Share

Ngajakin Gelud

"Bawa apa kamu ke rumah Nita tadi?"

Mbak Wati menghentikan langkah ketika Bulek Murni bertanya dan berdiri di samping rumahnya sambil bersedekap dada.

"Kolak, Bulek."

"Oh, gitu ya kamu sekarang ... ngasih kolak ke Nita sama Bulek kamu lupakan, iya?"

"Eh?" Mbak Wati keheranan. "Kolak Bulek di meja dapur. Tadi aku panggil-panggil gak keluar, jadi aku taruh di atas meja. Coba Bulek lihat."

"Halah, alasan!" Suara Bulek Murni meninggi. "Kamu sengaja kan gak mau ngasih Bulek kolak?! Mentang-mentang sudah baikan kamu sama Nita, iya?"

"Bukan begitu, Bulek ...."

"Sudah lah, istri keponakanku memang gak ada yang peka. Kamu tau kan kalau Bulek ini orang yang dituakan, harusnya dahulukan Bulek, bukan malah Nita!" Bulek Murni naik pitam melihat Mbak Wati yang mulai akur dengan iparnya. "Jangan mentang-mentang sudah baikan lalu kamu melupakan Bulek gitu aja. Dosa kamu! Zalim!"

Hadi yang baru saja keluar dari rumah Adam seketika mengerutkan kening ketika matanya menatap pada sosok Mbak Wati yang ber
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status