Sahabatku Perebut Suamiku

Sahabatku Perebut Suamiku

last updateLast Updated : 2023-01-19
By:  GyaraOngoing
Language: Bahasa_indonesia
goodnovel16goodnovel
10
9 ratings. 9 reviews
68Chapters
6.5Kviews
Read
Add to library

Share:  

Report
Overview
Catalog
SCAN CODE TO READ ON APP

Rumah tangga Desya diuji sejak munculnya seorang sahabat lama kala dirinya tidak bisa berjalan. Sahabatnya itu datang sebagai perawat di rumahnya, tetapi semakin hari, menunjukkan dirinya sebagai orang ketiga. Bahkan, terlihat ingin berniat menguasai segalanya. Desya memilih mengikuti sebuah alur permainan dan menyusun rencana di belakang sahabat dan suaminya. Akankah Irma berhasil merebut harta, tahta, dan pria milik Desya?

View More

Chapter 1

Bab 01. Si Cantik?

"Kamu keramas lagi Mas?" tanya Desya.

Desya mengingat suaminya itu kemarin baru saja keramas di rumah sakit, dan Rangga adalah orang yang jarang keramas kecuali setelah bermain dengan Desya.

"Akhir-akhir ini kamu sering banget keramas, kemarin waktu kamu mandi di rumah sakit keramas, hari ini juga, padahal kamu paling malas mandi keramas paling kalau kita habis main saja kamu keramasnya." pekik Desya yang mulai merasa semakin aneh dengan tingkah suaminya. Belum lagi isi chat yang sempat Desya baca dari layar ponsel Rangga.

"Memang ada yang melarangku keramas! Siapa yang bayar tagihan air di rumah ini? Pertanyaanmu ada-ada saja! Bahkan hal sekecil ini pun kamu permasalahkan!” bentak Rangga tiba-tiba.

Desya sangat terkejut. Itu adalah bentakan pertama kali Rangga kepada Desya seumur hidupnya. Sebelum ini, Rangga dikenal sebagai sosok penyayang dan lembut, namun Desya merasa suaminya menjadi berubah dalam beberapa hari ini, semenjak dia sakit dan harus dirawat oleh Irma, sahabatnya yang menjadi perawat khusus untuknya dan tinggal di kamar tamu.

"Kamu bahas soal keuangan dengan saya Mas?" 

Rangga terdiam. Dia sadar siapa sebenarnya dia tanpa Desya. Rangga hanya seorang HRD dan Desya adalah pemilik perusahaan dari sebuah produk kecantikan dan sudah lumayan besar pendistribusiannya. Namun, setelah menikah, perusahaan itu dikelola oleh Rangga agar Desya bisa fokus untuk hidup santai dan sehat demi program kehamilan. Sayangnya, Desya masih belum juga hamil! Memikirkan itu, Rangga kembali kesal.

"Saya yang bekerja, Desya! Saya kepala keluarga," tegas Rangga.

Desya tersenyum kecut menanggapi perkataan suaminya yang seperti lupa ingatan itu. Desya diam, tidak melawan. Bagaimanapun, dia adalah seorang istri. Tidak dibenarkan untuk melawan dan membentak suaminya meskipun dalam hati Desya ingin sekali berkata kasar. Desya memilih diam agar tidak menimbulkan keributan lebih panjang lagi.

Rangga yang sudah emosi, kemudian memakai baju dan mengambil ponselnya yang ada di depan Desya. Dia keluar dari kamar dan pergi.

Desya menundukkan wajahnya. Perkara jatuh dari tangga adalah hal paling membuatnya trauma. Bukan dari segi tragedinya atau cedera yang dialami, tetapi sikap suaminya yang mulai berubah. Entah karena kondisinya saat ini atau .... 

"Wanita lain? Siapa sebenarnya si cantik yang Mas Rangga maksud itu?" Desya berbicara lirih dengan dirinya sendiri. Dia teringat sebuah pesan dari kontak bernama Si Cantik saat Rangga sedang mandi. Namun, dia adalah seorang Istri yang menghormati privasi suami. Jadi, dia tidak membuka pesan itu sendiri. Belum sempat bertanya pada Rangga tentang si Cantik dan isi pesannya, Rangga sudah terlanjur marah karena pertanyaan tentang "keramas". 

Desya mulai berpikir, mencari jalan keluar, mencari histori-histori kejadian sebelum ini,  

"Apa mungkin Si Cantik itu Irma?" Desya menatap ke langit-langit kamar, sesekali dia menatap keluar jendela. Terlihat, rintikan air hujan mulai melukis di kaca jendela kamarnya, petir menyambar dan deru guntur memecahkan keheningan, membuat Desya terkejut. Terlintas sesuatu yang membuat Desya curiga.

"Ya, kemarin juga saat hujan, petir, dan guntur, mereka pergi keluar. Padahal, keduanya naik mobil. Tapi, tak ada jawaban dari panggilan teleponku untuk waktu yang sangat lama. Kata mereka, pohon tumbang membuat kancing baju berantakan dan resleting terbuka. Tapi, masa sampai lipstik berantakan dan banyak sampah tisu di dalam mobil?" Desya berbicara sendiri seperti orang gila.

Dia memang dibuat gila oleh perubahan sikap Rangga yang mendadak ini. 

Pikiran Desya mulai bercabang lagi, kepalanya pening, dadanya sesak, jantungnya berdebar kuat, otaknya panas. 

Desya mencengkeram sprei yang dia duduki. "Kurang ajar jika itu benar terjadi! Tapi, apakah benar seperti itu kejadiannya? Aku harus selidiki dulu!" 

Andai saja Desya bisa berjalan dan memergoki mereka, pasti semua akan cepat terungkap. Namun, untuk bergerak ke kamar mandi saja susah. Apalagi harus mengendap-endap turun tangga ataupun lari jika terancam ketahuan?

"Sial! Kaki sialan!" rutuk Desya menatap kakinya kecewa.

****

Rangga duduk di sofa ruang tamu. Dia takut kebohongannya terbuka di depan Desya. Tak lama, dia membuka ponselnya dan menemukan sebuah pesan yang belum terbuka dari Si Cantik, pujaan hatinya baru-baru ini.

Rangga tersenyum lega karena pesan belum terbuka. Berarti, Desya tidak menyadari pesan ini. Dengan cepat, pria itu lalu membalas pesan Si Cantik. 

[ Aku juga kangen, aku di ruang tamu. Kamu kesini temani aku ] 


Irma yang sedang bermain ponsel dan mendapatkan pesan Rangga, langsung membuka isi pesannya dan bergegas keluar kamar.

"Mas …" panggil Irma pelan.

"Hai Irma, kamu tidak istirahat?" sapa Rangga dengan ramah.

"Tidak, Mas. Kamu kenapa tidak temani Desya di atas?"

"Aku sedang kesal dengannya,"

"Kenapa?" tanya Irma.

"Perihal keramas saja dia permasalahkan. Lalu saat aku membahas soal keuangan, dia marah dan menyinggungku!" gumam Rangga sambil memasang wajah benci karena membayangkan ucapan Desya tadi.

"Aku mengerti, Mas. Saranku, lebih baik Mas Rangga jangan terlalu mencolok. Biar saja jangan keramas dulu. Desya itu wanita detail, aku kenal dia dari dulu. Hal sekecil apapun kalau menurutnya ganjil akan dia cari sampai akarnya," 

"Benar juga, bahaya kalau sampai kita ketahuan." Rangga menyandarkan punggungnya di sofa ditemani Irma.

"Aku buatkan teh ya Mas." Irma  tersenyum lalu pergi ke dapur.

Sementara itu, Rangga masih duduk dengan mata melihat ke plafon rumah. Berpikir bagaimana caranya Rangga menutupi hubungan terlarang ini dari Desya. Desya adalah pribadi yang cukup kritis jika ada masalah. Mungkin, jika di luar negeri dia akan melamar sebagai anggota CIA. Desya pintar mengungkap sesuatu.

Irma datang dengan secangkir teh. Ditaruhnya teh itu di meja. Kemudian, mengarahkan wajahnya tepat mengenai mata Rangga.

"Tidak usah terlalu dekat," pekik Rangga kaget. Dia khawatir Desya tiba-tiba muncul.

"Kenapa? Desya tidak mungkin ke sini Mas, dia tidak bisa jalan kan?" peringat Irma.

Rangga seketika sadar. Pria itu mengangguk dan menyeruput teh yang Irma buatkan secara perlahan.

"Manis seperti kamu,”

"Ah, Mas Rangga ini bisa saja!"  Irma tertawa dan merangkul Rangga, menyenderkan kepalanya di dada Rangga yang bidang. Terdengar degupan jantung yang kencang. Rasa itu, rasa menginginkan yang tidak seharusnya. Membuat Rangga berdebar jika berdekatan dengan Irma apalagi bersentuhan.

Sementara itu, Desya masih bertengkar dengan logikanya. Sesekali, dia meneteskan air matanya saat kepingan puzzle tentang suaminya dan Irma mulai terkumpul. Hatinya sakit, apa mungkin suami dan sahabatnya mengkhianatinya? 

Saat logikanya mulai menemukan titik terang, hatinya menolak. Rasa sayang dan hormat Desya terhadap Rangga dan Irma sangat besar. Tidak mungkin jika mereka menghianatinya, kan? 

Desya menangis, mengambil bantal di sampingnya dan menaruhnya di lutut, memeluknya dan menekuk lututnya.

Lututnya sudah tidak begitu terasa sakit, sudah membaik. Desya sadar ada perkembangan baik dari cederanya. Desya berharap agar segera pulih dan bisa mencari tahu kebenaran yang sudah terjadi. Meskipun kebenaran itu menyakitkan.

"Kuharap aku salah. Kuharap dugaanku salah!" gumam Desya perih. 

Expand
Next Chapter
Download

Latest chapter

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Comments

user avatar
Popyani
numpang promo, Thor....Mampir di novel ku, ISTRI CULUN SANG RAJA KAMPUS. UDAH SAMPAI BAB 15
2023-07-21 13:21:15
0
default avatar
Rini Puspitasari
okokokokokkk
2023-07-21 03:57:52
0
default avatar
Hari Wibowo
apakah tidak ada kelanjutannya??
2023-03-29 15:36:46
0
user avatar
Saya Wito
pengen menjadi hervey di dunia nyata.........
2022-11-25 13:56:18
0
user avatar
Mblee Duos
semangat nulisnya kak... suka sama gaya bahasa juga alurnya...... jika berkenan, saling support yuk kak, dicerita aku MAMA MUDA VS MAS POLISI
2022-11-21 19:42:13
0
user avatar
noname
Bagus banget ceritanya
2022-11-21 09:16:55
1
user avatar
noname
Ceritanya cukup unik. Berbeda dengan drama rumahtangga yang sering aku baca, informasinya mudah dipahami. Bahasanya easy reading tidak terlalu banyak menggunakan istilah yang orang wan belum tentu pahami. Alurnya menarik selalu membuat pembaca penasaran di akhir bab. Sukses terus buat Author ...
2022-11-21 09:16:41
0
user avatar
Gyara
Perjuangan seorang wanita
2022-10-28 21:32:38
0
user avatar
RENA ARIANA
kerennnn lanjut semangat .........
2022-10-20 17:35:01
0
68 Chapters
Bab 01. Si Cantik?
"Kamu keramas lagi Mas?" tanya Desya.Desya mengingat suaminya itu kemarin baru saja keramas di rumah sakit, dan Rangga adalah orang yang jarang keramas kecuali setelah bermain dengan Desya. "Akhir-akhir ini kamu sering banget keramas, kemarin waktu kamu mandi di rumah sakit keramas, hari ini juga, padahal kamu paling malas mandi keramas paling kalau kita habis main saja kamu keramasnya." pekik Desya yang mulai merasa semakin aneh dengan tingkah suaminya. Belum lagi isi chat yang sempat Desya baca dari layar ponsel Rangga. "Memang ada yang melarangku keramas! Siapa yang bayar tagihan air di rumah ini? Pertanyaanmu ada-ada saja! Bahkan hal sekecil ini pun kamu permasalahkan!” bentak Rangga tiba-tiba. Desya sangat terkejut. Itu adalah bentakan pertama kali Rangga kepada Desya seumur hidupnya. Sebelum ini, Rangga dikenal sebagai sosok penyayang dan lembut, namun Desya merasa suaminya menjadi berubah dalam beberapa hari ini, semenjak dia sakit dan harus dirawat oleh Irma, sahabatnya ya
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more
Bab 02. Firasat
Malam itu udara terasa begitu dingin, wajar saja musim hujan telah tiba. Desya termenung dalam dinginnya malam. Dia yang sehari-harinya hanya terbaring si tempat tidur membuatnya jenuh. Dirinya putus asa, tak bisa melayani suaminya dengan baik seperti sebelum kejadian kecelakaan itu. "Mas …” panggil Desya pada Rangga yang sedang berada di sebelahnya bermain ponsel. Pria itu sudah kembali dari bawah. "Iya, Sayang?" Pria itu kembali berkata lembut. Desya sedikit senang karena sepertinya suaminya itu tidak terlalu berubah. "Apa kamu masih mencintaiku dalam keadaan seperti ini?" tanya Desya. Rangga tiba-tiba terdiam dan duduk di sebelah Desya. Dia mengingat semua yang sudah dia lakukan dengan Irma di belakang Desya, sedangkan Desya dalam keadaan sakit dan terpuruk. Rangga menatap Desya melihat keadaan seorang wanita yang sejak dulu berada disampingnya, susah maupun sedih. "Mas kenapa kamu diam?" "Iya Sayang, jangan ragukan soal itu." "Berarti kamu janji tidak akan berbuat cura
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more
Bab 03. Kamar
"Siapa ini?" tanya ibu Mertua Desya yang baru saja sampai dari bandara. Dilihatnya wanita bertubuh ramping, berkulit putih dan wajah yang terias rapi ini dengan seksama. Bibirnya tersenyum kemudian dibalas dengan senyuman oleh wanita yang ada di depannya. "Irma Bu," jawab Irma seraya mengulurkan tangannya. "Rangga?" Ibu Rangga melihat ke arah Rangga untuk meminta penjelasan. "Iya Bu, jadi dia ini sahabatnya Desya dia perawat di rumah sakit tempat Desya dirawat kemarin lalu saya bawa kesini agar bisa merawat Desya sampai sembuh." jelas Rangga. "Desya sakit apa kok Ibu tidak tau, sekarang ada di mana dia?" "Di kamar atas Bu--"ucap Rangga. Tanpa pikir panjang, Ibu Rangga berjalan melewati Irma dan Rangga kemudian naik ke kamar Desya. "Ibu!" teriak Desya pada seorang wanita paruh baya itu. Ibu Rangga mendekat dan duduk di sebelah Desya. "Kenapa bisa jadi seperti ini?" "Desya jatuh di tangga Bu, waktu sehabis mengepel lantai lalu Desya ingin menjemur baju tapi Desya terpeleset
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more
Bab 04. Sifat Asli
Desya tak sempat melihat siapa orang yang masuk ke dalam kamar. Dia tak sadarkan diri. Seseorang membopongnya dan dibawanya turun ke kamar pembantu. "Sudah kamu bersihkan Irma?" "Sudah Mas, letakan saja Desya disitu," ucap Irma seraya menunjuk pada ranjang usang yang sudah lama tak terpakai. Ternyata orang itu adalah Rangga. Rangga memindahkan Desya ke kamar pembantu karena Irma tidak mau tidur di kamar pembantu yang kotor dan sempit. Sedikit berat bagi Rangga untuk menuruti keinginan Irma bertukar tempat tidur. Pikirannya mulai kacau bagaimana nanti jika Desya sadar dan dia mempertanyakan soal ini? "Irma, kalau Desya kamu suruh tidur di sini, mau tidak mau, aku juga harus tidur di sini juga. Kamu bagaimana sih?" "Ya tidak apa-apa kan, Mas? Kalau kamu mau, kamu bisa tidur denganku di atas." Rangga hanya menurut saja dengan wanita pujaan hatinya. Logikanya sudah tidak bisa membedakan antara siapa nyonya dan penumpang di rumah itu. Pria itu tak peduli siapa dirinya tanpa De
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more
Bab 05. Obat
Irma dan Rangga kikuk dan salah tingkah mencari alasan apa untuk menutupi semua ini. Irma dan Rangga hanya bisa saling pandang mencari jalan keluar dari masalah yang mereka buat sendiri.“Ibu … “ sapa Rangga yang tiba-tiba melihat Ibunya sudah berada diantara mereka. Ibu Rangga duduk dan menatap Irma tajam. “Kamu ingin morotin anak saya?” “Tidak bu,” ucap Irma cepat. “Ibu dengarkan dulu. Jadi, Irma ini sebenarnya calon istri kedua Rangga.” “Rangga ingin kasih Ibu cucu. Ibu tau sendiri kan kalau Desya belum bisa hamil, tolong Ibu jangan marah,” susul Rangga yang kemudian berlutut di kaki ibunya. Mendengar kata cucu, Ibu Rangga mulai tenang. “Oh, bagus kalau begitu, tapi bagaimana dengan Desya apa sudah mengetahui hal ini? Kalau nanti dia minta cerai, bagaimana perusahaan kalian?” “Tenang bu, sebagian perusahaan sudah di tangan Rangga. Aku sudah tidak membutuhkan Desya lagi sebenarnya. Aku hanya iba dengan keadaannya sekarang.” ****** Desya masih di kamarnya. Kepalanya bertamba
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more
Bab 06. Pembantu Istanaku
"Hallo Pak Rehan," ucap Desya pada seseorang yang menelponnya itu. Rehan adalah seorang pengacara terkenal. Menurut Desya, Rehan adalah orang paling baik setelah almarhum ayahnya. Pak Rehan sudah seperti ayahnya sendiri. "Maaf Sya saya baru tahu dari teman kalau kamu ternyata kecelakaan jatuh dari tangga, ya?" ucap pak Rangga dengan nada yang panik. "Iya pak, dan saat ini Desya belum bisa berjalan karena cedera yang lumayan parah." "Oh i see, kapan-kapan saya datang ke rumah ya." "Tidak! Maksud Desya, tunggu Pak. Ada hal yang perlu Desya bicarakan dahulu sebelum pak Rehan ke sini." Desya mengintip dari balik jendela. Tak ada orang, di garasi sudah tak ada Irma dan Rangga. Ke mana perginya mereka? Desya sempat harus memikirkan apakah ada sesuatu diantara keduanya. Namun, dia sekarang sedang menyusun rencana dengan Pak Rehan. Lupakan Irma dan Rangga dulu. Ini lebih penting! "Saya ingin semua aset perusahaan menjadi atas nama saya pak," ungkap Desya. "Loh, kenapa, Sya? Apa ada
last updateLast Updated : 2022-10-06
Read more
Bab 07. Kehamilan
“Susu Untuk Ibu Hamil? Siapa yang sedang hamil di rumah ini?” sontak Desya berpikir apakah ibu mertuanya? Rasanya tidak mungkin beliau sudah tua. atau mungkin Irma? Hamil dengan siapa wanita itu, apakah Rangga ? Dada Desya bergejolak berdegup kencang dan matanya terasa panas. Terdengar seseorang membuka pintu dan Desya menatap tajam ke arahnya. “Sedang apa kamu di dapur Sya?” “Mas, kenapa kamu pulang se awal ini?” tanya Desya dengan mata yang masih tajam “Tidak boleh? Lagipula siapa yang akan memarahiku? Aku bos mereka!” ucap Rangga dengan sombongnya tak hiraukan siapa yang dia ajak bicara yang tak lain adalah pemilik perusahaan yang sebenarnya. “Lupakan itu dulu, aku ingin tanya sesuatu Mas,” “Apa?” Desya mengeluarkan kotak susu Ibu hamil kepada Rangga dan terlihat jelas wajah Rangga yang panik namun tetap berusaha menyembunyikannya. “Kamu hamil Sya?” “Bukan milikku, menurut kamu ini milik siapa Mas?” “Mana aku tahu, ibu mungkin belikan itu untukmu supaya kamu cepat hamil.
last updateLast Updated : 2022-10-18
Read more
Bab 08. Kotak Misterius
“Siapa yang bukan orang baik?!” bentak seseorang yang berada di pintu kamar Desya.“Kim… Nona Kim dia sebenarnya orang yang jahat. Padahal sahabatnya Yon Ara sangatlah baik dengannya namun Nona Kim justru merebut suaminya. Kejam sekali! Kamu sudah lihat episode terbaru drama Korea Pelakor Terkena Azab?”Perempuan itu meringis menaikkan satu alisnya mengetahui cerita Desya yang ternyata sedang berbicara sendiri mengenai serial drama yang dia tonton. “Ternyata selain tak bisa berjalan kamu jadi semakin gila ya? Bicara sendiri, hahaha Desya Desya” ejek perempuan itu yang tak lain adalah Irma.Niat hati Desya untuk menutupi apa yang ia ketahui dan menyindir pelakor itu agar merasa bersalah namun justru dia di ejek. Desya kesal namun memilih diam. Nenek sihir itu akan senang jika Desya melawan. “Hoek …”Desya menoleh ke arah Irma yang seketika menutup mulut dan hidungnya serta satu tangan lagi memegang perut kemudian lari ke toilet yang berada persis di samping kamar Desya.“Begitukah ora
last updateLast Updated : 2022-10-19
Read more
Bab 09. Kejutan
“Hah, obat?” Desya mengamati satu per satu produk obat yang ada di tangannya. Tampak selembar kertas bertuliskan resep. Terlihat dari tulisannya seperti tulisan dokter. Desya tersenyum, membaca secarik kertas dengan inisial R dia langsung mencari ponselnya dan menelpon Pak Rehan. “Apakah ini semua untukku?” “Kebetulan Bapak punya kenalan Dokter hebat, jadi bisa kirimkan kamu resep itu. Semoga lekas membaik dan segera bangkit dari masalahmu Desya,”“Terima kasih banyak Pak Rehan, Desya tidak tahu lagi harus berkata seperti apa. Intinya Desya bersyukur bisa mengenal Bapak yang begitu baik dengan saya.”“Dont mention It, saya sudah anggap kamu seperti anak perempuan saya sendiri,”Desya nampak semangat kali ini, dia tidak sendiri. Dia merasa ada dukungan penuh dari pengacaranya. Telepon tertutup, Desya membaca resep dokternya dan meminum obat-obat itu.Disembunyikannya obat-obatan itu di bawah kolong tempat tidur agar tidak ada yang mengetahuinya.“Desyaaaa!”Teriak seseorang yang bera
last updateLast Updated : 2022-10-20
Read more
Bab 10. Membaik
“Desya apa yang kamu lakukan!” Rangga melotot ke arah Desya yang tak sengaja membuat kursi itu jatuh sebelum Irma mendudukinya. Desya hanya ingin bangkit dan berpegangan pada kursi namun nahas, Irma yang hendak mendudukinya justru terjatuh.“Maaf Irma aku tak sengaja,”“Mas Rangga perutku sakit sekali.”“Iya Irma, ayo aku bawa kamu ke dokter.”Rangga membopong Irma menuju mobil, meninggalkan Desya dengan rasa bersalahnya meskipun tak sengaja. Ibu mertuanya yang baru saja pulang dari Mall langsung panik.“Irma kenapa Rangga?”“Jatuh dari kursi bu, Desya yang menyebabkan ini,”“Kurang ajar wanita itu, apakah dia sudah tahu soal kehamilan Irma?”“Sepertinya tidak bu, kelihatannya Desya tak sengaja. Sudah bu Rangga mau bawa Irma ke dokter,”“Ibu harus ikut, ibu mau pastikan cucu ibu baik-baik saja.”Mereka pun pergi mengantar Irma ke dokter, Desya menyaksikan kecemasan antara suami dan mertuanya terhadap wanita yang seharusnya bukan bagian dari keluarga ini. Desya meraih meja makan dan ke
last updateLast Updated : 2022-10-21
Read more
Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status