Share

Bab 86

Sementang anak-anak sekolah demam dengan musim ujian, kehidupan Maha dan Pulung juga sama-sama mendapat ujian. Yang mana dalam beberapa hari ke depan hendak melangsungkan pernikahan. Datang seorang wanita berkisar 40-an ke rumahnya. Masalahnya—yang membuat Pulung uring-uringan—adalah bayi dalam gendongan yang sialannya sangat cantik milik Maharaja Askara, katanya. Yang artinya itu putri Maha bersama dengan entah siapa nama wanita itu.

Pagi hari yang cerah seketika redup. Oleh gulungan awan gelap di wajah Pulung Rinjani. Maha sampai-sampai takut untuk melirik. Perempuan itu menatapi secara tajam wanita di hadapannya tanpa berkedip sekali pun. Catat itu; TANPA BERKEDIP.

Duh, perut Maha mulas. Sakitnya melilit seperti di pelintir-pelintir. Kepalanya juga pening maksimal. Air mineral yang sudah tawar kian hambar tak berasa di indera pencecapnya. Kopi hitam pekatnya yang tanpa gula terasa seperti racun sewaktu melewati kerongkongannya.

“Jadi?” Begitu vokal Pulung terdengar, pasokan udara
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status