Share

Bab. 10. Mbak Fatin Menyambut Karma

“Huh? Apa, Mas? Coba ulang, barusan ngomong apa? Tadi ada truk lewat. Jadi suara, Mas Han tidak kedengeran!”

Han tersenyum tipis. Dia menggelengkan kepala.

“Lupakan saja, Sayang. Aku juga sudah lupa,” kata Han.

“Iiihhh ... Apa sih? Baru juga bentar! Sudah lupa saja,” gerundel Cani.

Cani tak mau ambil pusing. Dia lebih memilih untuk mengakhiri obrolan. Dan menyandarkan kepala pada punggung suaminya.

Keesokan hari. Cani meminta sang suami untuk membereskan barang milik Mbak Fatin yang masih ada di depan rumahnya. Seperti kursi dan meja kayu.

Han menyewa sebuah tosa untuk mengembalikan barang tersebut.

Setelah Han kembali dari mengantar barang Mbak Fatin. Mereka mulai membersihkan toko. Cani berniat menggunakan toko tersebut untuk berjualan. Daripada dianggurin.

“Kenapa toko ini, lama dibiarkan tak terpakai?” tanya Han masih penasaran.

Sebenarnya, pertanyaan seperti itu pernah Han pertanyakan pada Cani. Namun, waktu itu Cani enggan menjawab.

“Ibu tiriku tidak memperbolehkan tok
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status