Share

Bab 30

Lisa pun mengangguk, tanda menyetujui perkataan Mas Romi. Pintar sekali dia berakting, padahal dua hari yang lalu aku melihat dia sedang belanja, serta bermesraan dengan pria lain. Terapi saat ini di depan mataku sendiri, ia malah merayu Mas Romi lagi.

Kebetulan aku melihat itu semua, sebab saat ini Mas Romi dan Lisa sedang berada di ruang televisi. Dan aku juga sedang menemani Bu Rahma menonton, sambil memotong buah untuk camilannya. Karena Bu Rahma saat ini benar-benar sudah lumayan pulih, ia bahkan sudah bisa makan sendiri, walaupun masih belepotan.

"Aku yakin, pasti kamu seperti ini karena ada maunya kan?" tanya Mas Romi.

"Ih, kamu tau aja sih, Mas. Aku memang lagi pengen belanja nih, Mas. Belanja yuk," ajak Lisa.

Ternyata ia merayu Mas Romi karena dia ingin mengajak Mas Romi belanja. Harus pintar ternyata, jika menjadi pelakor itu. Harus pintar merayu maksudnya.

"Mas, kita ngobrolnya jangan di sini yuk! Aku nggak nyaman," ajak Lisa, sambil melirik ke arahku.

"Memangnya kenapa, S
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status