Lagian, aku heran. Kamu kok sekarang membela orang yang melakukan kekerasan? Bukankah, kamu masuk organisasi anti kekerasan? Kamu sudah pro kekerasan nih?” cecar Cani heran.Victory terdi

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-04

Bab terbaru

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 161. Awal Dari Kehidupan Baru

    Setelah menghancurkan tablet tersebut hingga tak berbentuk, tiba-tiba layar televisi di sampingnya menyala sendiri, menampilkan adegan di mana Hime mengakui segala kebohongannya mengenai kemandulan Han. Seketika tubuh Hime melorot dan terjatuh di atas lantai.Perhatian Hime kembali fokus pada layar televisi ketika sosok Han tampil di sana. Han menyatakan jika kini ia sudah tidak peduli kepada Hime. Han juga telah mengeluarkan Hime dari Black Ice. Han mencabut segala fasilitas yang ia berikan pada Hime.Di akhir ocehan Han, pria itu tersenyum dan berterima kasih pada Hime. Namun Han berjanji akan menjaga keselamatan Hime.“Sialan! Beraninya kamu membuangku setelah semua yang aku lakukan untukmu!” geram Hime melempar piring berisi makanan ke layar telivi yang masih menyala.Hime berteriak seperti orang kehilangan akal. Semua rencanya berantakan, dan sekarang justru rencana itu berbalik menusuknya. Dia sama sekali tak menyangka jika Han aka

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 160. Penjebakan Kejam

    Setelah makan malam romantis, Han mengajak Hime ke sebuah hotel bintang lima yang sangat terkenal di kota. Keduanya menikmati suasana nyaman yang tersaji dari balkon kamar, dengan Han yang memeluk Hime dari belakang.“Han ... Apa kamu benar-benar menyukaiku?” tanya Hime mamastikan.“Tak hanya menyukaimu, aku juga mencintaimu,” jawab Han cepat.Hime tertawa kecil. “Tapi ... Kita tidak bisa bersama.”“Kenapa?” Han membalik tubuh Hime agar menghadap dirinya.“Karena ada Cani,” bisik Hime menenggerkan kedua lengannya pada pundak lebar Han.Han tertawa renyah, ia berkata, “Itu bisa diatur.”“Jadi, kamu akan menceraikan wanita kampung itu?”Han tidak menjawab, ia justru menggendong Hime, dan membawa tubuh sexy Hime menuju ranjang. Han melempar tubuh Hime di atas kasur, lalu menindihnya.“Han? Kamu serius?” Hime melototkan kedua matanya. Apalagi saat Han merobek gaun indah yang dikenakan Hime.“Hime, apa kamu tahu? Cani sedang hami sekarang,” ucap Han bernada rendah.Sontak Hime terkejut, na

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 159. Rencana Han

    Jika memang benar Cani hamil sebelum diculik oleh Rio, maka bayi yang dikandung Cani merupakan darah daging Han. Demi membuktikan, dan meluruskan segalanya, hari ini juga Han mengunjungi klinik dokter kenalan Hime yang menyatakan bahwa ia mandul.Begitu sampai di klinik, Han langsung mengobrak-abrik tempat praktik dokter tersebut. bahkan Han juga menyandera para asisten dokter guna makin memberi tekanan.Han memaksa Dokter untuk mengatakan yang sebenarnya, jika tidak, Han akan melubangi kepala Dokter dengan peluru. Tak hanya itu, Han juga mengancam akan membuat kematian Dokter terasa sangat menyakitkan. Dalam kata lain, Han tak ‘kan begitu saja melenyapkan nyawa Sang Dokter.Dengan ekspresi penuh ketakutan, Dokter akhirnya mengaku jika ia dibayar Hime untuk membohongi Han mengenai kesuburan. Darah Han seketika mendidih ketika Dokter mengungkapkan segalanya.Han yang berada dalam kendali amarah, langsung memasukkan ujung pistol ke dalam mulut Dokter, dan melepas peluru yang membuat kep

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 158. Kebenaran Mulai Terbuka

    Hime tersenyum tipis. “Yang memintaku tinggal di sini adalah Han. Tapi, jika Kepala Keluarga Ditmer mengusirku, aku akan hengkang.”Albert mencengkeram pergelangan tangan Hime ketika wanita itu hendak beranjak meninggalkannya. Ia sangat ingin membahas mengenai dokter perkebunan yang meninggal mengenaskan, namun Albert menundanya. Entah mengapa, perasaannya tidak enak.“Kembalilah mengurus Kartel, aku membutuhkan bantuanmu,” pinta Albert.Hime melipat kedua tangan pada dada. Ia menghela napas sebelum berkata, “Kamu masih membutuhkan bantuanku untuk mengurus Kartel? Bukankah aku di sini untuk membantu Cani?” Hime mengernyitkan dahi.“Sudah banyak pelayan yang membantu Cani,” sahut Albert. “Biarkan Cani mengurus segala urusan di rumah ini sendirian,” tandasnya menatap lurus Hime.Dengan amat sangat terpaksa, Hime menyetujui permintaan Albert.“Aku menurutimu karenam neghomatimu sebagai Pemimpin Black Ice,” pungkas Hime berlalu meninggalkan Albert yang terdiam.Dari sekian banyak pria di

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 157. Tak Goyah Sedikitpun

    Beberapa hari berlalu, Han melangkah pelan ke sisi ranjang, tangannya terulur untuk meraih tangan Cani yang dingin. Han tahu istrinya masih bersedih, masih terombang-ambing dalam kenyataan pahit tentang siapa ayah dari bayi di perutnya.Tanpa berkata apa pun, Han menggenggam tangan Cani, memberikan ketenangan yang hanya bisa diberikan oleh sentuhan lembut seorang suami.Cani terisak, sesekali mengusap perutnya yang masih tampak rata. Kehamilannya, seharusnya menjadi kabar gembira, namun malah membuatnya hancur."Sayang ...." bisik Han lembut. "Percayalah, aku tak peduli siapa ayah bayi kita. Yang penting, bayi ini akan tumbuh dalam keluarga kita, dengan cinta dan kasih sayang kita berdua. Aku akan menjadi ayahnya, aku akan bertanggung jawab sepenuhnya."Air mata Cani kembali menetes, kali ini bukan air mata kesedihan, melainkan haru. Han bersungguh-sungguh, Cani dapat melihatnya dari sorot mata Han yang penuh kasih sayang."Kenapa? Aku telah mengkhianatimu, Mas," lirih Cani mengalihka

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 156. Kenyataan Pahit Dari Hime

    Senja menyelimuti kediaman keluarga Albert. Di ruang kerjanya yang luas, Albert, kepala keluarga yang disegani, duduk termenung dengan ditemani secangkir kopi yang masih hangat di tangannya. Pikiran Albert dipenuhi oleh cerita Eila, pelayan pribadi sekaligus sahabat Nyonya Ditmer, tentang kecurigaan Eila terhadap sikap aneh Hime.Setelah beberapa saat berpikir, Albert mengambil keputusan. Ia bangkit dari kursinya, wajahnya dipenuhi dengan keraguan. Ia memanggil anak buahnya yang berada tak jauh darinya. "Ya, Tuan?"“Aku perlu kau melakukan sesuatu. Awasi Hime. Laporkan setiap gerak-geriknya kepadaku. Lakukan dengan hati-hati, jangan sampai ia menyadari hal ini.” Suara Albert terdengar tegas. Pria tinggi tegap itu mengangguk hormat, menerima perintah tanpa bantahan.***Di sisi lain, angin yang berhembus sepoi-sepoi, membawa aroma tanah basah dan sedikit bau anyir dari kandang buaya raksasa.Hime memandang Han yang berdiri sambil memperhatikan buaya peliharaannya, beberapa ekor buay

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 155. Kehamilan Yang Disembunyikan

    Cani terbangun dengan kepala yang terasa pusing. Cahaya redup menyinari wajahnya. Bau disinfektan klinik memenuhi hidungnya. Ia mengerjapkan mata, pandangannya masih kabur. Sebuah tangan hangat menggenggam tangan Cani. Ia menoleh dan melihat Hime duduk di sampingnya, wajah Hime tampak lelah namun dihiasi senyum lembut.“Cani ... Kamu sudah sadar,” bisik Hime, suaranya lembut seperti sutra.Cani mengerjapkan mata beberapa kali, mencoba mengingat kejadian sebelum ia pingsan. Kenangan samar-samar berkelebat, perkebunan yang luas, aroma tanah basah, lalu gelap.“Mbak Hime ... Aku dimana? Apa yang terjadi?” tanya Cani, suaranya masih lemah.“Kamu pingsan di perkebunan,” jawab Hime, “Untungnya, tidak terjadi apa-apa yang serius.”Hime meraih tangan Cani, matanya berkaca-kaca. Ia memiliki raut wajah yang serius."Ada sesuatu yang ingin kukatakan padamu, Cani,” lirih Hime, suaranya sedikit gemetar. Ia menggenggam tangan Cani lebih erat. “Dokter sudah memeriksakanmu tadi ....” Ia berhenti s

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 154. Kehamilan Cani

    Semakin Hime mendekati Han, semakin Hime tahu bahwa yang ada di otak dan pikiran Han hanyalah Cani seorang. Hime seperti tidak ada celah untuk merebut hati Han. "Jika aku tidak bisa merebut Han, maka akan aku buat hubungan mereka berdua berantakan." Janji telah meluncur dari bibir Hime. Membangkitkan gairah amarah pada diri Hime. Seiring berjalannya waktu, Hime berhasil mengambil hati Cani, dan menjadikannya sebagai orang paling dipercaya Cani, menggeser posisi Eila. Hime juga memutuskan untuk membantu Cani mengurus segala keperluan dan masalah di kediaman Keluarga Ditmer. Hal tersebut membuat Hime mengetahui seluk beluk kegiatan di rumah. Termasuk sektor perkebunan yang nilainya fantastis. Hime begitu takjub, selama ini ia hanya membantu pekerjaan Han tanpa mengetahui kegiatan sesungguhnya di rumah Keluarga Ditmer. "Hasil perkebunan langsung dijual ke pemerintah?" tanya Hime pada Cani. Cani yang sedang membawa catatan menoleh ke arah Hime. "Iya, Mbak. Katanya untuk membantu ra

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 153. Usaha Hime

    Rio menatap tajam Xander yang sudah ketakutan melihat Rio mengayunkan katana. "Tuan Rio! Tolong ampuni saya!" mohon Xander bersujud di kaki Rio. Rio mendesis, "Orang sepertomu, yang mengkhianati kartelmu."Xander mendongak guna melihat wajah Rio. "Terlebih kelakuanmu, yang membuat Kania bersedih, tak akan pernah termaafkan!" tandas Rio penuh penekanan di nada bicaranya. Ketika Rio hendak menebas leher Xander, kedatangan Mizu membuatnya berhenti. Mizu meminta agar Xander tak dilenyapkan, sebab, Xander masih bisa digunakan untuk kepentingan Kartel. Karena Rio sangat percaya pada Mizu, dan mempertimbangkan perkataan Mizu, akhirnya Rio lebih memilih menurut pada Mizu. Ia menyerahkan Xander pada Mizu.Rio juga menegaskan jika Xander melakukan hal-hal yang berhubungan dengan Cani, maka Mizu harus menyerahkan nyawa Xander padanya. "Baik, Tuan. Aku pastikan, Xander berada di bawah kendaliku," tegas Mizu mantap. Rio menyembunyikan katanya, lalu bergegas keluar dari ruang bawah tanah, m

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status