Chapter: EndingAurel meringis saat merasakan benda tajam menusuk lehernya, tidak dalam memang, namun, membuat lehernya mengeluarkan darah.Reno benar-benar sudah gila, mereka benar-benar tak menyangka jika lelaki itu tega melukai Aurel, wanita yang dicintainya."Jangan," pekik Zain kawatir saat melihat leher Aurel mengeluarkan darah."Kamu boleh minta apapun, asalkan lepaskan Aurel dan jangan lukai dia!" Zain mulai memberi pilihan."Suruh mereka melepaskan senjata mereka dan biarkan kami pergi!" "Baiklah!" Zain memberi kode agar para polisi melepas senjata mereka dan membiarkan Reno membawa pergi Aurel.Untuk sementara Zain harus menuruti apa yang diinginkan oleh lelaki itu. Ia tak ingin, pria gila itu menyakiti Aurel.Setelah yakin, semua polisi melepas senjatanya, Reno mulai melangkahkan kakinya dan memaksa Aurel untuk mengikutinya.Zain dan kedua anggota polisi yang bersamanya, memberi jalan pada Reno dan waspada. Mereka tak boleh gegabah dan berujung menyakiti Aurel.Tiba saat Reno akan melewat
Last Updated: 2023-10-29
Chapter: #112Waktu sudah menunjukkan tengah malam, terlihat beberapa penjaga mulai bergantian untuk menjaga rumah itu.Daniel, Zain dan Abi, bersiap untuk menyelinap masuk. Mereka dibantu oleh beberapa polisi. Mereka harus berhati-hati, karena bisa saja Reno melakukan hal yang nekat.Daniel juga menyuruh seseorang untuk menjadi salah satu pelayan di dalam rumah itu. Dari dia lah, mereka tahu keadaan Aurel sekarang."Kopinya datang," ucap pelayan itu mengantarkan kopi untuk penjaga yang berada di luar."Wah, untung kau datang membawa kopi, jadi hilang ngantuk ku!" ucap salah satu dari mereka."Tentu, aku tahu apa yang kalian butuhkan! selamat menikmati." Ucapnya lalu segera meninggalkan mereka dan membiarkan mereka menikmati kopi buatan nya.Rani, orang salah satu teman Daniel yang menyamar untuk menjadi pelayan di rumah Aurel.Ia melihat sekeliling, semua penjaga dan pelayan sudah ia beri obat tidur. Sudah dipastikan, sekarang mereka tengah terlelap efek dari obat yang dia berikan.Sekarang, tingg
Last Updated: 2023-10-28
Chapter: #111Aurel memandangi beberapa menu yang terhidang di atas meja. Hampir seluruh menu, adalah kesukaan nya.Tetapi, tak membuatnya bernafsu untuk memakan nya. Bagaiman bisa ia bernafsu, sementara ia terkurung di dalam rumah yang dulu pernah ia tempati.Tadi, sempat ia ingin kabur, tetapi Reno menyiapkan penjagaan yang begitu ketat sehingga membuatnya tak bisa berkutik."Ayo makanlah, bukankah ini menu kesukaan mu?" Reno memecah keheningan."Mas, hentikan kegilaan ini! bukankah, dulu yang menginginkan kita berpisah itu kamu Mas? dan aku sudah menuruti mu, jadi hentikan semua ini dan biarkan aku hidup tenang dengan keluarga baruku!" pinta Aurel dengan nada memohon.Berharap lelaki yang ada di hadapan nya ini terketuk hatinya dan menghentikan semua kegilaan yang sudah ia ciptakan."Makanlah, ingat! kau sedang hamil dan membutuhkan asupan gizi yang cukup!" Reno lebih memilih mengabaikan ucapan Aurel dan mengambilkan makanan untuk Aurel. Ia begitu kesal, karena Aurel masih bersikukuh dengan pen
Last Updated: 2023-10-27
Chapter: #110Zain dan Aurel keluar dari ruangan periksa, ada raut bahagia tercetak di wajah mereka. Zain merengkuh pundak Aurel dan membawa duduk di sebuah kursi."Aku tak menyangka, ada dua anak kita!" celetuk Zain sembari menatap hasil USG yang dipegang Aurel.Aurel mengangguk, membenarkan ucapan sang suami. Ya, dokter bilang anak mereka kembar. Hal itu, membuat Aurel semakin bahagia.Karena menurutnya, ini adalah anugrah yang paling indah dalam hidupnya. Ia tak menyangka, jika akan kembali memiliki anak kembar.Kali ini, dia akan lebih berusaha dengan keras untuk menjaga dan merawat calon anaknya sampai mereka lahir dengan selamat.Ia tak ingin kejadian di masa lalu terulang lagi. Jadi, kali ini dia akan lebih ekstra menjaga kedua anaknya."Kau bahagia Mas?" tanya Aurel menatap lekat sang suami. Ia takut, Zain tidak bahagia! pikiran buruk mulai merasuki otak kecilnya."Tentu saja aku bahagia Sayang, jangan samakan aku dengan lelaki itu! lupakan masa lalu dan kita akan mulai lembaran baru dengan
Last Updated: 2023-10-26
Chapter: #109Zain hanya sebentar menatap pada lelaki yang menyandang sebagai mantan suami istrinya itu, lalu mengalihkan tatapan nya pada Aurel.Ia ingin melihat bagaimana reaksi Aurel saat bertatapan langsung dengan mantan suaminya ini. Karena jika Aurel ingin sembuh, Aurel harus bisa melawan rasa takut itu sendiri dengan cara berhadapan langsung dengan Reno.Zain bisa melihat tubuh Aurel bergetar karena ketakutan dan wajahnya berubah menjadi pucat pasi. Zain meraih tangan Aurel dan menggenggam tangan nya dengan sangat erat. Aurel menatap pada genggaman tangan suaminya dan menatap wajah teduh Zain.Lalaki itu seolah memberinya kekuatan dan mengatakan semuanya akan baik-baik saja. Aurel membalas senyuman Zain tak kalah manis.Ia memejamkan matanya dan mencoba melawan rasa takutnya. Ia mengambil nafas dalam dan mengeluarkan secara perlahan.Dirasa cukup tenang, Aurel membuka matanya dan menatap wajah Reno yang menyunggingkan senyum kepadanya."Aurel, akhirnya aku bisa bertemu denganmu lagi!" Reno
Last Updated: 2023-10-25
Chapter: #108Zain perlahan meletakkan tubuh mungil Aurel di atas ranjang mereka. Suami Aurel itu memutuskan untuk membawa nya pulang ke apartemen nya.Selema perjalanan, Aurel hanya diam saja sembari menatap kosong keluar jendela. Zain tak tahu apa yang sedang dipikirkan oleh istrinya ini.Bahkan, sekarang istrinya itu masih menatap lurus kedepan dengan tatapan kosongnya. Dibelainya lembut rambut Aurel dan diciumnya kening sang istri.Sungguh, melihat Aurel seperti ini membuat hatinya sakit. Ia yakin, luka itu terlalu dalam sehingga membuat istrinya menjadi seperti ini."Sayang, bicaralah sesuatu! jangan membuatku kawatir! atau mau aku panggilkan dokter?" Zain berusaha mengajak bicara dengan Aurel.Namun, Aurel masih diam membisu tak merespon pertanyaan nya. Membuat Zain semakin kawatir.Zain melepas genggaman tangan nya dan ingin beranjak menelpon dokter, karena dia takut terjadi sesuatu pada sang istri."Tolong jangan pergi, temani aku!" Aurel mengeratkan genggaman nya membuat Zain urung melangk
Last Updated: 2023-10-22
Chapter: akhir sebuah ceritaWili dan Intan memutuskan untuk duduk di taman sembari mengawasi anak-anak mereka yang sedang asik bermain."bagaimana kabarmu dek?" tanya Wili setelah cukup lama terdiam."aku baik mas,bagiamana dengan kamu dan Angeline?" tanya Intan.memang selama berpisah Intan tidak pernah tahu bagaimana keadaan Wili,meskipun mertuanya selalu datang untuk menemuinya dan putrinya tetapi Intan tak bertanya dan Anisa pun tak pernah mengungkit atau bercerita tentang Wili kepada Intan.Wili tersenyum kecut mendengar pertanyaan Intan,ternyata Intan memang sudah tidak ingin mengetahui apapun tentang dirinya setelah perpisahan mereka."mas baik,Angeline...sudah meninggal saat umur Naufal masih terhitung hari."Intan terkejut mendengar jawaban dari Wili,"maaf mas aku sungguh tidak tahu." ucap Intan menyesal."sudahlah, lupakan. aku tak menyangka jika anak kita akan tumbuh sehat dan cantik sepertimu dek." ucap Wili mengalihkan pembicaraan,dia tak ingin mengingat tentang kejadian beberapa tahun yang lalu."
Last Updated: 2022-06-20
Chapter: setelah berpisahlima tahun berlalu,selama itu juga Wili sama sekali belum bertemu dengan Intan. walau terkadang ia ingin sekali mencari tahu tentang keadaan Intan,tetapi ia takut jika bertemu dengan mantan istrinya itu dia akan kembali memberikan luka kepada Intan.Wili memang menyesal dengan apa yang telah dia lakukan kepada Intan,tetapi penyesalan takkan merubah apapun. kehidupan rumah tangganya bersama Angeline juga tak semulus yang ia bayangkan.hubungan mereka mulai merenggang ketika Wili tak sengaja membaca pesan yang masuk di ponsel milik Angeline."boss,kapan anda mentransfer uangnya,saya sudah melakukan apa yang anda inginkan."kedua alis Wili bertaut saat tak sengaja membacanya,penasaran Wili akhirnya membuka dan menscrol percakapan sebelumnya. betapa terkejutnya Wili saat membacanya,jadi selama ini lah Angeline yang berusaha memisahkan dirinya dengan Intan dengan cara mematai-matai Intan dan mengambil beberapa foto Intan yang terlihat mesra dan nyata."mas sedang apa?" tegur Angeline saat
Last Updated: 2022-06-20
Chapter: mengikhlaskan"cepat katakan apa maksud kedatanganmu kesini." ucap papa sedikit kesal karena Wili tak kunjung menjawab pertanyaannya."saya kesini hanya ingin menanyakan keberadaan Intan,pa.""apa maksudmu,bukankah Intan itu istri kamu?kenapa tanya kepada saya?" ucap papa sambil menaikkan sebelah alisnya."pa,saya tahu kalau Intan sudah menceritakan tentang rencana perceraian kami,tapi saya mohon tolong beri tahu saya dimana Intan,saya hanya ingin memastikan Intan baik-baik saja." ucap Wili jujur,sungguh kali ini Wili menaruh harapan kepada orang tua Intan.papa tersenyum masam mendengar ucapan menantunya itu,bukan tepatnya mantan menantu karena dirinya takkan membiarkan Intan hidup bersama dengan pria yang tak bertanggung jawab bahkan tega menyakiti putri semata wayangnya itu."pergilah karena,saya maupun istri saya tidak akan pernah memberitahu dimana anak dan cucu saya berada.bukankah ini yang kamu inginkan?dan satu lagi,biarkan anak saya hidup bahagia bersama anaknya tanpa adanya dirimu." ungka
Last Updated: 2022-06-18
Chapter: terasa kosong Wili membuka matanya saat matahari pagi menyorot tepat ke arah wajahnya,ia melihat jam yang menggantung di tembok. seketika matanya melotot melihat sudah pukul sepuluh pagi dan dirinya baru bangun dari tidurnya.tanpa pikir panjang Wili melangkahkan kakinya untuk segera ke kamarnya dan Intan. ia harus mencegah Intan untuk pergi,setidaknya sampai Intan melahirkan,karena ia takkan membiarkan intan hidup sendirian apa lagi Intan tengah hamil anaknya."dek..." panggil Wili saat sudah sampai di kamar,tetapi ia tak menemui sosok yang ia cari. Wili melangkah ke arah kamar mandi tetapi ia juga tak menemukan Intan.Wili berpikir kemana Intan pergi,lalu matanya melihat ke arah lemari,Wili membukanya seketika Wili mematung melihat isi lemari milik Intan sudah kosong itu tandanya Intan sudah pergi dari hidupnya,sepeti kata Intan semalam.padahal Wili hanya ingin memastikan Intan hidup baik-baik saja meskipun tak bersamanya dirinya,tetapi setidaknya Wili bisa memantau ke adaan Intan.Wili mengamb
Last Updated: 2022-06-16
Chapter: memilih pergi"apa kalian sedang ada masalah?katakan sejujurnya." ucap Anisa karena melihat gerak-gerik keduanya."ma aku...." ucapan Wili terpotong,"mas Wili masih mempertahankan pernikahanya dengan Angeline ma,dan aku lebih memilih mundur. untuk anak ini biarlah aku sendiri yang mengurusnya,tetapi mama tenang saja aku tidak akan melarang mama maupun mas Wili untuk menemuinya karena bagaimanapun mama adalah neneknya dan mas Wili adalah ayahnya.""dek....""maaf mas,aku tidak ingin menghalangi kebahagiaanmu,biarlah aku hidup sendiri bersama anakku. karena aku yakin mas tidak pernah menginginkan kehadiran ya karena akan menjadi panghalangmu." potong Intan secepat mungkin."tidak mama tidak setuju kalian berpisah,dan kamu Wili bukankah mama tidak pernah mengajarimu untuk mengingkari janji?" tanya Anisa dengan penuh kekecewaan."ma,bukanya Wili ingin mengingkari janji tetapi Angeline juga sedang mengandung anakku ma,aku tidak bisa meninggalkanya maafkan aku." ucap Wili menyesal dia menatap mamanya da
Last Updated: 2022-06-15
Chapter: hamilsudah dua Minggu Wili pergi,dan selama itu juga Wili tak pernah memberinya kabar. dan Angeline makin gencar mengirimi foto-foto mesra mereka.ingin sekali Intan bertemu dengan dan dia ingin mendengar penjelasan dari Wili."aku harap kau cepat kembali mas,agar semuanya jelas." gumam Intan sembari menatap langit-langit kamarnya kepalanya rasanya berdenyut dan perutnya terasa sangat mual,bahkan setiap pagi ia selalu bolak balik ke kamar mandi untuk memuntahkan isi perutnya."apa kamu tahu mas,untuk saat ini aku sangat membutuhkanmu." gumamnya,ia memeringkan tubuhnya semabri memeluk guling dan membayangkan jika yang dia peluk adalah suaminya."aku merindukanmu mas,kapan kamu akan pulang?dan aku berharap semua video dan foto hanyalah rekayasa untuk memisahkan kita." gumam intan,dia sungguh berharap semua bukti yang di kirimkan oleh Angeline hanyalah rekayasa.Brak...suara pintu kamar di buka dengan sangat kasar,hingga membuat Intan terlonjak kaget.dengan segera ia melihat siapa yang sudah b
Last Updated: 2022-06-14
Terjebak Pernikahan Tanpa Cinta
Dirgantara Prayoga 30th, terpaksa menikahi Larasati gadis yang berusia 19th karena sesuatu hal yang Dirga tak tahu. Dirga tentu saja menolak menikahi gadis yang jauh di bawah umurnya, apalagi dia memiliki kekasih yang bernama Ratih, yang sangat ia cintai. Tetapi mamanya tetap memaksa agar dia mau menikah dengan Laras. Jika tidak, maka Mamanya tidak akan mau menganggapnya sebagai anak lagi. Dirga yang sangat menyayangi mamanya, tentu saja terpaksa menerima perjodohan ini. Sehingga membuatnya membenci Laras, bahkan selama pernikahan Dirga selalu memberikan luka kepada Laras. Namun, sikap itu tiba-tiba berubah. Yang tadinya tak peduli dengan Laras, Dirga justru lebih perhatian dan menunjukkan kasih sayangnya.
Karena perubahan itulah, perlahan cinta itu tumbuh. Namun, siapa sangka? dibalik perubahan sikap Dirga, ada sesuatu yang bisa menyakiti Laras.
Apa alasan perubahan sikap Dirga? akankah Laras, tetap bertahan, ketika ia tahu alasan itu?
Read
Chapter: MengincarPaginya Dirga membawa Laras pulang, karena istrinya itu meminta untuk pulang. Padahal, Dirga masih ingin menghabiskan waktu bersama istrinya itu. "Duh, yang habis bulan madu." Sambut Gandari. "Ma, apa kabar?" Laras langsung menghambur memeluk mama mertuanya. Laras lega, karena ia sudah kembali ke rumah ini. Jujur, dia masih terbayang-bayang tentang apa yang tengah terjadi padanya waktu di Bali kemarin. Meski, Dirga sudah menghiburnya dan membawanya jalan-jalan. Bahkan, ia sempat lupa dengan kejadian itu. Tetap saja Laras merasa takut, jika Dirga akan meninggalkan nya sendirian seperti waktu itu. Membayangkan saja Laras tak berani. Sebab itulah, ia terus mendesak agar suaminya itu segera membawa pulang. Setidaknya, Dirga takkan berani macam-macam jika ada mama mertuanya ini. "Mama baik Sayang! bagaimana bulan madunya? Mama sudah gak sabar, mendengar kabar baik dari kamu." "Doakan saja ya Ma," jawab Laras dengan kikuk. Ia tahu betul apa yang dimaksud oleh mertuanya itu
Last Updated: 2024-11-27
Chapter: Sikap Dirga "Yah, gak kena!" gumam Laras sedikit kesal. Padahal, ini sudah bola ke tiganya dan lagi-lagi dia gagal melempar bola itu, mengenai papan sebagai sasarannya. "Cih, begitu saja tidak bisa!" cibir Dirga yang sudah berada di samping Laras. "Memangnya Om bisa?" "Tentu saja bisa!" "Ck, coba buktikan!" tantang Laras dan langsung di tanggapi oleh Dirga. "Ok," jawabnya Dirga dengan menggulung lengan kemejanya sampai batas siku. "Mana bolanya!" Dirga mengulurkan tanganya. Dengan setengah kesal, Laras memberikan bola itu pada Dirga. Setelah mendapatkan bola itu, Dirga langsung bersiap dan melempar bola itu, ke arah papan sasaran. Dak "Yes!" Dirga mengepalkan tanganya dan bersorak senang, karena berhasil menjatuhkan papan itu. "Lihat kan, aku berhasil!" ucap Dirga bangga dan segera menerima hadiah boneka. "Wah, hebat! sini bonekanya!" Laras langsung ingin mengambil, boneka beruang yang berukuran besar, namun dengan segera Dirga menjauhkan boneka itu. "Om, kasih aku aja
Last Updated: 2024-09-13
Chapter: Teman lamaDirga mengepalkan kedua tanganya, menahan amarah saat melihat sosok laki-laki yang sangat dia benci. "Dafi, kau ada di sini?" tanya Dirga setelah berhasil meredam amarahnya. "Ya, aku sedang pergi jalan-jalan. Aku juga tak menyangka bertemu dengan mu di sini!" ucap Dafi, lalu menatap pada sosok gadis mungil yang berada di samping teman kuliahnya dulu ini. "Dia siapa?" tanya Dafi penasaran. "Dia Laras, istri ku!" Dirga memperkenalkan Laras sebagai istrinya. "Istri? kapan kau menikah, kenapa tak mengundang ku?" ucap Dafi, lalu mengulurkan tanganya pada Laras. "Aku Dafi, teman lama Dirga!" "Laras Om!" jawab Laras menerima uluran tangan Dafi. "Wah, apa Aku terlihat setua itu? sampai aku dipanggil Om?" Dafi tertawa, merasa tak percaya jika dirinya dipanggil Om. Apalagi, yang memanggilnya adalah istri dari Dirga, temannya. Laras mengerutkan keningnya dan menatap Dafi dengan bingung. "Kalau aku tak memanggil Om, lalu aku harus memanggil apa?" tanya Laras polos. Padahal, men
Last Updated: 2024-08-18
Chapter: #19"Ha?" Laras terkejut dengan ucapan dari lelaki yang sudah menyandang sebagai suaminya ini. "Kenapa? apa tidak boleh, aku ingin bersama dengan istriku?" tanya Dirga menaikkan sebelah alisnya. Rasanya gemas sekali melihat wajah terkejut Laras. Tidak buruk juga, dia memutuskan untuk tetap tinggal. Selain karena ingin menebus rasa bersalahnya, ia juga tak ingin kesepian, karena Ratih sedang pergi bersama dengan teman-teman nya. Dirga pikir, tak buruk memiliki istri dua. Jika yang satu tak dapat menemani, maka dia bisa pergi ke istri yang lain. Jadi, dia tidak akan kesepian. Ah, sungguh indah dunia ini jika memiliki istri dua seperti ini. Dirga terkekeh, dengan pikiran konyolnya. "Kenapa Om tertawa?" tanya Laras heran melihat Dirga yang tiba-tiba tertawa sendiri. "Tidak ada! kamu memangnya tidak senang, jika aku di sini menemani mu?" tanya Dirga penasaran. "Senang sih, tapi...." "Tapi apa?" "Ah, sudahlah, lupakan! jika Om ingin di sini ya silahkan! atau sebaiknya kita
Last Updated: 2024-07-17
Chapter: Maafkan Aku Setelah sarapan, Dirga langsung mengajak Laras untuk kembali ke Jakarta. Kini mereka sudah sampai di hotel, membuat kening Laras mengkerut bingung."Om, kenapa malah ke hotel dan tidak langsung pulang saja?" Mendengar pertanyaan yang keluar dari mulut Laras, membuat Dirga menghembuskan nafas pelan.Ia memandang Laras dengan dalam, tatapan mata Dirga kemudian tertuju pada sudut bibir Laras yang terluka."Apa kau ingin mama melihat lukamu itu?" tunjuk Dirga."Atau kau memang sengaja ingin menunjukkan lukamu itu pada mama, agar mama memarahiku dan menganggap aku melakukan kekerasan padamu!" Laras ternganga saat mendengar tuduhan Dirga. Sejurus kemudian dia mendengus dan menatap kesal pada Dirga."Apa, kenapa?" tanya Dirga dengan nada mengejek."Jika bukan karena Om, aku juga takkan seperti ini! sekarang, om seolah menyalahkan ku! sudahlah, cepat pergi dan temui kekasih mu!" usir Laras yang sudah muak dengan sikap Dirga yang seenaknya.Dari pada berdebat, lebih baik dia beristirahat. Ka
Last Updated: 2024-03-19
Chapter: #17Dirga masih terdiam dan mendengarkan Laras berbicara. Jujur, dia sangat penasaran dengan apa yang sudah terjadi pada gadis itu.Apalagi, ada bekas luka di sudut bibirnya. Ia yakin, pasti terjadi sesuatu padanya. Laras mengambil nafasnya dalam lalu membuangnya dengan kasar.Ia menatap tepat pada kedua bola mata kecoklatan milik suaminya itu. "Apa Om tahu? setelah Om meninggalkanku, tasku dicopet. Aku kehilangan semua uang dan akses untuk masuk ke dalam hotel!" Laras menjeda kalimatnya."Aku sudah berusaha mengejar copet itu, namun sial copet itu berhasil kabur. Lebih sialnya lagi, aku mengejar copet itu terlalu jauh, sampai-sampai aku lupa jalan untuk kembali ke hotel. Coba bayangkan, betapa takutnya aku saat itu? aku tidak kenal dan sangat asing ditempat ini Om! dan semalam...." Laras menghentikan ucapannya karena mengingat kejadian tadi malam.Rasanya tak kuasa untuk menceritakannya. Dengan kasar, ia mengusap kasar air mata yang menetes di pipinya. "Sudahlah, mana mungkin Om peduli
Last Updated: 2024-03-11