Share

Bab. 32. Membela Mas Irawan

Cani bergidik mendengar ucapan Marci yang asal ceplos tanpa berpikir terlebih dahulu.

“Astagfirullah, Pak. Nggak boleh gitu. Jangan sampai menjadi orang yang doyan merusak pagar ayu,” tegur Cani.

Marci tertawa canggung sambil mengibas-ngibaskan tangan di depan wajahnya.

“Ey ... Jangan dianggap serius, dong. Aku ‘kan hanya bergurau saja,” tukas Marci meluruskan.

“Owalah, hanya bercanda, toh?” timpal Cani mengerti.

“Baiklah kalau begitu. Aku meluncur. Nanti akan aku hubungi jika aku sudah bertemu dengan Mbak Melati,” ujar Marci berpamitan.

Sebelum Marci melangkah meninggalkan tempat. Cani sempat mengucapkan banyak terima kasih kepada Marci.

“NP.” Begitulah jawaban Marci.

Melihat Marci sudah menghilang dari hadapannya. Cani kembali duduk di sebelah Han. Cani sedikit memiringkan kepalanya.

“Mas Han. NP itu apa? Kok Pak Marci barusan jawabnya gitu doang?” tanya Cani bingung.

Han tertawa kecil. Ekspresi polos Cani terlihat begitu menggemaskan.

“Mungkin No Problem, Sayang,” jawab
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status