Share

Chapter 20

Astagfirullah, Bun. Sejak kapan bunda di sana?" tanya Lio sembari berjalan menghampiri sang bunda kemudian mencium tangan nya.

"Ya, lumayan lah. Belum terlalu bosan juga, kok. Hanya menunggumu selesai mandi," sindir sang bunda sembari menepuk sofa mempersilahkan putranya duduk di sisinya, Lio pun menurut sembari memberi kecupan di pipi sang Bunda.

"Memang idealnya pengantin baru itu menghabiskan waktu untuk honeymoon, menikmati masa-masa indah bersama pasangan. Bukan malah memaksakan diri seperti ini."

"Maksud bunda apa, sih? Lio gak paham."

"Ya seperti kamu ini, memaksakan diri untuk tetap bekerja, padahal masih kelelahan setelah melalui pertempuran semalam. Akhirnya berangkat kerja pun tak sempat mandi, kan?" ucap sang bunda dengan menggerak-gerakkan alisnya terus menggoda putranya.

"Bunda ngomong apa, sih?" ucap Lio tak suka, raut wajahnya tampak tidak nyaman mendengar pertanyaan bundanya.

"Boro-boro ada pertempuran yang melelahkan, yang ada udah duluan lelah sebelum bertempur, bu
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status