Share

#71

Aurel menyodorkan kopi yang telah ia buat. Ia menatap kopi yang akan diseruput Zain. Ia berharap, kopi kali ini akan cocok di lidah atasanya itu.

Jika tidak, maka dia akan menyuruh Zain untuk membuat sendiri. Ia sudah lelah harus mondar-mandir ke pantry hanya untuk membuat kopi lagi.

Apalagi, jika dia harus bertemu dengan wanita menyebalkan tadi. Setelah menyeruput kopi, Zain meletakkan cangkit kopi dan menatap Aurel.

"Kenapa Tuan? apa masih kurang pas? jika masih, lebih baik Tuan bikin sendiri atau suruh orang lain saja! saya tidak bisa!" ucap Aurel panjang lebar.

Zain menaikkan sebelah alisnya, apa dia tidak salah dengar? Aurel menolak perintahnya dan bahkan menyuruhnya untuk membuat kopi sendiri.

"Apa kau keberatan, aku menyuruhmu membuat kopi?"

"Saya sama sekali tidak keberatan Tuan! tetapi jika kopi buatan saya tidak cocok di lidah Anda, lebih baik Anda buat sendiri atau suruh orang lain saja!" kesal Aurel.

"Dengar Aurel, membuat kopi juga salah satu tugasmu! ingat, kau ada
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status