Share

Ditangkap Polisi

"Cepat, Mas!" teriak Seila lantang. Suaminya seketika berlari semakin kencang karena teriakan Seila. "Lebih cepat lagi! Rugi kamu menjadi juara lomba lari kalau sampai disini kurang dari satu menit!" imbuhnya masih berteriak.

Sementara di dalam rumah, Adam menepuk-nepuk lembut pipi Bulek berharap wanita paruh baya itu mau membuka mata.

"Buka mata, Bulek! Tolong ... dengarkan Adam, buka mata Bulek!"

Mbak Wati dan Nita semakin kalut. Tangis keduanya semakin membuat Adam kebingungan.

"Ayo, Mas Adam, mobil sudah di depan," kata Seila. Adam segera membopong tubuh Bulek sendirian. Benar-benar sendirian. Kemarahan membuat tenaganya jauh lebih kuat meskipun tubuh Bulek tergolong berisi. Tidak, banyak lemak seharusnya. Gendut.

Di teras rumah, Paklik menangis meminta maaf dan meneriaki istrinya. "Buk, maafkan Bapak, Buk!" teriak Paklik. "Buk ...."

Bugh ....

Adam sempat menendang tubuh Paklik yang menghalangi jalannya. Suami Nita itu benar-benar menjadi pria mengerikan sore ini. Kelembutan hat
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status