Share

Bab. 11. Meninggalnya Mbak Fatin. Goodbye, Mbak

Mbak Fatin mengungkapkan rasa malunya pada Cani. Karena hanya Cani yang bersedia menemaninya di rumah sakit.

Bahkan, dengan senang Hati Cani merawat anak Mbak Fatin, tanpa diminta.

“Kenapa kamu tidak menertawakan kondisiku?” ucap Mbak Fatin. Suaranya terdengar lirih.

Kini Mbak Fatin tengah berbaring lemas, di atas ranjang rumah sakit.

Cani tersenyum lembut sambil mengelus kening Mbak Fatin.

“Orang lagi kena musibah, kok diketawain?” balas Cani. “Apa yang terjadi, Mbak? Kenapa, Mbak bisa seperti ini? Terus, suamimu ada di mana?” cecar Cani ingin tahu.

“Aku memergoki suamiku bercinta dengan wanita lain,” lirih Mbak Fatin.

Mbak Fatin terdiam cukup lama. Cani sengaja tak memaksa Mbak Fatin untuk langsung bercerita. Toh, kondisi Mbak Fatin belum sepenuhnya pulih.

“Kami bertengkar hebat. Lalu dia pergi entah ke mana. Setelah kepergiannya. Banyak debt collector datang untuk menagih hutang suamiku. Aku sangat tertekan,” urai Mbak Fatin.

“Dadakku sesak setiap kali aku mengingat kelak
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status