Setelah Tiga Tahun Berpisah

Setelah Tiga Tahun Berpisah

last updateTerakhir Diperbarui : 2024-10-12
Oleh:  Sri_EahyuniTamat
Bahasa: Bahasa_indonesia
goodnovel18goodnovel
10
1 Peringkat. 1 Ulasan
102Bab
15.7KDibaca
Baca
Tambahkan

Share:  

Lapor
Ringkasan
Katalog
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi

Seorang Amira selalu di tuntut sang suami untuk tetap cantik dan sempurna dalam melayaninya namun suaminya tak pernah mau di tuntut dan memberi nafkah tak layak. Tiba-tiba lelaki itu membawa seorang calon istri dan akan segera menikahi, wanita itu yang tak lain adalah sahabat Amira sendiri. Keluarga Irfan, suami Amira sangat mendukung langkah Irfan untuk menikah lagi dan mengabaikan perasaan Amira. Mereka bersenang-senang dengan gaji Irfan dan menelantarkan Amira yang sedang mengandung dan putri kecilnya. Amira memilih pergi tanpa talaq, namun siapa sangka ia dicintai lelaki tampan sang CEO ahli waris kekayaan orang tuanya. Setelah tiga tahun Amira datang untuk meminta talaq kepada Irfan, namun Irfan menolak lantaran Amira sudah berubah cantik dan mempesona. Bagaimana kisah Amira selanjutnya, apakah ia bisa terlepas dari Irfan dan menerima cinta seorang CEO? Atau justru kembali pada pelukan Irfan. Bagaimana tanggapan orang tua lelaki CEO itu? Apa akan menerima Amira yang berstatus istri orang atau justru menolaknya. Ikuti Kisah perjalanan hidup Amira dalam cerbung Setelah Tiga Tahun Berpisah.

Lihat lebih banyak

Bab 1

STTB 1 Nafkah 100 Ribu Seminggu

Rutinitas di pagi hari adalah sarapan agar kuat menghadapi kenyataan bukan banyak harapan seperti yang dilakukan Irfan.

Lelaki dewasa yang sudah rapi dengan kemeja dipadu dengan celana kain panjang dan sepatu pantofel itu menatap sinis ke arah sang istri yang sedang menghadap kompor.

"Dek... bisa enggak sih kamu perawatan, aku eneg lihat wajah kamu yang kusam dan dekil apalagi lihat badanmu yang makin hari makin melebar seperti gajah bengkak. Baru aja punya anak satu sudah kek gitu gimana kalau udah punya anak lima. Aku malulah, Dek, punya istri sepertimu, di kantor setiap hari selalu di suguhi wanita cantik, sexy dan wangi. Tapi di rumah selalu di sambut istri yang kucel dan bau bawang!!" omel Irfan. Ia menuju meja makan lantas menarik kursi untuk duduk, tangannya dengan cekatan mengambil piring lalu mengisinya dengan nasi beserta lauk yang di sajikan sang istri. Irfan sarapan dengan raut muka masam memandang sang istri yang memakai daster lecek serta rambut acak-acakan.

Wanita berwajah cantik alami namun tak terawat itu hanya bisa menghela nafas, keluhan seperti itu selalu keluar dari mulut suaminya setiap hari. Amira mematikan kompor setelah air di dalam panci mendidih lalu menuang airnya ke dalam gelas yang sudah berisi kopi.

"Kalau Abang mau aku cantik ya di modalin dong, Bang. Cantik itu butuh modal enggak sulapan," bantah Mira. Ia memendam emosi sembari meletakkan secangkir kopi susu di hadapan sang suami, meski setiap hari cacian dan makian ia dapatkan namun tetap melayani kebutuhan Irfan dengan baik.

Irfan makan dengan lahap bahkan ia menghabiskan lauknya tanpa memikirkan sang istri dan putrinya akan sarapan dengan apa. Setelah menyelesaikan sarapannya, ia kembali menimpali pembelaan Mira.

"Selama ini aku sudah memberimu uang seratus ribu untuk satu minggu kamu kemanain saja, harusnya kamu bisa menyisihkan sedikit untuk sekedar membeli skincare, Dek. Banyak tuh di toko biru, ataupun toko orange skincare yang enggak nyampe ratusan ribu sudah bisa bikin putih dan glowing," ujar Irfan dengan santai. Ia segera mengambil hp-nya dan mengetikan sesuatu.

Irfan menscrol beranda aplikasi hijau dan memperlihatkan kepada sang istri. Ia berpikir uang yang diberinya bisa cukup untuk berbelanja dan membeli skincare murahan tanpa mau tahu efek samping dari skincare itu.

"Nih lihat, banyak kan skincare dengan harga di bawah lima puluh ribu. Bahkan lima puluh ribu sudah dapat sepaket, kamunya aja yang enggak pandai mengatur uang dan malas merawat tubuh. Harusnya kamu tuh bisa menyenangkan suami biar suami betah di rumah, itu jerawat kamu makin hari makin penuh di wajah bikin aku makin jijik aja!" imbuh Irfan nyerocos tiada henti. Tanpa mau intropeksi diri ia selalu mencari-cari kekurangan sang istri.

"Boro-boro bisa pesan skincare dari aplikasi online, beli paketan data saja nggak mampu, Bang. Beli lauk untuk Abang saja rasanya ngos-ngosan. Abang pikir uang seratus ribu bisa cukup untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari selama satu minggu, apalagi Abang saat makan selalu minta lauk ikan. Coba deh Abang yang belanja, aku tinggal masak saja," balas Mira dengan kesal.

Istri mana yang tidak kesal bila suami terus menuntut dirinya untuk tetap cantik tetapi memberi uang saja sangat pelit, Irfan hanya memberi nafkah seratus ribu untuk satu minggu. Dengan entengnya ia meminta sang istri untuk perawatan.

"Kamu pikir beli skincare itu pakai daun apa, Bang. Perawatan kalau belinya cuma sekali juga percuma enggak akan ada hasilnya. Sama saja percobaan kalau mau perawatan kan harus rutin memakainya," imbuh Mira.

"Kamu bilang nggak cukup, Dek, dasar istri boros banget sih bisanya cuma ngabisin duit suami aja. Nggak tahu apa aku capek-capek kerja kamu enak-enak tinggal ngabisin duitku saja. Mulai hari ini aku jatah kamu lima belas ribu, Dek, cukup enggak cukup kamu harus cukup-cukupin. Ngeluh mulu kerjaan kamu," ucap Irfan. Ia mengeluarkan uang lima belas ribu dari dalam dompetnya. Bukannya menambah uang belanja justru ia menguranginya.

"Dah.. Abang mau berangkat dulu. Oh ya kalau nggak mau beli data mending nebeng wifi deh punya tetangga depan rumah, makanya punya otak tuh di manfaatin jangan cuma dianggurin," imbuh Irfan. Ia segera beranjak dari duduknya dan segera melangkah keluar rumah.

"Abang, enggak sarapan dulu??" tanya Mira. Bahkan ia mengabaikan segala ocehan suaminya.

"Enggak, Abang sarapan di kantor saja. Bosen sarapan di rumah menunya tempe, telur mulu. Jangan lupa nanti sore masak rendang buat Abang!" jawab Irfan dengan ketus.

Amira tak membalas lagi ucapan Irfan, dan segera mencium punggung tangan sang suami dengan takzim. Selalu seperti itu saat Irfan bosan makan di rumah ia akan memilih jajan di luar tanpa mengingat anak dan istrinya. Mira bahkan tak tahu berapa gaji Irfan sebenarnya, menyebalkan bukan??.

Setelah kepergian Irfan, Mira segera mengambil nasi untuk sarapan Azzura Celina Nora, putri tercintanya yang berusia dua setengah tahun.

Celin, panggilan yang mereka sematkan untuk putri kecilnya, Celin sedang asyik bermain dengan mainannya di lantai.

"Mira....!! Kerjaan kamu ngapain saja hah, ini rumah kenapa seperti kapal pecah dibiarkan saja!" Terdengar teriakan dari arah ruang tamu, siapa lagi yang datang kalau bukan Bu Fatma, Ibu mertua Mira.

Namun Mira tetap membiarkan Bu Fatma terus mengomel, karena ocehan wanita paruh baya itu sudah menjadi makanan sehari- hari baginya.

Mira tetap tenang, tak tergoyahkan oleh kata-kata kasar itu ia hanya menghela nafas panjang, dan segera menghampiri dimana Celin berada.

"Nanti aku bersihin 'Bu, tadi habis ngurus bang Irfan dulu. Sekarang mau nyuapin Celin sarapan," balas Mira. Ia menatap Ibu mertua dengan tatapan tulus dan sabar.

"Alah... dasarnya saja kamu yang lelet dan pemalas. Dulu Ibu juga pernah ada di posisi kamu, setiap subuh ibu sudah bangun dan mengerjakan pekerjaan rumah jam tujuh semua sudah selesai, Ibu sudah mandi dan dandan yang wangi. Jadi suami tuh betah di rumah. Makanya mumpung anaknya masih tidur itu kita segera melakukan tugas istri dan ibu rumah tangga, bukanya malah ikut ngebo mulu," sungut Bu Fatma dengan menggebu.

Mira sama sekali tak mau meladeninya lagi, ia memilih fokus bermain bersama sang putri. Setelah selesai menyuapi Celin, ia segera memandikannya.

"Heh, kamu dengar enggak sih Ibu ngomong apa? Orang tua kalau ngomong itu dengerin dan dikerjakan bukan malah diam aja! Dasar wanita pemalas!" protes Bu Fatma karena Amira hanya diam saja dan memilih masuk ke dalam kamar mandi.

"Mira! Kamu budeg ya enggak punya telinga, kenapa diam aja? Apa kamu tiba-tiba bisu?" panggil Bu Fatma dengan suara meninggi.

Celin memeluk sang Ibu dengan erat karena takut dengan suara tinggi Neneknya. Mira memilih meng'iya'kan saja agar Bu Fatma cepat diam.

"Iya, Bu, aku udah denger kok," balas Mira.

"Kalau ngejawab itu jangan iya, iya, terus. Harus dilakukan, udah pemalas jorok lagi!" ucap Bu Fatma dengan ketus. Ia akhirnya keluar dari rumah ini membuat hati Mira merasa lega dan bisa mengurus putrinya dengan tenang.

Tampilkan Lebih Banyak
Bab Selanjutnya
Unduh

Bab terbaru

To Readers

Selamat datang di dunia fiksi kami - Goodnovel. Jika Anda menyukai novel ini untuk menjelajahi dunia, menjadi penulis novel asli online untuk menambah penghasilan, bergabung dengan kami. Anda dapat membaca atau membuat berbagai jenis buku, seperti novel roman, bacaan epik, novel manusia serigala, novel fantasi, novel sejarah dan sebagainya yang berkualitas tinggi. Jika Anda seorang penulis, maka akan memperoleh banyak inspirasi untuk membuat karya yang lebih baik. Terlebih lagi, karya Anda menjadi lebih menarik dan disukai pembaca.

Komen

default avatar
Sri_Eahyuni
Saya ucapkan terima kasih yg sudah mampir, sehat selalu untuk kalian semua. Love you full
2024-05-08 14:43:46
1
102 Bab
STTB 1 Nafkah 100 Ribu Seminggu
Rutinitas di pagi hari adalah sarapan agar kuat menghadapi kenyataan bukan banyak harapan seperti yang dilakukan Irfan.Lelaki dewasa yang sudah rapi dengan kemeja dipadu dengan celana kain panjang dan sepatu pantofel itu menatap sinis ke arah sang istri yang sedang menghadap kompor."Dek... bisa enggak sih kamu perawatan, aku eneg lihat wajah kamu yang kusam dan dekil apalagi lihat badanmu yang makin hari makin melebar seperti gajah bengkak. Baru aja punya anak satu sudah kek gitu gimana kalau udah punya anak lima. Aku malulah, Dek, punya istri sepertimu, di kantor setiap hari selalu di suguhi wanita cantik, sexy dan wangi. Tapi di rumah selalu di sambut istri yang kucel dan bau bawang!!" omel Irfan. Ia menuju meja makan lantas menarik kursi untuk duduk, tangannya dengan cekatan mengambil piring lalu mengisinya dengan nasi beserta lauk yang di sajikan sang istri. Irfan sarapan dengan raut muka masam memandang sang istri yang memakai daster lecek serta rambut acak-acakan. Wanita berw
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-28
Baca selengkapnya
MERTUA TOXIC
Tiga kunci dalam pernikahan ialah senyum istri, do'a istri dan keikhlasan istri. Senyum istri adalah Rezki suami, do'a istri itu kesalamatan suami sedangkan keikhlasan hati istri adalah kunci suksesnya seorang suami.Maka dari itu janganlah seorang suami menyia-nyiakan bidadari yang sudah engkau pilih sebagai pelengkap hidupmu.--------"Sayur mayur, murah meriah..!" teriak penjual sayur yang sudah datang. Ibu-ibu segera menghampiri tak ketinggalan juga, bu Fatma."Kalian lihat deh si Mira, dia itu jorok banget masa baju kotor seperti itu di taruh di kursi," ucap bu Fatma dengan suara yang sengaja di keraskan."Eh iya, iya. Nggak nyangka ternyata Mbak Amira jorok banget orangnya," balas salah satu ibu-ibu itu.Amira yang mendengar bahwa dirinya di bicarakan mengurungkan niat untuk berbelanja. Hatinya terasa kesal, capek, dan sakit bercampur aduk menjadi satu.Hidup berdampingan dengan ibu mertua yang toxic tidaklah mudah. Selama empat tahun Mira memendam perasaan sedihnya sendiri, sa
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-28
Baca selengkapnya
SUAMI PERHITUNGAN
Kipas angin tergelatak di lantai, dan terlihat ada dua kaki yang bergerak. Mira segera menghampiri lalu mengambil kipas yang ternyata menimpa tubuh mungil Celin."Ya Allah, Celin, kenapa bisa begini. Apa yang sudah kamu lakuin, Nak." Seperti inilah ada saja tingkah Celin yang selalu membuat Mira was-was dan tak bisa meninggalkannya dengan tenang. Entah apa yang di lakukan putrinya sehingga kipas yang berdiri di samping televisi itu bisa ambruk menghantam tubuh Celin.Mira menggendong Celin dan membawanya ke dalam kamar, ia baringkan tubuh mungil itu di atas ranjang. Mira membiarkan Celin menangis kejer, walau tak tega ia harus segera mencari baju ganti dan memakai daster yang tak ribet."Mira, kenapa Celin nangis nggak diam-diam sih. Pasti habis jatuh lagi kan, kamu ngurus satu anak saja enggak becus selalu saja jatuh dan jatuh terus!!" omel bu Fatma. Ia nyelonong masuk begitu saja ke dalam kamar Mira, dan untungnya Mira sudah selesai memakai baju."Maaf 'Bu, tadi aku mandi sebentar,
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-29
Baca selengkapnya
SAKIT KARENA DIURUT
"Siapa yang nyindir? aku cuma ngomong doang kok," balas Putri ketus. Ia berlalu masuk ke dalam rumah Ibunya, bu Fatma, yang berada di samping rumah Mira."Abang berangkat dulu, Dek. Ini uang belanjanya jangan lupa masak yang enak biar suaminya doyan makan di rumah," ujar Irfan. Selembar pecahan uang berwarna ungu itu ia sodorkan untuk sang istri."La kok cuma sepuluh ribu, Bang. Dapat apa??" tanya Mira. Ia tak langsung menerima pemberian Irfan dan berharap akan dikasih tambahan."Yang lima ribu kan sudah kamu umpetin, ya ini Abang tinggal nambahin. Makanya jadi istri tuh jangan suka korupsi jangan coba-coba membodohi suamimu ini kamu ya," jawab Irfan. Karena ia terburu-buru untuk segera berangkat bekerja, Ifan memilih meletakkan selembar uang sepuluh ribu di samping tempat duduk Mira."Jangan pelit kamu, Bang, biar rezkinya enggak sulit...." Belum selesai Mira mengucapkan kalimatnya, Irfan sudah dulu memotongnya dengan nada membentak, "Enggak usah sok ceramah mending rawatlah dirimu
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-29
Baca selengkapnya
KETAKUTAN
Celin mengeluarkan kentut yang begitu keras disertai dengan muntah-muntah, badannya terlihat begitu lemas nyaris seperti mau pingsan.Meskipun tidak bersekolah tinggi namun setidaknya Mira tahu bagaimana caranya mengatasi anak yang sedang sakit, zaman sekarang tidaklah sulit untuk mencari informasi tentang apa saja karena kecanggihan internet. Ia pernah membaca tentang perut kembung dan cara mengatasinya.Perut kembung ada berbagai macam penyebabnya, bila penyebabnya akibat penyumbatan usus (ileus obstruktif), area perut tersebut tidak boleh dipijat sedikit pun. Bila ingin memijat harus di periksakan dulu ke dokter apa penyebab kembungnya, jika tidak dilakukan pemeriksaan dan ternyata terjadi penyumbatan usus dan dilakukan pemijatan di area perut bayi akan semakin kembung dan usus semakin tidak bergerak akhirnya terjadilah mampet yang berakibat fatal dan harus segera di operasi."Lepaskan....!!" Mira menepis cengkeraman ibu mertua dan kakak iparnya dengan kuat. Seketika cengkeraman it
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-03-30
Baca selengkapnya
kedatangan keluarga toxic
Lelaki berseragam putih itu membenarkan jasnya yang sudah rapi guna melihat expresi wanita di depannya yang tengah menunggu kalimat yang terlontar dari bibirnya. Ada rasa tak tega, namun wanita di hadapannya berhak tahu tentang kondisi putrinya."Sebenarnya, Celin mengalami penyumbatan usus dan itu harus dilakukan operasi," tutur Dokter Reyhan.Mendengar kata operasi seketika tubuh Mira menegang, ketakutan yang ia rasakan kini dialami oleh putri kandungnya sendiri. Ia tak bisa membayangkan betapa sakitnya Celine saat perutnya harus di sayat- sayat. Andai bisa meminta, dirinya akan meminta rasa sakit itu biar ia saja yang merasakannya."Apa tidak ada jalan lain selain operasi, Dok??" tanya Mira dengan lirih. Hatinya yang rapuh kini terasa hancur lebur saat mendapat kenyataan sang buah hati harus menjalani operasi."Bisa Bu, dengan pengobatan yang rutin dan pola hidup yang sehat bisa membantu memulihkan luka tersebut. Tetapi kapan waktu sembuh itu saya tidak bisa menentukan, karena kese
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-07
Baca selengkapnya
Hak Yang Terampas
"Dokter mah selalu begitu, kalau enggak pandai ngomong ya enggak bakalan dapat duit lah mereka, buktinya tuh nyuruh kamu melunasi pembayaran. Memangnya kamu punya duit," balas bu Fatma dengan ketus. Ia sama sekali tak merasa bersalah sedikit pun, di dalam hatinya ia merasa pendapatnya lah yang paling benar.Amira tak membalas karena memang tak punya uang untuk membayar tagihan rumah sakit, uang hasil nuyul pun tak mungkin cukup untuk menebusnya dan ia hanya berharap Irfan akan peka dengan tanggung jawabnya.Amira memilih diam dan membereskan barang-barang Celin, ia tak membawa banyak barang bahkan dirinya hanya membeli satu setel baju ganti saja selama di rumah sakit."Enggak punya duit kan, lagi-lagi mengandalkan putraku! Kamu memang tak akan bisa apa-apa tanpa putraku. Makanya lain kali tuh jangan membangkang kalau di bilangin, nambah-nambahin beban saja kamu itu. Selama menjadi menantuku apa pernah kamu membahagiakan aku sebagai Ibu mertuamu, hah!. Yang ada justru merepotkan putr
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-08
Baca selengkapnya
Naik Pangkat
Caption Putri meluluh lantahkan perasaan Mira, ia memejamkan kedua mata untuk menetralkan dadanya yang berdegup menahan gejolak kemarahan."Calon adik ipar yang cantik, baik hati dan tidak sombong plus kaya. Semoga lancar sampai hari H." Caption Putri membuat Mira yakin kalau Irfan memang mendua. Setahunya Danu hanya anak tunggal, tak mungkin wanita itu calon istrinya Robi, adik mereka yang masih sekolah SMA.Ketika Amira hendak keluar dari aplikasi whattsap, ia melihat status yang baru masuk. Status itu milik Irfan, tak mau menunggu lama ia langsung saja mengkliknya.Lagi dan dan lagi Mira dibuat terkejut, wanita yang bersama Irfan itu wanita yang berfoto bersama Putri barusan. Dalam foto itu Irfan merangkul wanita tersebut dengan mesra, mereka tertawa bersama dan terlihat sangat bahagia. Caption itu berisi, "Terima kasih sayang karena kamu sudah mau menerimaku apa adanya"."Benar, bang Irfan telah menodai pernikahan kami. Pantas saja sela
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-08
Baca selengkapnya
Gaji 15 Juta
Dengan langkah lunglai Mira berjalan untuk pulang, rasanya ia sudah tak kuat menjalani hidupnya. Ia sudah ingin pergi dari keluarga toxic itu.Malam harinya Irfan kembali pulang larut malam, Mira gelisah menunggu kedatangan Irfan, ia sudah tidak sabar meminta penjelasan tentang jabatannya, ia juga penasaran dengan nota yang ditemukan dalam kantong celana Irfan saat mencuci tadi siang.Jam sebelas malam terdengar suara mobil Irfan berhenti di teras rumah Bu Fatma. Iya, Irfan lebih memilih memarkirkan mobilnya di depan rumah sang Ibu dari pada di rumahnya sendiri.Ceklek...!Pintu ruang tamu terdengar dibuka, Irfan memang membawa kunci cadangan jadi Amira tak perlu membukakan pintu lagi.Klek...!Lampu ruang keluarga di hidupkan oleh Irfan, terlihat wajahnya yang begitu lelah, kemejanya pun sangat lusuh tidak seperti saat dirinya berangkat tadi pagi yang begitu rapi dan penuh semangat."Dek, kamu belum tidur??" tany
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya
Pelakor Itu Ternyata....
POV AMIRASetelah sampai di ruang tamu, aku melihat Mbak Putri yang nampak terburu-buru."Ada apa?" tanyaku tanpa expresi. Aku malas sekali menatap wanita yang jadi benalu dalam rumah tanggaku."Cepat kamu bersiap dan ke rumahku sekarang, karena aku mau ngadain acara ulang tahun anakku, jadi kamu harus bantu masak!" perintah Mbak Putri. Ia memerintah sesukanya layaknya bos kepada karyawan dengan expresi memaksa.Seperti sebelum-sebelumnya, setiap kali anaknya akan ulang tahun selalu aku yang di suruh memasak. Bilangnya cuma membantu tetapi nyatanya akulah yang full memasak, dirinya hanya sibuk bermain hp dan cekrak cekrek seperti wartawan."Enggak mau, aku capek," balasku. Aku beranjak ingin masuk ke dalam lagi dan tak mau meladeni wanita benalu itu.Tiba-tiba Mbak Putri mencengkeram pergelangan tanganku dan berucap sambil melotot, "Kamu sudah berani menolak perintahku!"Dia pikir aku bakalan takut dan tunduk seperti sebelumnya, ooh no!"Kenapa? Kamu pikir dirimu siapa bisa memerintah
last updateTerakhir Diperbarui : 2024-05-09
Baca selengkapnya
Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status