Share

Bab. 20. Loh? Ke Mana Uang Cani?

“Bukannya aku nyesel atau apa, Ni. Aku pengen tinggal di sini untuk sementara waktu. Setelah hubunganku sama istriku membaik. Aku bakal pergi dari sini. Dan nggak kerja lagi sama kamu, Ni,” kilah Mas Irawan.

Cani menghembuskan napas lelah. Tidak ada gunanya saling melempar argumen dengan kakaknya.

Melawan seseorang yang pandai bersilat lidah memang susah, dan tidak ada gunanya.

“Baiklah, Mas Irawan boleh tinggal di rumah ini. Kebetulan. Rumah ini ‘kan punya banyak kamar,” sahut Han mengambil keputusan.

Sebenarnya Cani tak setuju. Mengingat kelakuan tercela Mas Irawan terhadapnya. Cani masih sedikit kesal.

Namun, berhubung Cani sangat menghormati suaminya. Mau tak mau, Cani setuju dengan Han.

Perbincangan mereka terhenti saat ada beberapa pembeli yang datang.

Dengan sigap Cani melayani para pembeli. Begitu pun dengan Mas Irawan yang menunjukkan kinerjanya.

Sementara Han berpamitan untuk berangkat bekerja.

“Hati-hati, Mas,” ucap Cani setelah mencium punggung tangan Han.

Selama b
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status