Share

Malangnya Mey

"Permisi," ucap salah satu petugas berbaju dinas. "Apa disini rumah Bapak Kusni?"

Nita dan Wati mengangguk. Tidak lama, seorang wanita paruh baya dan pria paruh baya keluar dari sebuah mobil rentalan dan berjalan memasuki halaman rumah Bulek.

"Bu Minah?" sapa Wati pangling. "Ini benar Bu Minah, kan?"

"Masya Allah, Wati!" Wanita yang Wati panggil Bu Minah berjalan cepat mendekat. "Kamu tinggal di Kampung ini, Wat? Emak sama Bapak kamu gak pernah cerita kalau rumah suami kamu disini."

Wati mencium punggung tangan tetangga orang tuanya di Kampung. Kini, tebakannya pasti tidak meleset. Dua pasangan paruh baya itu sedang mencari Mey. Mey Saroh, bukan Meylinda.

"Bu Minah cari Mey?"

Kedua mata Bu Minah berembun. Kepalanya mengangguk lemah dan bibirnya berucap. "Sudah dua tahun ini kami kehilangan jejak Mey, Wat. Terakhir, ada teman Bapak yang bilang kalau mereka bertemu Mey di kota," papar Bu Minah sendu. "Waktu kami cari kesana, kontrakan Mey kosong, ada tetangga yang bilang kalau Mey sempa
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status