Beranda / Rumah Tangga / Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya / Bab. 22. Loh? Kok Han Yang Ditangkap Polisi?

Share

Bab. 22. Loh? Kok Han Yang Ditangkap Polisi?

Penulis: Kurnia
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-22 17:36:49

Han yang kesal meminta anak buahnya untuk memukuli Mas Irawan. Tenang saja. Han tak mungkin membuat Mas Irawan terlalu kesakitan.

Han menamai pukulan tersebut sebagai pukulan peringatan penuh kasih sayang.

“Jangan sampai wajahnya terluka,” perintah Han.

Han tak bodoh. Dia tidak akan meninggalkan luka di area terbuka. Seperti wajah, tangan, maupun kaki Mas Irawan.

Pukulan kecil seperti itu saja, sudah mampu membuat Mas Irawan bertekuk lutut.

Mas Irawan yang tak pernah mendapatkan kekerasan sebelumnya. Tak kuasa menahan rasa sakit akibat pukulan bertubi-tubi dari anak buah Han.

“Hentikan! Jangan pukul aku lagi! Maafkan aku, Han!” rintih Mas Irawan memohon ampun.

Han memerintahkan anak buahnya untuk berhenti memukul.

Han kembali berjongkok. Jemarinya yang besar mencengkeram rahang Mas Irawan cukup kuat. Meminta sang pemilik rahang untuk menatapnya.

“Mas Irawan. Padahal sudah memilih. Kenapa tidak bertahan dengan pilihanmu?” ringis Han.

Pandangan remeh tak bisa lagi Mas Irawan tun
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 23. Pak Herman, Bikin Heran Deh! Skenario Murahan

    “Kamu itu ngomong apa sih, Ni? Kapan aku mencuri uangmu? Memangnya kamu punya uang?” kelit Mas Irawan. Enggan mengaku. “Kamu pasti kena omongan suamimu yang bohong itu!” Malah balik menuduh, dan memfitnah Han. Mas Irawan justru berusaha memanipulasi Cani. Akan tetapi, Cani bukan orang yang mudah. Wanita manis itu lebih percaya dengan sang suami. “Yang tukang bohong itu kamu, Mas!” bentak Cani muak. “Sudah! Jangan halangi aku lagi! Aku mau nyusul suamiku!” hardik Cani. Mas Irawan sama sekali tidak membiarkan Cani beranjak dari tempat. Bahkan Mas Irawan sengaja merebut Roni dari gendongan Cani. “Kamu nggak kasihan sama Roni? Masih kecil sudah kamu ajak ke kantor polisi. Lagian, Roni ‘kan lagi tidur siang. Malah diajak keluar,” cerca Mas Irawan. Mas Irawan tahu persis jika Cani sangat menyayangi Roni. “Yaudah, kalau kamu mau nyusul suamimu, silakan. Tapi, Roni sama aku. Bakal aku bawa. Terus tinggal di rumahku. Aku yang ngasuh,” tantang Mas Irawan. Cani gelagapan. Dan sesuai den

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 24. Terima Kasih, Marci Ganteng

    Malam hari setelah aksi pemukulan Mas Irawan. Mas Irawan berjalan tertatih memasuki kediamannya yang lumayan besar. Istrinya yang membuka pintu langsung memarahi Mas Irawan yang akhir-akhir ini tak pulang berhari-hari. Mas Irawan tak mau ambil pusing. Pria penuh keriput itu memilih untuk membersihkan tubuhnya yang penuh luka akibat digebuki anak buah Han. Mas Irawan sangat kesal dengan Han. Dan timbullah kebencian untuk sang adik ipar. Setelah membersihkan tubuh. Mas Irawan langsung bergegas pergi menemui Indra. Meskipun harus melakukan perjalanan lumayan jauh, dengan mengendarai sepeda motor. Mas Irawan tak mengeluh. Biarpun seluruh tubuhnya terasa sangat sakit. Sampainya di kediaman mewah Indra. Mas Irawan langsung mengadu. Awalnya Indra enggan percaya. Namun, setelah Mas Irawan menunjukkan tubuhnya yang penuh luka. Barulah Indra percaya. “Bagus! Luka di tubuhmu sudah cukup untuk memasukkan Han ke dalam penjara,” tandas Indra senang. “Han bakal masuk penjara? Terus, gimana n

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 25. Han Pulang, Pengen Jadi WNI

    Roni tersentak mendengar suara pintu utama rumah digedor oleh seseorang. Roni pun segera menghampiri Buleknya yang sedang mengaji di ruangan khusus sembahyang. Beribadah, atau berserah diri kepada Sang Pencipta merupakan kegiatan favorit Cani ketika dalam suasana kacau seperti saat ini. Sejak ditangkapnya Han tadi. Hati Cani tak bisa tenang. Dia merasa sangat cemas akan keselamatan Han. “Bulek ....” panggil Roni menghampiri Cani. Cani otomatis menghentikan aksinya. Kini, dia memfokuskan diri pada Roni. “Iya, Roni. Ada apa? Roni sudah mengantuk?” tanya Cani penuh perhatian. “Enggak ngantuk! Ada yang pukul pintu. Aku kaget, Bulek,” jawab Roni memberi tahu, dengan tatapan polos. Cani tersenyum lembut kemudian berjalan menuju ke arah pintu rumah. Masih dengan mengenakan mukena. “Siapa yang bertamu? Apa Bu RT mau bagi-bagi makanan?” batin Cani menduga-duga. Begitu pintu rumah Cani terbuka. Rasa lega bercampur senang menyelimuti hati Cani. Bagaimana tidak? Sosok yang berdiri di had

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 26. Siapa Sih Han? Kok Serem?

    “Kenapa aku tidak bisa?” tanya Han penasaran dengan jawaban yang akan Marci lontarkan. “Mau tidak mau. Anda harus kembali ke Colorado. Posisi Godfather tidak boleh dibiarkan kosong terlalu lama,” jelas Marci menatap Han intens. Godfather dalam dunia mafia merujuk pada sosok pemimpin tertinggi, atau figur otoritas yang sangat dihormati dalam hierarki mafia.“Untuk saat ini, Keluarga Ditmer masih memegang kuasa tertinggi. Mereka selalu melindungimu. Tapi, perselisihan antar Kartel masih berlangsung,” urai Marci. Suasana yang santai. Kini berubah menjadi tegang, dan sedikit memanas. “Ah ... Sial. Kalian yang memintaku untuk pergi menghindari konflik,” gerutu Han cemberut. “Semua demi keselamatanmu, Godfather. Bersabarlah sampai saudara perempuanmu menjadi Presiden,” tutur Marci kembali mencairkan suasana. Entah mengapa, Han merasa hampa saat mendengar sebutan ‘Godfather’. Gelar tertinggi yang selama ini ia emban. Tak lagi menarik baginya. “Jika Cani tahu siapa aku. Apa yang akan d

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-26
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 27. Malam Takbir Pertama Han

    Han langsung membantu Cani yang sedang membersihkan toko. Cani merasa sangat terkejut atas kehadiran Han. Cani pun segera meraih tangan Han. Lalu mencium punggung tangan suaminya.“Mas kok sudah pulang? Bukannya, Mas bilang kalau pulang jam lima sore?” tanya Cani heran.“Hari ini pabrik tutup lebih awal. Kamu tahu sendiri ‘kan? Besok sudah lebaran,” jawab Han tersenyum tipis.“Oh ... Yaudah, Mas Han mandi dulu gih. Terus istirahat,” pinta Cani mengelus pundak Han.“Dan membiarkanmu membersihkan rumah sendirian? Jangan bercanda, Sayang. Aku tidak ingin melihatmu kelelahan,” tolak Han bersikukuh untuk membantu Cani.“Baiklah ... Mas ganti baju dulu. Baru boleh bantu aku. Ini tinggal nyapu lantai aja kok, Mas,” tutur Cani memberi tahu. “Nanti, Mas Han bantuin bersih-bersih rumah saja,” tambah Cani.“Iya, Sayang. Aku ganti baju dulu.” Han pamit undur diri.Setelah Han masuk untuk berganti pakaian. Cani lanjut membersihkan toko. Karena besok hari raya idul fitri. Jadi, semua harus serba

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-27
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 28. Surat Cerai Dari Mas Irawan

    Di tengah kebahagiaan keluarga kecil Cani. Selalu saja ada yang mengganggu. Contohnya, ya satu ini. Kedatangan Mas Irawan yang tiba-tiba. Tanpa undangan, atau pemberitahuan terlebih dahulu.“Loh? Kok ada Han?” Mas Irawan tampak sangat terkejut. Kedua matanya melotot. Seperti ingin mengeluarkan isinya.Cani masih kesal terhadap kakak pertamanya. Bagi Cani, kelakuan Mas Irawan tidak bisa diampuni. Terlalu melampaui batas jahatnya.“Ada perlu apa, Mas Irawan datang ke sini?” ketus Cani.Mark sedikit terkejut melihat respons Cani. Han pikir, Cani akan letoy seperti yang sebelum-sebelumnya. Ternyata Han salah besar. Di sini Cani begitu tegas. Tidak menunjukkan sifat lembutnya.“Haduh, kamu jangan galak-galak dong, Ni,” protes Mas Irawan.Perhatian Cani tertuju pada sebuah map berwarna biru yang ada di genggaman Mas Irawan. Dengan kasar, Cani merebut map tersebut. Cani amat sangat murka, setelah mengetahui lembaran apa yang ada di dalam map itu.Cani pun menunjukkannya kepada sang suami. Ha

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-28
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 29. Rencana Manis Untuk Mas Irawan

    “Sth ... Jangan menyebutnya begitu. Nanti Bosku bisa ngambek,” goda Han menakut-nakuti Cani.“Eh? Aduh! Aku nggak maksud ngatain Pak Marci kok, Mas. Barusan refleks aja,” kilah Cani gelagapan.“Mas Han nggak bakal aduin aku ‘kan?” Cani mulai khawatir.Han tersenyum tipis, kemudian menjawab, “Enggak kok, Sayang. Kamu tenang saja. Lagi pula, aku tidak sedekat itu dengan Bosku.”Cani merasa lega. “Oh ya, Mas. Aku belum merayakan hari raya ketupat. Rencanaku sih besok. Kebetulan, Mas hari ini sudah gajian,” ujar Cani. “Hari raya ketupat? Itu seperti apa? Aku tidak mengerti,” tanya Han bingung sekaligus penasaran.“Mas ini orang Indonesia atau bukan, sih? Mas bukan orang Jawa ya?” Bukannya menjawab, Cani justru balik bertanya dengan mengeluarkan nada penuh curiga.Ekspresi Cani yang menyipitkan kedua matanya, membuat Han tergelitik.“Mas Han ih ... Jawab dong! Kok malah ketawa!” desak Cani tidak sabaran.“Waktu kita menikah. Keluarga, Mas nggak ada yang datang. Sampai sekarang, aku nggak

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-30
  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 30. Insiden Penusukan Han

    “Assalamualaikum, Mbak Melati,” ucap Cani begitu sampai di kediaman di mana istri Mas Irawan bekerja.Mbak Melati bekerja di rumah Bos pemilik peternakan bebek. Bukan untuk menjadi pembantu. Melainkan hanya menjadi juru masak di sana.Cani mengunjungi Mbak Melati di waktu senggang. Itulah mengapa, Mbak Melati bisa menemui Cani.“Ada apa, Cani? Kok tumben kamu datangi aku di tempat kerja?” tanya Mbak Melati. “Kamu ‘kan bisa, mampir di rumah saja. Oh ya, kamu datang ke sini sama siapa?” lanjutnya.“Aku tadi diantar suamiku, Mbak. Aduh, maaf ya, Mbak Melati. Kalau aku datang ke rumah. Nanti ketahuan Mas Irawan,” jelas Cani agak takut.Mbak Melati menaikkan sebelah alisnya.“Memangnya kenapa kalau suamiku tahu? Hubungan kalian masih belum membaik, setelah urusan warisan itu?” Mbak Melati penasaran.“Eh? Kok masalah warisan? Itu sudah lewat loh, Mbak. Ini ada masalah baru. Mbak Melati enggak tahu?” Cani cukup terkejut dengan respons Mbak Melati.Mbak Melati langsung menggelengkan kepala d

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-31

Bab terbaru

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 131. Rio Mulai Terobsesi

    Rio memutuskan untuk melihat langsung tempat kejadian. Begitu sampai di sana, Rio benar-benar dibuat bingung. Rio mengamati anak buahnya yang sedang membersihkan lokasi. Terdapat banyak darah yang menghiasi pelabuhan miliknya. "Han seperti kembali ke masa sebelum dia menjadi Godfather. Apakah Kania setara dengan Tuan Felix?" Rio terus bertanya-tanya serta menerka-nerka mengenai alasan dibalik tindakan Han. "Bukankah Godfather secara tidak langsung menyatakan perang?" celetuk Mizu. "Kita harus melapor pada Pemimpin Kartel," usulnya khawatir. "Jangan sampai peristiwa ini sampai ke telinga Pemimpin. Aku ingin bermain-main dengan Godfather." Rio melarang. Ia tersenyum lebar, darahnya mendidih akibat terlalu senang. "Akhirnya! Setelah tujuh tahun hidup dalam kebosanan, aku bisa merasakan gairahku bangkit!" Rio terlihat sangat menyeramkan di mata para anak buahnya. Mereka sadar jika monster yang selama ini tertidur, kini telah bangun. Tak hanya satu monster, melainkan dua monster. At

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 130. Sentuhan Hangat Rio Pada Tubuh Cani

    "Mulai sekarang, jangan pikirkan apa pun. Tuan Han akan segera datang, dan membawamu kembali ke pelukannya," tegas Xuxi tak menyerah untuk meyakinkan Cani. Cani menganggukkan kepalanya sebagai tanda bahwa ia mempercayai perkataan Xuxi. "Tuan Han jauh lebih hebat ketimbang Rio, atau pria lain di luar sana." Xuxi menggenggam erat kedua tangan Cani. "Mas Han ...." lirih Cani. Xuxi tersenyum tipi. "Iya, Mas Han, suamimu, seorang pemimpin mafia terhebat sejagat raya," ucapnya mantap. "Mas Han masih hidup," gumam Cani. Sebuah beban berat seakan terangkat dari pundak Cani setelah mendengar penuturan Xuxi. Bagaimana tidak?Semenjak Han dinyatakan meninggal oleh Rio, Cani dalam bayang-bayang duka, dan hati yang terluka akibat harapan yang hampir sirna. Kehilangan Han bagaikan kehilangan separuh jiwanya. Cani menjalani hari-hari dengan kesedihan yang mendalam. Dan kabar ini bagaikan embun pagi yang menyegarkan jiwa yang haus.Cani merasa sangat lega, sebuah harapan yang terkubur dalam

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 129. Xuxi, Pembunuh Bayaran Han

    Angin malam berdesir di antara pepohonan yang mengelilingi penginapan sederhana di pinggir kota. Rombongan kecil yang terdiri dari beberapa pengawal dan seorang wanita berambut hitam legam bernama Harlin, berhenti di sana untuk beristirahat.Harlin kelelahan dari perjalanan panjang, ia masuk ke kamarnya yang sederhana, bau kayu dan debu menyapa indranya. Ia melepas pakaiannya dan segera tertidur lelap.Dari kejauhan, di balik bayangan pepohonan, sesosok wanita lain mengamati penginapan. Pakaian wanita itu serba hitam, menutupi tubuhnya dengan sempurna, seperti ninja.Mata tajamnya, yang tersembunyi di balik kain penutup wajah, tak melewatkan satu gerakan pun di dalam penginapan. Ia menunggu dengan sabar seperti ular yang mengintai mangsanya.Ketika malam semakin larut, dan keheningan menyelimuti penginapan, wanita berpakaian ninja itu bergerak. Dengan lincah dan senyap, ia menyusup masuk ke dalam penginapan. Pergerakannya begitu cepat dan mematikan. Satu per satu pengawal Harlin r

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 128. Jebakan Han Untuk Hime

    Keesokan harinya, Hime menyerahkan sebuah flashdisk kepada Han. Wajahnya pucat, tangannya gemetar sedikit.Han menerima flashdisk itu.“Terima kasih, Hime. Aku akan segera memeriksa isi flashdisk. Kamu boleh kembali ke tempatmu,” ujar Han.“Han, aku dengar kemarin utusan Rio datang ke sini. Ada apa? Kenapa kamu tidak memberi tahuku?” Tentu Hime akan menanyakan hal tersebut.“Itu bukan hal penting yang harus dibicarakan. Bisakah kamu meninggalkanku?” Han enggan menjawab, ia kembali mengusir Hime secara halus.Hime mengeluarkan napas lelah. “Kalau kamu butuh sesuatu, hubungi aku segera,” pungkas Hime sebelum melenggang meninggalkan ruangan Han.Setelah kepergian Hime, Han kembali ke tempat duduknya. Ia membuka laptop miliknya, lalu menancapkan flashdisk hitam yang diberikan Hime. Ia mulai menganalisa data.Sebenarnya, tadi malam, setelah memerintahkan Hime untuk merekap kegiatan Kartel selama ia bersembunyi di Indonesia, Albert mendatangi Han, dan dengan senang hati Albert memberi tahu

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 127. Mizu, Si Pengirim Surat Untuk Han

    Di tengah malam yang sunyi, sepotong keberanian menembus batasan gelap. Seorang pria, utusan dari Rio, bergegas menuju kediaman utama Keluarga Ditmer. Dengan hati penuh tekad, ia yakin Han berada di dalam sana.Langkahnya dipercepat, semangatnya tak tergoyahkan meski ia tahu risiko yang mengintai. Namun, ketika ia mendekati gerbang, suara tembakan menghampirinya. Beberapa peluru bersarang di sekitarnya, dan tanpa ampun, satu di antaranya mengena di lengannya. Rasa sakit menjalar, tetapi ia tak mundur. Misi ini adalah tentang pengorbanan, dan ia telah siap untuk menghadapi segala konsekuensi.Saat pria itu terjatuh, salah satu anak buah Han yang berjaga berlari menghampiri. Di belakangnya ada Albert yang mengikuti. "Siapa kau?" tanya Albert tegas."Aku hanya orang yang diutus oleh Bos Rio," jawab Si Pria menahan sakit di lengannya. Albert mengernyitkan dahi. Detik kemudian, Albert mengarahkan moncong senjatanya tepat di kepala orang itu. "Di mana Cani?" tekan Albert penuh ancaman

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 126. Mental Cani Dipermainkan Rio

    Rio berdiri di depan jendela besar yang menghadap ke lautan, ia memandang gelombang yang menghantam pantai. Dengan ketenangan yang dipaksakan, Rio merencanakan langkah berikutnya. Ia tahu bahwa waktu semakin sempit. Mengingat anggota kartel Han sudah mengepung kediamannya. "Aku ingin kalian bersiap. Kita akan menggunakan jalan rahasia untuk keluar dari sini," perintah Rio kepada anak buahnya.Jalan rahasia yang dimaksud Rio adalah rute tersembunyi, yang hanya diketahui oleh Rio dan beberapa orang terpercayanya saja. "Pastikan untuk meninggalkan semua jejak yang bisa mengindikasikan keberadaan kita di sini," lanjut Rio. "Biarkan mereka berpikir bahwa kita masih ada di dalam rumah."Sementara anak buahnya bersiap, Rio kembali ke kamar tempat Cani dikurung. Ia melihat Cani yang terbaring lemah di ranjang, wajah Cani terlihat pucat dengan lengan yang sudah dibalut perban. "Kamu begitu indah, Cani," gumam Rio terus memperhatikan Cani. Rio tidak bisa berbohong, Cani memang cantik den

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 125. Han Mengejar Ke Meksiko

    Detik-detik setelah mengetahui jika Cani sedang bersama Rio, wajah Han menegang. Amarah membara di matanya. "Rio, si bajingan itu, berani-beraninya menculik istriku!"Tanpa ragu, Han langsung menghubungi Marci menggunakan ponselnya. Han menceritakan semua yang menimpanya kepala Marci. "Marci, lacak Cani. Pakai semua yang kamu punya," perintah Han dingin dan penuh ancaman.Marci yang dari dulu sudah terbiasa dengan sifat tegas bosnya, segera menjalankan tugas. Ia mengakses sistem pelacak canggih yang terhubung ke perangkat kecil di bawah kulit Cani, sebuah alat yang ditanamkan Han tanpa sepengetahuan Cani. Data lokasi Cani muncul di layar monitor, titik bergerak cepat menuju bandara. "Cani menuju bandara, sepertinya Rio akan membawa Cani ke Meksiko. Tidak ada tempat lain selain Meksiko," lapor Marci dengan napas tersengal.Han langsung tancap gas. Ia melaju dengan kecepatan tinggi menuju bandara. Adrenalinnya memuncak saat bayangan wajah Cani yang ketakutan terbayang di benaknya. I

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 124. Penculikan Cani?

    Mobil bagaikan sebuah peti mati yang beroda. Gelap, sempit, dan mencekik. Tali nilon yang melilit pergelangan tangan Cani terasa semakin mengerat, menciptakan rasa sakit yang membakar.Cani mencoba lagi, dan lagi, menarik-narik tali itu, namun hanya rasa perih yang menusuk kulitnya. Di bibirnya, lirih dan putus asa, terucap hanya satu kalimat, "Mas Han ... Tolong aku ...." Kalimat itu bergema dalam kegelapan, sebuah permohonan yang mungkin tak akan pernah sampai.Di luar, kegelapan pedesaan berganti dengan pemandangan jalan raya yang semakin ramai. Lampu-lampu kota mulai bermunculan, tapi bukan kota yang dikenalnya. Cani menyadari, ia dibawa jauh, jauh dari tempat tinggalnya. Jalan raya berganti dengan jalan yang menuju bandara.Hati Cani mencelos. Ia jelas sudah dibawa ke luar kota, dan sekarang ... Sebuah bandara? Ke mana ia akan dibawa? Keputusasaan mencengkeram Cani lebih erat."Mas Han ... Kamu di mana?" isakannya terdengar di antara giginya yang terkatup.Cani menendang k

  • Suami Miskinku Ternyata Mafia Kaya   Bab. 123. Rio Mulai Bertingkah

    Kedatangan Rio membuat Han makin memperketat penjagaannya. Terutama pada Cani yang sepertinya diincar oleh Rio. Han ingin melakukan pertemuan kembali dengan Rio, guna mempertanyakan maksud, dan tujuan Rio datang ke Indonesia. Akan tetapi, Rio seperti belut yang licin. Tak mudah untuk bertemu Rio lagi. Bahkan Han tak mampu melacak keberadaan Rio. "Ke mana si keparat itu?" geram Han meremas gelas yang ia genggam. "Entah lah, apa mungkin dia kembali? Tapi, aku sudah mengecek di seluruh bandara, dan pelabuhan. Rio belum keluar dari negara ini," jelas Marci. "Mungkin Rio hanya menggertak saja," sahut Hime. Semua orang tampak panik, dan gelisah saat mengetahui Rio mengunjungi Han, kecuali Hime yang terlihat biasa saja, malah cenderung ke santai. "Rio itu pembisnis, kalau boleh menebak, mungkin ada pekerjaan di sini, berhubung dia tahu kamu bersembunyi di sini, Rio mengunjungimu," urai Hime. Han menyipitkan matanya saat mendengar celoteh Hime. "Jadi, Rio sudah tahu aku bersembunyi d

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status