Share

Tinggal yang Nyaman, Paklik!

Mbak Wati menghela napas lega ketika melihat suaminya menggandeng tangan Farhan menjauhi teras rumah Bulek. Setidaknya, wajah Paklik tidak semakin babak belur karena ulah Hadi. Kasihan, batin Wati.

"Tolong Paklik diamankan dulu, Pak RT," kata Mbak Wati cemas. "Nanti kalau tetap disini sampai polisi datang, khawatir Mas Hadi gelap mata. Paklik bisa-bisa meregang nyawa saat ini juga."

Wajah Paklik pias. Salah satu matanya sudah terasa semakin membengkak karena pukulan tangan Adam yang tidak main-main. Kalau sampai Hadi keluar lagi dan melampiaskan amarahnya, bisa dipastikan wajah Paklik sudah habis tak bersisa.

"Selamatkan aku, Pak RT. Ayo!" rengek Pak RT takut. "Bawa aku sembunyi, mending masuk bui daripada mati di tangan keponakan sendiri," ucapnya dengan suara bergetar.

"Biarkan saja lah, biar Mas Hadi hajar sekalian. Berani menyiksa istri sendiri harusnya paham konsekuensinya. Apalagi Bulek Murni punya dua keponakan yang pasti gak akan tinggal diam melihat Bulek mereka dihajar ha
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status